Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan uji aktivitas antibakteri ekstrak Buah Pepino (Solanum muricatum Ait) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang ditunjukkan oleh pembentukkan zona hambatatau zona bening pada media pertumbuhan bakteri uji. Penelitian inidi laksanakan di Laboratorium Biologi Akademi Farmasi Sandi Karsa Makassar pada bulan Maret 2019 dengan menggunakan metode maserasi, 3 replika dan 3 konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 15%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Buah Pepino (Solanum muricatum) pada konsentrasi 5% dengan zona hambat sebesar 11,3 mm, 10% dengan zona hambat sebesar 11,5 mm dan 15% dengan zona hambat sebesar 11,7 mm dengan zona hambat optimum yaitu pada konsentrasi 15% dengan zona hambat 11,7 mm.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen untuk mengetahui efek antimikroba infus Daun Pare (Momordica charantia L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitin ini adalah untuk mengetahui efek antimikroba infus Daun Pare (Momordica charantia L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Politeknik Kesehatan Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Daun Pare mempunyai efek antimikroba terhadap Staphylococcus aureus yaitu konsentrasi 5% sebesar 10 mm, 10% sebesar 14,66, dan konsentrasi 20% sebesar 19 mm, sedangkan kontrol negatif tidak menimbulkan efek.
Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan uji aktivitas antibakteri ekstrak Buah Pepino (Solanum muricatum Ait) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang ditunjukkan oleh pembentukkan zona hambatatau zona bening pada media pertumbuhan bakteri uji. Penelitian inidi laksanakan di Laboratorium Biologi Akademi Farmasi Sandi Karsa Makassar pada bulan Maret 2019 dengan menggunakan metode maserasi, 3 replika dan 3 konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 15%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Buah Pepino (Solanum muricatum) pada konsentrasi 5% dengan zona hambat sebesar 11,3 mm, 10% dengan zona hambat sebesar 11,5 mm dan 15% dengan zona hambat sebesar 11,7 mm dengan zona hambat optimum yaitu pada konsentrasi 15% dengan zona hambat 11,7 mm.
Arabica coffee (Coffea arabica L.) is a type of coffee that is very popular with the public, usually consumed in the form of a drink by brewing coffee grounds where the content of saponins, phenols, chlorogenic acid, mangiferin and flavonoids shows the presence of antioxidant activity that is needed to fight free radicals. Coffee connoisseurs can choose coffee processing methods to obtain high antioxidants. This study aims to determine the antioxidant activity of Arabica coffee processed with an espresso machine and manual brew pour over V60. The design of this study was a laboratory observation study using the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method. Antioxidant activity was determined by comparing the IC50 values. The results showed that the highest % inhibition of each filtrate based on espresso machine processing and manual brew pour over v60 was 73.750% and 77.632%, respectively. The IC50 values for espresso and manual brew filtrates were 324,289 ppm and 447.352 ppm, respectively. As for ascorbic acid as a comparison, the inhibition percentage was 79.585% with an IC50 value of 6.185 ppm. With this it can be concluded that the highest antioxidant activity is found in coffee filtrate processed with an espresso machine, but both coffee bean filtrates have very weak antioxidant activity because they are in the range > 200 ppm.Keywords: Antioxidant, arabica coffeeKopi arabika (Coffea arabica L.) merupakan jenis kopi yang sangat digemari masyarakat, biasanya dikonsumsi dalam bentuk minuman dengan menyeduh bubuk kopidimana kandungan senyawa saponin, fenol, asam klorogenat, mangiferin dan flavonoid menunjukan adanya aktivitas antioksidan yang sangat diperlukan untuk melawan radikal bebas. Penikmat kopi bisa memilih metode pengolahan kopi untuk memperoleh antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan kopi arabika yang diolah dengan mesin espresso dan manual brew pour over V60. Desain penelitian ini adalah penelitian observasi laboratorium menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Aktivitas antioksidan ditentukan dengan membandingkan nilai IC50nya. Hasil penelitian menunjukkan %inhibisi tertinggi masing-masing filtrat berdasarkan pengolahan mesin espresso dan manual brew pour over v60 yaitu sebesar 73,750% dan 77,632%. Nilai IC50 filtrat espresso dan manual brew adalah 324,289 ppm dan 447,352 ppm. Sedangkan untuk asam askorbat sebagai pembanding %inhibisinya yaitu 79,585% dengan nilai IC50 6,185 ppm. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada filtrat kopi yang diolah dengan mesin espresso, namun kedua filtrat biji kopi tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong sangat lemah karena berada pada range >200 ppm.Kata kunci : Antioksidan, kopi arabika
Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen laboratorium uji aktivitas infusa daun lidah buaya (Aloe vera L.)terhadap Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Propionibacterium acnes adalah flora normal kulit terutama di wajah, Propionobacterium acnes berperan pada pathogenesis jerawat dengan menghasilkan lipase yang memecah asam lemak bebas dan lipid kulit. Jerawat merupakan hasil dari beberapa proses patologis yang terjadi dalam beberapa unit pilo sebasea (yaitu folikel rambut dan kelenjar sebasea terikat) yang terletak di bagian dermis (lapisan tengah kulit). Salah satu produk herbal yang sering digunakan untuk pengobatan jerawat adalah lidah buaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas infusa daun lidah buaya dalam menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes yang ditunjukkan oleh pembentukan zona hambat atau zona bening pada media pertumbuhan bakteri uji. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 dilaboratorium Biologi Farmasi Sandi Karsa Makassar dengan menggunakan metode difusi, 3 replikasidan 3 konsentrasi yaitu 5%,10% dan 15%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infusa daun lidah buaya (Aloe veraL.) pada konsentrasi 5%,10% dan 15% memiliki zona hambat dengan zona hambat optimum yaitu pada konsentrasi 15%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.