Keterampilan berbicara di depan umum atau public speaking masih belum sepenuhnya dimiliki oleh para siswa.Keengganan tampil di depan publik ini akibat rendahnya rasa kepercayaan diri, dan minimnya penguasaan teknikberbicara di depan umum. Ketidakmampuan ini menyebabkan komunikasi yang seharusnya efektif, menjaditergradasi. Bahkan seringkali terjadi kesalahpahaman komunikasi di depan publik. Kesalahpahaman inididokumentasikan dan tersebar di dunia maya. Para siswa pun menjadi rentan dengan tindakan perundungan ataubullying di dunia maya. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi bersama dengan kelompokJurnalis Berbagi, memberi pelatihan public speaking kepada para anak yatim. Public speaking disampaikan dalambentuk story telling agar lebih ringan dan mudah diterima anak-anak. Selain sebagai bentuk pelayanan dan kepedulianterhadap masyarakat sekitar, kegiatan ini juga sebagai bentuk implementasi ilmu dan wawasan dosen dalamperkuliahan. Dari kegiatan ini menunjukkan kemampuan public speaking yang dimulai dengan hal sederhana berupastorytelling, sangat tepat dilakukan dengan sasaran anak-anak usia Sekolah Dasar. Anak-anak mampu mempraktikkanpublic speaking dengan secara percaya diri menceritakan kembali cerita atau dongeng di depan teman-teman, gurudan tim pendamping.
The Coronavirus Disease (Covid-19) pandemic has a huge impact in every aspects of people's lives. One of the aspects is education. Currently, educational institutions are implementing online learning. This research is about the issue of high school students' perception about online learning during the Covid-19 Pandemic. This research uses qualitative research with a case study method. The techniques used for data collection is interview. The subjects of this research are students of SMA Santa Maria Medan based on their grade level. In this research, the researcher conduct an interview. The results showed that students of SMA Santa Maria Medan experienced difficulties during online learning. The difficulties faced is that high school students are required to independently understand the lessons that have been explained by the teacher, besides that unstable network is also considered as one of the factors that creates misunderstanding (miss communication) of the meaning received by students. Students also find it so hard to interact with other students during online learning and students are not feeling motivated because the teacher learning system only provides material and assignments that absolutely makes students tired and bored of learning.Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) menyebabkan dampak yang begitu besar bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat salah satunya pendidikan. Pemerintah menerapkan aturan pembelajaran jarak jauh secara dalam jaringan (daring) pada seluruh sekolah untuk mencegah penyebaran virus corona. Pembelajaran daring ini membentuk persepsi yang berbeda bagi setiap peserta didik. Persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Penelitian ini mengangkat persoalan mengenai persepsi siswa SMA selama pembelajaran daring saat pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Studi kasus penelitian ini dilaksanakan di SMA Santa Maria Medan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Subyek penelitian adalah siswa SMA Santa Maria Medan. Objek penelitian adalah persepsi siswa SMA selama pembelajaran daring saat pandemi Covid-19. Wawancara dilaksanakan melalui konferensi video. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa SMA selama pembelajaran daring saat Pandemi Covid-19 adalah bahwa pembelajaran daring yang dilaksanakan selama pandemi tidak efektif. Siswa SMA dituntut untuk mandiri memahami pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru. Selain itu, masalah jaringan menjadi faktor utama dalam kesalahpahaman makna yang diterima oleh siswa. Siswa juga jarang berinteraksi dengan siswa lainnya selama pembelajaran daring. Siswa merasa tidak memiliki motivasi karena sistem pembelajaran di mana guru hanya memberikan materi dan tugas yang membuat siswa jenuh.
Personal branding is widely used as a communication strategy to instill a positive perception of a person to the public. Personal branding is also done directly and indirectly through social media. An influencer needs to have a strong personal branding to differentiate him from other influencers. One of the Tik Tok influencers is Dhea Dillah with the Tik Tok account @dillaprb. This study aims to determine how Dhea Dillah's personal branding is on Tik Tok social media. The method used is descriptive qualitative with 11 indicators of personal branding criteria according to Rampersad, namely authenticity, integrity, consistency, specialization, authority, diversity, relevance, visibility, persistence, kindness, and performance. This research shows that influencers have characters that are in line with their personal ambitions, namely creating Tik Tok content to inform their followers. Next, influencers are also consistent with a focus on one area, experience, and professionalism towards clients, including making self-improvement if they receive criticism or evaluation.Personal branding banyak dilakukan sebagai salah satu strategi komunikasi untuk menanamkan persepsi positif seseorang kepada publik. Personal branding juga dilakukan secara langsung dan tidak langsung melalui media sosial. Seorang influencer perlu memiliki personal branding yang kuat untuk membedakannya dengan influencer lain. Salah satu influencer Tik Tok yaitu Dhea Dillah dengan akun Tik Tok @dillaprb. Penelitian in bertujuan untuk mengetahui bagaimana personal branding yang dilakukan Dhea Dillah dalam media sosial Tik Tok. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan indikator 11 kriteria personal branding menurut Rampersad yaitu keontentikan, integritas, konsisten, spesialisasi, wibawa, keberbedaan, relevan, visibilitas, kegigihan, kebaikan, dan kinerja. Penelitian ini menunjukkan bahwa influencer memiliki karakter yang sesuai dengan ambisi pribadi yaitu membuat konten Tik Tok untuk memberi informasi kepada pengikutnya. Berikutnya, influencer juga konsisten dengan fokus pada satu bidang, berpengalaman, dan profesional terhadap klien termasuk membuat perbaikan diri jika mendapat kritik atau evaluasi.
Advertising becomes a very important promotional instrument, especially for companies that promote goods and services to the public. One form of advertising that the companies do is advertising exposure. Exposure can be interpreted as activity of hearing, seeing, and reading messages from the media or having an experience and attention to messages that happen to individuals or groups. Advertising exposure on youtube can build consumer's perception. Perception is the process where consument choose, organize, and asume information to create a picture of life. This research wants to find out whether there is an influence of advertising exposure on social media especially Youtube on consumer’s perception. This research uses a survey method by distributing online questionnaires to 100 respondents. This research conducts research on Tiket.com customers who watch advertisements on Youtube. The results of this research is the effect of advertising exposure on social media Youtube on consumer’s perception. The advertisement has an influence on consumer perception by 34%, the remaining 66% is influenced by variables not examined in this research. Iklan telah menjadi salah satu promosi yang penting, terutama untuk perusahaan yang mempromosikan barang atau jasa kepada masyarakat luas. Salah satu yang dapat dilakukan perusahaan dengan cara menggunakan terpaan iklan. Terpaan dapat diartikan sebagai kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan-pesan media ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi pada individu atau kelompok. Iklan yang muncul bertubi-tubi pada Youtube menimbulkan munculnya persepsi pada konsumen. Persepsi adalah proses dimana individu memilih, mengorganisasi, dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran tentang kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan di media sosial Youtube terhadap persepsi iklan. Metode survei adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menyebarkan kuesioner online kepada 100 sampel responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh terpaan iklan di media sosial Youtube terhadap persepsi konsumen. Terpaan iklan memiliki pengaruh terhadap persepsi konsumen sebesar 34%, sisanya 66% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.