Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Kearifan Lokal Masyarakat di Desa Muara Sampara Kecamatan Kapoiala Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bersifat deskripsi kualitatif melalui metode wawancara, observasi dan dokumentasi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal Masyarakat Desa Muara Sampara Kecamatan Kapoiala dapat dilihat dalam bentuk aktivitas lalu lintas perahu dan pincara. Pembuatan dan penggunaan perahu dan pincara sudah dilakukan sejak tahun 1960-an, bahkan menurut informasi sebelumnya pincara pernah digunakan sebagai jalur lalu lintas perdagangan pada masa Kerajaan Konawe. Hal ini merupakan bentuk kearifan lokal masyarakat yang sudah dilakukan sejak dahulu hingga saat ini untuk mempertahankan hidup (2) sikap solidaritas kelompok masyarakat di Desa Muara Sampara Kecamatan Kapoiala terwujud dalam aktivitas gotong royong dalam mendukung pembangunan di Desa Muara Sampara. Sikap gotong royong tersebut terlihat dalam kegiatan sosial maupun budaya yang tercermin dalam perilaku masyarakat yang sederhana dalam jiwa kebersamaan. Kebersamaan etnis Bugis, Makassar dan Tolaki di Desa Muara Sampara terlihat dari sikap solidaritas dan sikap saling menghargai yang tetap terjaga hingga sekarang.
Pengabdian kepada masyarakat ini membahas Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat Melalui Kearifan Lokal sebagai Upaya Penanganan Covid-19 Di Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Pengabdian ini dilakukan karena masih kurangnya pemahaman masyarakat dalam hal bahaya penularan serta cara pencegahan Covid-19. Menjelang penerapan New Normal di Kota Kendari, upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah beserta Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara adalah menghimbau masyarakat agar mengikuti kebijakan social distancing, mencuci tangan dan selalu menggunakan masker. Berdasarkan gambaran permasalahan, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi pemahaman kepada masyarakat di kelurahan Kampung Salo tentang penanganan Covid-19 melalui kearifan lokal sehingga masyarakat akan lebih mudah memahami dan mematuhi serta melakukan pola hidup sehat sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Kegitan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan mampu memberikan konstribusi bagi masyarakat di Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari Kota Kendari Sulawesi Tenggara melalui kearifan lokal sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini telah dilakukan di Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Pengabdian ini menggunakan metode pelaksanaan yaitu berupa langkah-langkah yang akan dilakukan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat dalam penanganan Covid-19 yaitu melalui tahapan persiapan materi, pelaksanaan kegiatan, serta tahapan evaluasi kegiatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang masuknya pendudukan Jepang di Muna dan untuk mengetahui kehidupan sosial budaya masyarakat Muna pada masa pendudukan Jepang: 1942-1945. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Kuntowijoyo yang terdiri atas lima tahapan sejarah yaitu: (1) Pemilihan Topik, (2) Heuristik (Pengumpulan Sumber), (3) Verifikasi (Kritik Sumber), (4) Interpretasi (Penafsiran Sumber), dan (5) Historiografi (Penulisan Sejarah). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) latar belakang masuknya pendudukan Jepang di Muna yaitu karena ketertarikan Jepang terhadap Pulau Muna untuk dijadikan sebagai salah satu daerah pertahanan di Asia Tenggara karena letak Pulau Muna yang strategis. Jauh sebelum pendudukan Jepang, beberapa orang Jepang telah bertempat tinggal di Muna. Jumlah orang-orang Jepang yang berada di Pulau Muna tidak diketahui pasti. Orang-orang Jepang tersebut ditugaskan untuk melakukan propaganda-propaganda anti Belanda secara rahasia. Selain itu mereka juga ditugaskan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh militer Jepang. (2) Kehidupan sosial budaya masyarakat Muna pada masa pendudukan Jepang yaitu masyarakat dipaksa untuk tunduk kepada Jepang sehingga menunjukkan perbedaan strata sosial. Jepang bertindak sebagai penguasa dan masyarakat Muna adalah bawahannya. Seni budaya masyarakat Muna juga tidak mengalami perkembangan disebabkan jarangnya terjadi keramaian dan pesta yang merupakan tempat bagi masyarakat untuk memunculkan seni tradisional, seperti tari Linda, tari Modero, dan tari-tarian lainnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.