2018
DOI: 10.7454/jki.v5i1.8331
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Reportase dalam Hegemoni Pemerintah dan Media: Studi Kasus Jurnalis Kepresidenan Era Soeharto dan Joko Widodo

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4

Citation Types

1
7
0
9

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(17 citation statements)
references
References 0 publications
1
7
0
9
Order By: Relevance
“…Hegemoni diproduksi melalui praktik-praktik yang dilakukan media, memanfaatkan para aktor untuk menciptakan konten-konten media yang akan mempertahankan sebuah ideologi konsumtif. Hegemoni digunakan untuk menggambarkan jenis kekuatan tertentu yang muncul dari merangkul seluruh kecenderungan ideologis media massa untuk mendukung sistem kekuasaan yang mapan dan mengecualikan nilai oposisi dan persaingan (Oktavianti, 2018…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hegemoni diproduksi melalui praktik-praktik yang dilakukan media, memanfaatkan para aktor untuk menciptakan konten-konten media yang akan mempertahankan sebuah ideologi konsumtif. Hegemoni digunakan untuk menggambarkan jenis kekuatan tertentu yang muncul dari merangkul seluruh kecenderungan ideologis media massa untuk mendukung sistem kekuasaan yang mapan dan mengecualikan nilai oposisi dan persaingan (Oktavianti, 2018…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Terdapat dua fokus utama dari jaringan komunikasi. Pertama, aktor di mana jaringan komunikasi melihat fenomena dari sisi mikro, bukan makro (Oktavianti, 2016). Kedua, relasi yakni bagaimana aktor-aktor itu berinteraksi satu sama lain (Oktavianti, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…teori jaringan aktor mencoba memahami bagaimana membentuk jaringan aktor. Gagasan aktor lebih heterogen, tidak dibatasi hanya individu manusia, melainkan dapat meliputi kolektivitas manusia (kelompok, organisasi), non-manusia (hewan, mesin, tanaman, dokumen), hingga hal yang tidak berwujud seperti lembaga, ide (Oktavianti, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations