Stunting mengancam masa depan anak Indonesia. Stunting dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yang baik. Di era pandemic Covid-19, media sosial menjadi sarana edukasi dan konseling. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh e-counseling nutrisi dengan menggunakan media sosial terhadap maternal feeding behavior pada balita usia 6-24 bulan dengan metode kuantitatif dan desain penelitian quasi experimental, non-equivalent control group with pretest and posttest. Subjek penelitian ditentukan dengan purposive sampling, kelompok kontrol (booklet) berjumlah 30 ibu dan kelompok intervensi (e-counseling) 32 ibu. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan maternal feeding behavior pada anak setelah diberikan edukasi dengan booklet dan e-counseling (p-value 0,03). Intervensi e-counseling berbasis media sosial dapat meningkatkan maternal feeding behavior anak usia 6-24 bulan.
Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa, dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, baik secara fisik, psikologis, dan intelektual Mengenalkan cara merawat organ reproduksi merupakan salah satu materi pendidikan life skill. Merawat organ reproduksi perempuan pada masa remaja merupakan hal yang diperlukan untuk menjadi investasi pada masa mendatang. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menarik dan imajinatif pada remaja akan lebih mudah dimengerti, diingat dan dipahami terhadap informasi yang disampaikan. Edukasi secara online menggunakan Google meet menjadi salah satu media yang meningkat, bahkan hampir selalu digunakan di masa pandemi Covid-19 untuk proses pembelajaran. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan secara online tentang kesehatan reproduksi remaja putri, dan untuk meningkatkan perilaku menjaga kesehatan reproduksi remaja putri. Metode yang diterapkan yaitu pre-test, pelaksanaan, post-test dan evaluasi perilaku. Pengabdian dilakukan selama periode satu semester (6 bulan) dengan jumlah sasaran sebanyak 21 remaja putri. Hasil post-test pengetahuan menunjukkan 76% remaja putri memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori sangat baik dan 24% dalam kategori baik. Perubahan perilaku dengan mengganti pembalut tiap 3-6 jam sehari selama haid mencapai keberhasilan 76%, membersihkan kelamin dari depan ke belakang setelah BAK mencapai 100% dan pengecekan keputihan mencapai 95%. Untuk lebih memaksimalkan hasil pendidikan, sangat disarankan melakukan kajian terkait kendala yang dihadapi remaja dalam melakukan perawatan reproduksi sehingga dapat membangun program yang lebih sesuai.
Introduction: Breastfeeding has so many benefits for both mother and child. In Indonesia, there are only 42% of children who were exclusively breastfed. There were still many husbands who do not know about the importance and barriers of breastfeeding, especially in public spheres and how they took part in it. The study aimed to explore the husbands’ feeling towards their wives’ breastfeeding in public places in Yogyakarta. Methods: The study conducted the qualitative exploratory design. The terms of exploratory was related with investigation husband’s feeling through in-depth interview. There were 7 participants who were interviewed selected through purposive sampling and analyzed using thematic analysis. Results: This study collated 4 major themes based on the responses. These were Feelings based on religion, Feelings based on socio-cultural influence, Feelings based on personal views and Feelings related to health reason. A brochure was created by providing guidelines for husband on his role to support wives’ breastfeeding in public places. Conclusion: Increasing public awareness needs to build breastfeeding-friendly facilities in public places in accordance the laws and regulations. The role of nurse as an educator needs to promote exclusive breastfeeding and contributes to provide accurate information to the family.
ABSTRAK Latar belakang: Karakter kemandirian termasuk salah satu tujuan standar kompetensi Taman Kanak-kanak kurikulum 2004. Pada usia prasekolah anak belajar dengan cara menginternalisasi hasil interaksi dengan orang dewasa. Beberapa anak di TK Desa Argosari tingkat kemandiriannya masih rendah. Tujuan: Mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian anak usia prasekolah di Taman Kanak-kanak Desa Argosari Sedayu Bantul Yogyakarta 2014. Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi 205 orang tua anak usia prasekolah di TK Desa Argosari. Sampel 56 dengan teknik Cluster sampling. Instrumen berupa kuesioner. Analisis menggunakan uji Chi-square Yate’s Correction. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 46 (82,1%) orang tua menerapkan pola asuh otoritatif, 5 (8,9%) orang tua menerapkan pola asuh permisif dan 5 (8,9%) orang tua menerapkan pola asuh otoriter. 36 (64,3%) anak tingkat kemandiriannya tinggi, 15 (26,8%) anak tingkat kemandiriannya sedang dan 5 (8,9%) anak tingkat kemandiriannya rendah. Hasil uji Chi-square Yate’s Correction diperoleh p value 0,000 (p < 0,05) dan nilai C= 0,747. Kesimpulan: Ada hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian anak usia prasekolah di Taman Kanak-kanak Desa Argosari Sedayu Bantul Yogyakarta 2014 dengan tingkat korelasi cukup.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.