Latar Belakang : Penyakit hipertensi merupakan masalah yang sedang dialami oleh seluruh dunia. Berdasarkan data WHO (2008), sebesar 40% penduduk usiadewasa menderita hipertensi. Hipertensi salah satunya disebabkan oleh faktor stres, salah satunya orang zaman sekarang sibuk mengutamakan pekerjaan untuk mencapai kesuksesan. Kesibukan dan kerja keras serta tujuan- tujuan yang berat mengakibatkan timbulnya rasa stres dan timbulnya tekanan yang tinggi. Tujuan : Diketahuinya hubungan stress kerja dengan kejadian hipertensi pada pekerja pabrik di wilayah kerja Puskesmas Kaliwungu Kudus 2017. Metode : Jenis penelitian Analitik Korelasi. Menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel 81 responden pasien rawat jalan puskesmas Kaliwungu dengan tekhnik random sampling. Alat ukur yang digunakan ada;ah kuesioner. Analisa data univariat dan bivariate. Uji hubungan penelitian ini menggunakan Spearman rhow. Hasil Penelitian : Penelitian tentang hubungan stress kerja dengan kejadian hipertensi pada buruh pabrik di wilayah kerja puskesmas Kaliwungu Kudus 2017 dengan uji statistic Spearman Rhow di peroleh nilai p (0.000). Kesimpulan : Ada hubungan stress kerja dengan kejadian hipertensi pada pekerja pabrik di wilayah kerja Puskesmas Kaliwungu Kudus 2017. (Ha diterima, Ho ditolak)
Pendahuluan: kepuasan pasien merupakan indikator keberhasilan pelayanan keperawatan. Beberapa fenomena kepuasan pasien rawat inap bervariasi puasa dan tidak puas. Komunikasi yang efektif dan kualitas pelayanan keperawatan merupakan faktor yang berkontribusi pada kepuasan pasien. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan komunikasi dan pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat inap. Metode: desain penelitian observasional cross sectional. Sampel sebanyak 90 responden dengan teknik consecutive sampling. Alat penelitian menggunakan kuesioner komunikasi, kuesioner pelayanan keperawatan, dan kuesioner kepuasan pasien yang telah teruji validitas dan reliabiltasnya. Analisis data bivariat menggunakan fisher exact test. Hasil: Karakteristik pasien rawat inap menunjukkan rerata umurnya 45,4 tahun, jenis kelamin 52,2% laki-laki, pendidikan terbanyak SMA (36,7%), dan 34,4% memiliki perkerjaan PNS/TNI/Polri. Hasil variabel penelitian menunjukkan 83,3% komunikasi baik, 96,7% pelayanan keperawatan baik, dan 95,6% pasien puas. Hasil uji statistik fisher exact test menunjukkan hubungan signifikan komunikasi dengan kepuasan pasien (p=0,001). Saran: perawat perlu mempertahankan komunikasi yang baik, cepat, dan tanggap agar menghasilkan kepuasan pasien rawat inap.
Latar Belakang :. Wanita mengalami kehilangan zat besi akibat menstruasi sehingga zat besi yang harus diserap adalah 1,4 mg per hari menyebabkan meningkatnya kebutuhan rata-rata zat besi setiap harinya. Rendahnya IMT mempengaruhi durasi atau lamanya menstruasi. Tujuan :Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan siklus menstruasi dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Di SMK Islam Jepara. Metode :Jenis penelelitian Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Peneliti menggunakan stratified sampling dengan mengambil jumlah populasi di SMK Islam Jepara sebanyak 401 siswi, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu menggunakan rumus Slovin sekitar 81 siswi. Analisa Bivariat menggunakan uji Chi Square dan Instrumen menggunakan lembar kuesioner dan cheklist sedangkan alat ukur yamg digunakan GcHb dan Timbangan. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara Indeks Massa Tubuh dengan kejadian Anemia didapatkan nilai p value sebesar 0,019 < (α = 0,05) yang berarti Ho ditolak maka Ha diterima .Tidak ada hubungan bermakna antara siklus menstruasi dengan kejadian Anemia didapatkan nilai p value sebesar 0,749 > (α = 0,05) yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan : Ada hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian anemia di SMK Islam Jepara. Tidak ada hubungan siklus menstruasi dengan kejadian anemia di SMK Islam Jepara.
Jenis kelamin atau gender adalah kelas atau kelompok yang terbentuk dalam suatu spesies sebagai sarana atau sebagai akibat digunakannya proses reproduksi seksual untuk mempertahankan keberlangsungan spesies, Jumlah saudara merupakan banyaknya anak atau bagian dari keluarga yang tinggal dalam satu rumah yang memiliki hubungan sedarah atau tidak, Sibling rivalry atau persaingan saudara kandung untuk mendapatkan cinta kasih,afeksi dan perhatian dari satu atau kedua orang tuanya, atau untuk mendapatkan pengakuan atau suatu yang lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan jumlah saudara kandung dengan perilaku sibling rivalry pada anak usia toddler (1-3 tahun) di PAUD Desa Dema’an kecamatan kota Kabupaten kudus. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, menggunakan metode deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional, populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa siswa PAUD Desa Dema’an usia toddler (1-3 tahun) yang mempunyai saudara kandung berjumlah 55 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil penelitian didapatkan P value = 0.033 (α < 0.05) yang berarti terdapat hubungan antara jenis kelamin anak dengan perilaku sibling rivalry anak usia toddler (1-3 tahun), P value p sebesar 0.033 (α < 0.05) yang berarti terdapat hubungan antara jumlah saudara dengan perilaku sibling rivalry anak usia toddler (1-3 tahun) I PAUD Desa Dema’an Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Kabupaten Kudus terus mengalami pertumbuhan jumlah penduduk, yang membuat penambahan jumlah sampah yang dihasilkan dari aktivitas masyarakat. Lahan untuk menampung sampah terbatas. Hal ini menyebabkan TPA Tanjungrejo menjadi penuh sehingga memerlukan lokasi baru. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengevaluasi kesesuaian lahan untuk tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kabupaten Kudus menggunakan SIG (2) Membuat pemodelan spasial untuk tempat pembuangan akhir (TPA) sampah baru di Kabupaten Kudus menggunakan SIG (3) Menganalisis pendapat masyarakat Kabupaten Kudus terhadap hasil analisis kesesuaian lokasi TPA sampah baru dari pemodelan SIG. Metode pada penelitian ini menggunakan metode pengharkatan dengan skoring, dianalisis overlay dan buffer dari parameter penentuan lokasi TPA. Evaluasi lahan pada TPA Tanjungrejo diketahui bahwa lokasi TPA sudah sesuai tetapi masih terdapat sebagian dari lokasi TPA yang kurang sesuai. Pemodelan spasial TPA menghasilkan 3 lokasi, lokasi 1 luas 15 Ha berada di Desa Klaling dan Terban, lokasi 2 luas 42 Ha berada di Desa Terban dan Gondoharum, dan lokasi 3 luas 93 Ha berada di Desa Terban dan Gondoharum. Masyarakat yang setuju 87%, dikarenakan sampah akan terkelola, lingkungan menjadi bersih, dan mengurangi pencemaran lingkungan dan masyarakat yang tidak setuju 13%, hal tersebut dikarenakan bau yang ditimbulkan dari adanya sampah TPA kurang sedap sehingga menyebabkan lingkungan akan terganggu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.