Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis sehingga menyebabkan Indonesia memiliki sumber produksi dan sumber tumbuhnya tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat seperti pada tanaman sembung (Blumea balsamifera L.). Pada tanaman ini ditemukan beberapa golongan senyawa kimia salah satunya ialah kandungan, minyak atsiri tidak hanya memiliki aroma yang khas tetapi minyak atsiri memiliki khasiat sebagai pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan minyak atsiri dari daun sembung sebagai sediaan balsam aromatherapy. Penelitian ini bersifat deskriptif atau mengamati dan mendeskripsikan hasil yang diperoleh. Minyak atsiri daun sembung yang dihasilkan melalui proses pengeringan daun sembung serta menggunakan metode sokletasi dengan menggunakan pelarut 96% etanol, hasil ektrak kental kemudian dievaporasi untuk dipekatkan, hasil minyak atsiri daun sembung yang diperoleh berupa cairan berwarna hijau kehitaman. Sediaan balsam aromatherapy dari ekstrak minyak atsiridiformulasikan dengan beberapa konsentrasi yaitu 0%, 10%, 12% dan 14% dari hasil evaluasi balsam yang telah dilakukan ke 3 formula balsam memenuhi syarat dan memiliki mutu fisik yang baik. Uji kesukaan yang dilakukan terhadap 10 orang responden berdasarkan aroma, tekstur, dan warna yang disukai, sehingga diperoleh persentase tertinggi pada balsam ekstrak minyak atsirisembung dengan kode sampel D dan memiliki konsentrasi 14% dengan tambahan 5,6 mL minyak daun sembung pada basis balsam.Kata kunci: Sembung (Blumea balsamiferaL.), minyak atsiri, balsam aromatherapy
Kulit dari buah naga merah merupakan limbah yang jarang dimanfaatkan. Kebanyakan hanya dibuang tanpa diolah menjadi bahan yang memiliki manfaat, sehingga perlu adanya alternatif untuk memanfaatkan kulit buah naga. Pemanfaatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengekstraknya sehingga akan diperoleh ekstrak yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna makanan, kosmetik, dan tekstil. Tujuan penelitian ini untuk memanfaatkan limbah kulit buah naga sebagai pewarna alami kosmetik pemerah pipi. Ekstrak diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, formulasi pewarna pipi yang dibuat yaitu menggunakan zat warna dari ekstrak kulit buah naga dengan kosentrasi 15 %, 20%, 25% dengan bahan talkum, zink oksida, kaolin dan nipagin. Pengujian yang dilakukan antara lain: uji stabilitas, uji pH, uji keretakan dan uji kesukaan. Formulasi dengan konsentrasi 15 %, 20%, dan 25% masing-masing dari sediaan mengalami perubahan warna pada hari kedua. semua sediaan tidak retak dijatuhkan pada ketinggian 8-10cm. pH dari setiap sediaan stabil, formula dengan konsentrasi 15% memiliki pH 7, 20% 6, dan 25% 6.
Intensive catfish farming can cause a decrease in the water quality of the culture media, including decreasing dissolved oxygen content and increasing waste content, especially organic nitrogen. The application of Biofloc technology was carried out by the Young Independent Fish Cultivator Group (Pokdakan) with the aim of managing catfish farming activities in Lam Ara Village, Banda Raya District, Banda Aceh City using Biofloc on cultivation media. The purpose of this study was to compare the growth of catfish reared using Biofloc and non-Biofloc culture media. The test animals used in this study were catfish with Sangkuriang variety (Clarias gariepinus) measuring 7-8 cm as many as 2,000 fish in 8 different containers. Observations were made on the day of stocking until harvesting. The growth parameters observed were the length and weight of the fish. The environmental parameters observed were water temperature, dissolved oxygen, and pH. The results showed that there were differences in the increase in length and body weight of catfish in the cultivation media of Biofloc and non-Biofloc applications. The results of this study indicate that the application of the biofloc method can increase the productivity of tarpaulin ponds. The rearing media that applied the Biofloc technique showed better and relatively ideal conditions for catfish cultivation.
Penelitian ini menggunakan pelepah sawit sebagai sumber holoselulosa yang dikonversi menjadi bahan baku bioetanol (gula total). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pretreatment organosolv berpelarut etanol dan hidrolisa asam terhadap konversi pelapah sawit menjadi gula. Proses pembuatan gula dari pelepah sawit diawali dengan melakukan proses delignifikasi dan dilanjuti dengan proses hidrolisa. Proses delignifikasi berlangsung pada kondisi dengan variasi konsentrasi etanol 35%, 55%, 75%, dan 90% v/v temperatur 100 dan 120 °C dan waktu reaksi 60 dan 90 menit. Selanjutnya untuk proses hidrolisa menggunakan asam sulfat dengan variasi konsentrasi 1%, temperatur 60, 70, 80, 90 dan 100 °C dan waktu reaksi 15, 30, 45, 60 dan 75 menit. Hasil penelitian menujukkan bahwa pada kondisi delignifikasi dengan konsentrasi C2H5OH 75%, temperatur 120 °C, selama 60 menit, serta 1% katalis (H2SO4) dan pada kondisi hidrolisa H2SO4 1%, waktu 30 menit, dan temperatur 90 °C diperoleh yield total gula tertinggi sebesar 93,65 mg/L. This study used palm fronds as a source of holocellulose which was converted into bioethanol raw material (total sugar). This study aimed to study the organosolv pretreatment process with ethanol solution and acid hydrolysis towards the conversion of palm fronds oil into sugar. The process of sugar production of palm fronds began with a delignification process and continued with the hydrolysis process. The delignification process took place in conditions with variations in ethanol concentration of 35%, 55%, 75%, and 90% (v/v) temperatures of 100 and 120°C and reaction times of 60 and 90 minutes. Furthermore, the hydrolysis process used sulfuric acid with a variation of 1% concentration, temperature 60, 70, 80, 90 and 100°C and reaction time of 15, 30, 45, 60 and 75 minutes. The results showed that in the delignification conditions with a concentration of C2H5OH 75%, temperature of 120°C, for 60 minutes, and 1% catalyst (H2SO4) and hydrolysis conditions H2SO4 1%, 30 minutes time, and the temperature of 90°C, the highest total sugar yield of 93.65 mg/L was obtained.
Lithium battery is a portable battery which has the advantages of long cycle life and high energy density. The improvement of electrode quality performance can be done by adding a binder to maintain the physical structure of the electrode, namely Fe3O4 magnetic nanoparticles whose electrical conductivity has been increased by the addition of PVDF. Then the Fe3O4 /PVDF compound doping process was carried out using the sol-gel method (10:10, 10:20 and 10:30 ratios). This study aims to determine the best comparison of the addition of PVDF as an electrode binding material capable of binding magnetic nanoparticles (Fe3O4) observed with XRF, XRD, SEM and Electrical analysis of materials using LC-Meter. The results of the best Fe3O4 magnetic chemical composition based on XRF characterization showed a very high number, namely 87.10%. The value of the electrical analysis of Fe3O4 nanoparticles with the addition of a PVDF electrode binding matrix shows the best electrical conductivity treatment results are obtained by adding a PVDF electrode binding material ratio of 10:30, the greater the addition of PVDF, the higher the capacitance and inductance values, while the smaller the resistance value. indicates that the value of the conductivity or electrical conductivity of the Fe3O4 /PVDF material is getting higher.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.