Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya indikasi kurangnya kesejahteraan psikologis pada masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik hubungan kecemasan dan dukungan sosial dengan kesejahteraan psikologis pada masyarakat Desa Karang Rejek Kecamatan Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta. Metoda pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Jumlah sampel 98. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan Skala: Kesejahteraan Psikologis, Kecemasan  dan Dukungan social. Hasil Uji Validitas isi  menunjukkan  bahwa  ketiga skala yang digunkan menunjukkan bahwa skala tersebut valid, mengukur semua dimensi ukurnya.  Koefisien reliabilitas skala kesejahteraan psikologis rxx1 : 0,821, Skala kecemasan rxx1 : 0,894 dan skala dukungan social rxx1 : 0,879.. Hasil uji hipotesis  yang dilakukan dengan teknik regresi ganda menghasilkan harga F : 25.813, p : 0,000 (p < 0,05).  Penelitian ini menyimpulkan bahwa 1) Hipotesis pertama diterima, terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kecemasan dan dukungan sosial dengan kesejahteraan psikologis. Keduanya secara bersama-sama menyumbang sebesar 59,3 % terhadap variabel kriteriumnya. Pengujian hipotesis kedua menghasilkan harga koefisien beta  b : - 0,258, t  : - 2,255, .p : 0, 026 (p<0,05), dengan demikian hipotesis diterima. Selanjutnya pengujian terhadap hipotesis ketiga menghasilkan koefisien beta  b :  0,702, t : 5.158, .p : 0, 000 (p<0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Mengacu pada hasil tersebut, penelitian ini menunjukkan pentingnya mengurangi kecemasan dan meningkatkan dukungan sosial untuk mempertahankan maupun meningkatkan  kesejahteraan psikologis pada masyarakat.

Penelitian yang mengkaji konsep dan praktik berpikir merdeka pada pendidikan Sanggar Anak Alam (SALAM) Yogyakarta. Berpikir merdeka diteliti mengambil sudut pandang pendidikan konstruktif yang memberikan kemerdekaan bagi peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian berjumlah lima orang stakeholder SALAM dan empat orang significant others, lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Bantul. Temuan penelitian menunjukan bahwa konsep dan praktik berpikir merdeka di SALAM sudah diimplementasikan. Pengimplementasian nilai-nilai among dalam melaksanakan pendidikan yang terdiri dari tiga aspek diantaranya: 1) orientasi pendidikan yang berpusat pada murid; 2) makna belajar yang menganggap pembelajaran sebagai proses yang menyenangkan dan berorientasi pada proses; 3) memerdekakan murid melalui keleluasaan belajar bagi murid, menjalin kesepakatan belajar serta mengutamakan pendekatan dialogis. Dalam praktiknya melalui daur belajar sebagai implementasi konsep Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karya, Tut Wuri Handayani (Ing-Ing-Tut) menggunakan pendekatan riset. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya berupa ekosistem belajar yang dibangun dan kesadaran kolektif para aktor di SALAM.

This study aims to explore the experiences of depression survivor during the COVID-19 pandemic to cope with depression. This study used a grounded theory approach, with a single subject who until this research was completed in the recovery phase from depression. The subject was selected for the first reason, she had been diagnosed to experience anxiety and depression and was still in the recovery stage. Second, the subject learned and practiced Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram to help her recover from anxiety and depression. The data collection method used was a semi-structured interview, which was conducted four times, recorded, and transcribed verbatim. Data were analyzed using coding by processing basic data into conceptual data. The results of this study indicated that: 1) the pandemic is a common trigger factor that causes the subject to feel depressed; 2) grief because of the death of both parents is the leading trigger for the subject to experience anxiety and depression. Subject experienced 10 of 17 signs of depression both in aspects: Motor, autonomic hyperactivity, excessive alertness, and reduced apprehension. Research also showed that efforts to ngudari reribet (solving problems of anxiety and depression) are performed in several stages: First, kandha takon both interpersonally (sharing) with others by seeking help from professionals, psychologists, and psychiatrists and kandha takon with an intrapersonal model (nyawang karep), second, nyocoaken raos by examining feelings what she feels herself, the three jawah kawruh (understanding and perceiving the feeling she feels herself ), the four Aku, sak iki, nengkene, ngene, gelem accepting herself today, and mawas diri, introspective efforts to keep her consciousness intact. These findings open up a new space to build the discourse and practice of psychological therapy in anxiety and depression survivors.

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah sebuah kejahatan. Sayangnya tindak kekerasan ini setiap tahunnya mengalami peningkatan kasus. Oleh sebab itu diperlukan pencegahan yang terstruktur mulai dari tingkat sosial yang paling kecil yaitu keluarga dan lingkungan desa. Metode partisipatif diharapkan dari penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mampu memahami bagaimana KDRT terjadi dan bagaimana pencegahannya. Metode yang digunakan diantaranya dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada kelompok PKK. Hasil dari pelatihan ini adalah meningkatnya pengetahuan mengenai KDRT pada penggerak PKK di Desa Baturetno. Peserta pelatihan memahami tentang penyebab KDRT dan upaya pencegahannya.

Genealogy and history of queens in Nusantara had been written in golden ink. Their histories across Nusantara were not only an accumulation of wives or ruler, but also inhibited the magic-realism of modern Indonesian society. However, the minimum or rare documents of Nusantara’s women leadership had blurred their real representation and strong leadership. This paper investigates the history, roles, status and profiles of women’s leader. This paper aims to support current political situation specifically on the tradition of writing woman’s her-stories. From this perspective legitimacy of power from history are taken to support women’s leadership in current modern Indonesia state.