Jalan Ahmad Yani adalah salah satu jalan perkotaan yang terdapat di kota Palangka Raya yang memiliki volume lalu lintas kendaraan cukup tinggi. Untuk mengetahui bagaimana keadaan lalu lintas yang terjadi maka dilakukan analisa kapasitas jalan Ahmad Yani dengan metode PKJI 2014 dan membuat perbandingan perhitungan kapasitas jalan menggunakan metode Greenshield, Greenberg dan Underwood. Dilakukan survei selama 5 hari, dengan menggunakan metode PKJI 2014 dan membandingkan antara tiga model untuk mengetahui hubungan matematis antara parameter Volume–Kecepatan−Kepadatan dan koefisien determinasi (R2) yang tertinggi untuk lima hari survei. Dari ketiga model didapatkan untuk Model Greenshield, Koefisien determinasi tertinggi di peroleh hari selasa pada segmen ruas jalan AIS Nasution–W. Sudirihosodo dengan R2 = 0,471 dengan Kapasitas, (Vm) = 1477,135 skr , Kepadatan (Dj)=81,139 skr Kecepatan maksimumjam km(Sm)=36,41 km/jam. Untuk Model Greenberg Koefisien determinasi tertinggi diperoleh pada hari kamis pada segmen jalan W. Sudirohosodo–AIS Nasution denganR2=0,392, Kapasitas (Vm)=3179,956 skr/jam, Kepadatan (Dj)=506,386 skr/km, Kecepatan maksimum (Sm)=17,07km/jam. Untuk model Underwood Koefisiendeterminasi tertinggi di peroleh pada hari selasa segmen ruas jalan AIS Nasution–W. Sudirihosodo dengan R2=0,489, Kapasitas (Vm)=1705,128 skr/jam, Kepadatan (Dm) V=58,82skr/km, Kecepatan maksimum (Sm)=28,988 km/jam.Dari tiga model yaitu Greenshield, Greenberg, dan Underwood yang mendekatidengan nilai kapasitas menggunakan PKJI 2014 dengan kapasitas Vm=2794,1 skr/jam adalah model Underwood pada hari jumat pada segmen 2 arah H. Ikap– Iskandar dengan kapasitas Vm=2800,382 skr/jam dengan r2=0,243 hubungan antara(S-D) 68,511x exp (−D/111,11) persamaan (V-S)V=111,11 Sx Ln (68,511/S)persamaan (V-D) V=68,511.D exp (-D/111,11).Kata kunci: greenberg, greenshield, underwood, kapasitas PKJI 2014
Kinerja campuran agregat aspal pada konstruksi perkerasan jalan dicoba untuk ditingkatkan dengan cara memodifikasi campuran aspal sehingga didapatkan perubahan sifat campuran aspal, khususnya pada penetrasi dan titik lembeknya dengan menambahkan bahan tambahan karet padat sehingga diharapkan pada penelitian ini bisa mengurangi kepekaan aspal terhadap temperatur dan keelastisannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana manfaat penggunaan karet sebagai bahan tambahan pada campuran aspal panas yang diharapkan penggunaannya dapat meningkatkan mutu perkerasan lentur jalan raya. Pengujian Marshall dengan penambahan karet dengan variasi kadar bahan tambah 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% terhadap berat aspal yang diperoleh dari KAO pada benda uji, hasil parameter Marshall memenuhi spesifikasi yang ada. Dari hasil evaluasi sifat karakteristik Marshall diperoleh rentang penambahan kadar karet 0% hingga 7,9%, campuran memenuhi semua spesifikasi yang ditentukan. Kadar penambahan plastik optimum ditetapkan dari nilai parameter Marshall yang memenuhi semua persyaratan spesifikasi dan dilihat dari nilai stabilitas tertinggi, yaitu pada kadar penambahan karet sebesar 7,90%. Penambahan karet sebesar 7,90% dari berat aspal menghasilkan nilai stabilitas naik 9,98% dari nilai stabilitas campuran tanpa menggunakan bahan tambah karet yaitu mengalami kenaikan sebesar 93 kg, nilai flow naik sebesar 0,27 mm, rongga dalam campuran (VIM) turun sebesar 0,80%, rongga terisi aspal (VFB) naik sebesar 4,20% dan hasil bagi Marshall (Marshall Quotient) naik sebesar 11 kg/mm. Kata Kunci: Aspal Karet, Hot Rolled Sheet Wearing Coaurse, Kadar Aspal Optimum
