Inability to deal efficiently with lectures leads students vulnerable to academic burnout. Burnout
ABSTRAKMahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi diperkirakan akan menghadapi tekanan yang lebih berat dibandingkan mahasiswa pada umumnya yang berasal dari faktor internal maupun eksternal.Faktor internal meliputi rasa malas, motivasi rendah, takut bertemu dosen pembimbing, sulit menyesuaikan dosen pembimbing.Faktor eksternal meliputi, minimnya waktu bimbingan, kesulitan dalam hal mencari tema, judul, alat ukur yang digunakan, kesulitan mendapatkan referensi dan lain-lain.Jika mahasiswa tidak bisa beradaptasi dengan kesulitan tersebut mahasiswa akan mudah mengalami stres, frustasi, dan kehilangan motivasi. Oleh karena itu mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi membutuhkan peran resiliensi.Resiliensi adalah kualitas pribadi yang memungkinkan individu untuk bangkit ketika menghadapi kesulitan.Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa salah satu faktor pendorong resiliensi adalah spiritualitas.Spiritulitas didefinisikan sebagai perjuangan seseorang untuk mencapai tujuan dalam mengalami keterhubungan dengan esensi kehidupan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan spiritualitas terhadap resiliensi pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan alat ukur CD -RISC (mengukur resiliensi) dan SAIL (mengukur spiritualitas) yang telah diadaptasi. Penelitian melibatkan 150 sampel, yang di peroleh dengan menggunakan teknik incidental sampling. Hasil uji regresi menunjukan bahwa spiritualitas berperan signifikan terhadap resiliensi pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi sebesar 12%. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila mahasiswa yang mengerjakan skripsi memiliki spiritualitas yang baik meliputi keterhubungan dengan diri sendiri, keterhubungan dengan orang lain atau alam dan keterhubungan kekuatan transenden, maka itu akan membantu mereka untuk lebih mempu menghadapi kesulitan yang terjadi selama proses pengerjaan skripsi. Kata kunci: mahasiswa skripsi, resiliensi, spiritualitas THE ROLE OF THE SPIRITUALITY ON RESILIENCY IN STUDENTS WHO ARE DOING THESIS ABSTRACT
The COVID-19 pandemic accelerates the disruption in the education world to shift from face-to-face learning to online learning. Several challenges in implementing online learning potentially make online learning not run well, and later it will be affected by student’s satisfaction. This study aims to examine the effect of academic resilience on student satisfaction in online learning with the mediating role of online learning readiness. About 379 university students (aged 18-32 years (M = 20.55, SD = 1.87) whose hired by using the incidental sampling technique, participated in this study. The data were collected with three instruments: the academic resilience scale (ARS-30), Learner Readiness for Online Learning, and Student Satisfaction with Online Learning. The result showed that online learning readiness fully mediates the relationships between academic resilience and online learning satisfaction. Higher academic resilience increasing online learning readiness, then enhancing student’s online learning satisfaction. This study provides a valuable result for further research and intervention design related to academic resilience, learning readiness, and online learning satisfaction. Keywords: Academic resilience; College students; Online learning readiness; Online learning satisfaction AbstrakPandemi COVID-19 mengakselerasi distrupsi pada dunia pendidikan untuk beralih dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Sejumlah tantangan dalam mengimplementasikan pembelajaran daring berpotensi membuat pembelajaran daring tidak berjalan ideal dan nantinya berdampak pada kepuasan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh resiliensi akademik terhadap kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran daring dengan peran mediasi kesiapan belajar daring. Penelitian ini melibatkan 379 mahasiswa berusia 18-32 tahun (M=20.55, SD=1.87) yang diperoleh melalui Teknik sampling incidental. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala the academic resilience scale (ARS-30), Learner Readiness for Online Learning dan Student Satisfaction with Online Learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan belajar daring menjadi mediator dalam hubungan antara resiliensi akademik dan kepuasan belajar daring pada mahasiswa. Resiliensi akademik yang baik membuat individu memiliki kesiapan belajar daring yang lebih baik yang kemudian akan meningkatkan kepuasan dalam belajar daring. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pengembangan penelitian dan intervensi terkait resiliensi akademik, kesiapan belajar dan kepuasan belajar daring. Kata kunci: Kesiapan belajar daring; Kepuasan belajar daring; Resiliensi akademik; Mahasiswa
The COVID-19 outbreak triggered a sudden transformation in all aspects of life. Inevitably, educational environments were also affected. Previous studies found a sharp drop in student satisfaction and a simultaneous corresponding increase in academic stress when online learning was instituted due to the pandemic. Conversely, academic resilience is considered psychological capital; it enables students to overcome stress and stimulates satisfaction. The interactions of these three variables must thus be collectively examined. This study used the convenience sampling technique to investigate the moderating role of academic resilience vis-à-vis academic stress and student satisfaction with online learning during the COVID-19 pandemic. Data were collected via an online questionnaire from a sample of 337 Indonesian undergraduate students aged 18‒32 years recruited for this study. The questionnaire encompassed three measurement instruments: Stressor Scale for College Students (α =.85), Academic Resilience Scale-Indonesian version (α =.89), and Student Satisfaction with Online Learning (α =.90). Linear regression analysis revealed that academic stress exerted a significant negative effect on satisfaction with online learning. Academic resilience was a significant moderator, dampening the effects of academic stress on satisfaction with online learning. The theoretical and practical implications of the research results are also discussed.
Banyaknya jumlah institusi pendidikan yang berkualitas di Jakarta menjadi salah satu faktor yang membuat mahasiswa memutuskan untuk merantau. Perubahan yang dialami mahasiswa perantau berbeda dengan mahasiswa non- perantau, mereka dituntut untuk lebih dapat menyesuaikan dirinya dengan transisi akademik dan juga hal di luar akademik seperti lingkungan sosial di daerah perantauannya. Kegagalan mahasiswa perantau dalam menyesuaikan dirinya di perguruan tinggi dan di lingkungan perantauannya dapat menyebabkan dampak negatif, salah satunya seperti stres akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan penyesuaian diri di perguruan tinggi terhadap stres akademik dengan melibatkan 310 mahasiswa perantau di Jakarta. Penelitian ini menggunakan alat ukur penyesuaian diri di perguruan tinggi (SACQ) dan stres akademik (ESSA). Hasil uji regresi ganda menunjukkan bahwa terdapat sebesar 17.9% peranan penyesuaian diri di perguruan tinggi terhadap stres akademik. Dimensi yang berperan terhadap stres akademik yaitu <em>personal-emotion adjustment</em> dan <em>institutional attachment</em>.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.