Stroke rehabilitation procedure with tricycle is arranged according to health standard especially stroke patients. The procedure consists of vital sign examination, Six Minute Walking Test (6MWT), and Fugl Meyer Assessment of Lower Extremity (FMA-LE). As the implementation of procedure, five respondents of stroke patients who had passed the critical period and are carrying out physical therapy in RSU Haji Surabaya take therapy by using tricycle. The results showed that the respondents have motor function score improvement from low to very good category. While based on fitness, the respondents have improvement of VO2maks capacity from 27.714 mL/(Kg.min) to 29.424 mL/(Kg.min). It can be said that the tricycle has a great meaning for stroke rehabilitation.
Inovasi sumber daya alam di Indonesia seperti pengembangan penggunaan serat tumbuhan pada industri komposit. Pohon praksok banyak dijumpai di daerah pesisir, penggunaan serat praksok serat prakok saat ini hanya sebagai bahan hiasan upacara keagamaan. Serat praksok (cordyline australis) dari morfologi berbentuk memanjang dan melintang seperti tabung dengan permukaan kasar mengandung selulosa. Penggunaan larutan NaOH dalam proses alkalisasi komposit polimer berpenguat alam merupakan cara meningkatkan kompatibilitas matrik dan serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi volume (0%, 5%, 10%, 15%) dan pengaruh alkalisasi NaOH 5% komposit serat praksok, dengan matrik resin epoxy terhadap kekuatan tarik dengan standar ASTM D638-3 dan foto makro patahan. Dari hasil penelitian menunjukan nilai kekuatan tarik tertinggi terjadi pada variasi 15% serat dengan rata-rata tegangan 34.82 MPa, nilai regangan 6,3 %. Setelah perlakuan alkalisasi NaOH 5% peningkatan kekuatan tarik tertinggi pada variasi 15% serat tegangan rata-rata 36,34 MPa, nilai regangan 7%. Bentuk patahan yang terjadi pada serat praksok yang tanpa perlakuan alkalisasi berupa patahan getas, dengan kecacatan fiber pull out. Setelah perlakuan alkalisasi terjadi patahan ulet tanpa terjadinya fiber pull out. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan fraksi volume dan pengaruh alkalisasi NaOH pada serat praksok mempengaruhi nilai kekuatan tarik dan bentuk patahan yang didapat.
Bonggol jagung adalah salah satu sumber biomassa dari pengelolahan makanan dengan berbahan dasar jagung dan belum banyak dimanfaatkan. Untuk sekarang ini telah banyak dikembangkan biomassa yang berbahan bonggol jagung untuk energi alternatif seperti misalnya pada pembuatan briket ataupun pellet, karena dari bonggol jagung sendiri memiliki kandungan selulosa (45%), hemiselulosa (35%) dan lignin (15%) yang baik untuk proses pembakaran. Pemanfaatan bonggol jagung di Indonesia masih sangat rendah karna keterbatasan pengetahuan dan pemberian edukasi terhadap warga untuk mengelolah bonggol jagung agar bisa dimanfaatkan kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat biomassa pellet dari bonggol jagung dengan menggunakan perekat tepung tapioka. Kemudian penelitian di buat dari bahan dasar bonggol jagung dan tepung tapioka sebagai perekatnya. Untuk komposisi perekat dari pengujian ini yaitu 5gr, 10gr, 15gr dan menggunakan ayakan untuk bonggol jagung 60mesh atau 0,250mm. untuk pengujian di cari meliputi uji nilai kalor dan uji laju pembakaran, yang terdiri dari nilai kalor 3,659 kal/gr – 3,969 kal/gr dan nilai laju pembakaran 0,029 gr/menit – 0,044 gr/menit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.