Bundaran Joeang merupakan salah satu bundaran yang ada di Kota Palangka Raya yang dilewati oleh kendaraan yang keluar dan masuk kota maupun pergerakan kendaraan dalam kota. Kondisi daerah sekitar Bundaran Joeang mengakibatkan terjadinya arus lalu lintas perjalanan yang cukup besar karena adanya perkantoran, perumahan, sekolah, taman, rumah jabatan dan berbagai aktifitas olahraga. sehingga dilakukan analisis kinerja Bundaran Joeang terhadap pergerakan arus lalu lintas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya arus lalu lintas yang melewati bundaran tersebut terutama pada saat jam-jam sibuk, kinerja bundaran pada saat ini maupun yang akan datang menggunakan acuan (MKJI) 1997. Hasil analisis menunjukkan bahwa bagian jalinan Bundaran Joeang tahun 2021 memiliki nilai arus bagian jalinan yang terbesar yaitu 677 smp/jam, jalinan DA (Jalan Letkol Chr. Binti–Jalan Seth Adjhi), kapasitas terbesar jalinan DA (Jalan Letkol Chr. Binti -Jalan Seth Adjhi), 5,177 smp/jam, derajat kejenuhan tertinggi dari jalinan CD (Jalan Seth Adjhi–Jalan Letkol Chr. Binti) 0,158, tundaan lalu lintas bundaran rata-rata (DTR) 1,85 det/smp, tundaan bundaran rata-rata (DR) 5,85 det/smp, karakteristik tingkat pelayanan pada kondisi sekarang adalah kelas A. Hasil perhitungan proyeksi10 tahun akan datang berdasarkan pertumbuhan kepemilikan kendaraan terjadi peningkatan dimana untuk nilai arus bagian jalinan yang terbesar pada jalinan CD (Jalan Seth Adjhi–Jalan Letkol Chr. Binti) 4.276 smp/jam, Kapasitas terbesar lengan DA (Jalan Letkol Chr. Binti -Jalan Seth Adjhi) 7.087 smp/jam, tingkat pelayanan menurun dari kategori A pada tahun2021 menjadi kategori B tahun 2031. Kata Kunci : Jalinan, Bundaran, Derajat Kejenuhan, Tundaan, Tingkat Pelayanan
Palangka Raya is the economic center of Central Kalimantan Province, where there are many shopping centers that offer goods at low prices, one of which is the Koperasi Persekutuan Dayak Swalayan which sells daily necessities at low prices and is always visited by consumers so that there is an increase in traffic and tends to result in increased traffic conflict over traffic that is right in front of KPD Swalayan. In this study using two data, namely secondary data and primary data which were analyzed using the PKJI 2014 method. From the results of the analysis of the the percentage of traffic pull due to the KPD Swalayan burdening Jalan Rajawali by 4.34%, the existence of KPD Swalayan results in changes in the performance of roads based on the Degree of Saturation (DJ) = 0,60, Capacity (C) = 1859,70 skr/hour before KPD Swalayan operates after KPD Swalayan operates Degree of saturation (DJ) = 0,57, Capacity (C) = 1859,70 skr/hour, and if the KPD Swalayan is considered non-existent then the side barriers that occur will be reduced so that the Degree of Saturation (DJ) = 0,55, Capacity (C) = 1921,69skr/hour.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.