Pemanfaatan lahan gambut sebagai lahan perkebunan memerlukan perhatian khusus dan manajemen yang tepat karena pengembangan perkebunan sangat tergantung pada status kesuburan tanah. Konversi lahan gambut menjadi perkebunan berdampak pada ekosistem gambut asli. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan sifat kimia lahan gambut yang dikonversi menjadi perkebunan sawit dan mempelajari dampak dari alih fungsi lahan gambut menjadi perkebunan sawit pada berbagai usia tanam terhadap perubahan sifat kimia tanah. Penelitian yang dilakukan ialah penelitian observasi. Lokasi pengambilan sampel ada di 4 titik di daerah sungai melayu, yaitu lahan gambut murni, kebun kelapa sawit usia 2 tahun, 8 tahun dan 16 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa kandungan beberapa sifat kimia tanah mengalami perubahan, baik itu nilai pH, KTK, C-organik, N-total, P- tersedia dan Kation basa (K, Ca, Mg dan Na). Peningkatan pH lahan gambut yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit sebesar 0,1-0,4%. Sedangkan untuk nilai KTK, C-organik, N-total, P- tersedia dan Kation basa mengalami penurunan dengan harga yang bervariasi. Alih fungsi lahan gambut menjadi perkebunan sawit sangat berpengaruh pada kesuburan tanah. Perlakuan pemupukan sebagai upaya pengembalian hara yang terangkut oleh tanaman saat panen tidak berlangsung dengan optimal. Dengan demikian, perlu adanya upaya perbaikan hara tanah agar kondisi tidak semakin buruk. Kata kunci: Alih fungsi, Lahan Gambut, Sawit, Kimia
Aplikasi biochar sekam padi dan tepung cangkang kerang ale-ale... Aplikasi biochar sekam padi dan tepung cangkang kerang ale-ale untuk memperbaiki sifat kimia tanah sulfat masam Application of rice husk biochar and shellfish flour to improve the chemical properties of acid sulfate soils
Profesionalisme merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru atau tenaga pendidik. Untuk menjadi professional, seorang guru dituntut untuk dapat selalu memperdalam pemahaman dan mengasah kemampuan terutama dalam menulis dan menerbitkan artikel ilmiah. Hanya saja, kondisi di lapangan khususnya di daerah 3T menunjukkan masih terdapat guru yang belum memiliki pengetahuan dan keahlian dalam menyusun tulisan ilmiah. Kendala tersebut tentunya menghambat karir guru tersebut. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman sekaligus keterampilan para guru di SMP PGRI 3 Sungai Awan Kiri Kabupaten Ketapang tentang cara menulis dan menerbitkan karya tulisan ilmiah. Pelatihan dilaksanakan secara tatap muka bersama dengan 15 peserta melalui metode ceramah, diskusi, dan asistensi. Kegiatan yang telah dilaksanakan ini menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Hal tersebut dibuktikan dengan respon positif para peserta melalui hasil angket kepuasan yang dibagikan pada akhir pelatihan serta adanya satu artikel peserta yang berhasil terbit pada jurnal yang mengindikasikan peningkatan kompetensi menulis para guru tersebut.
This study performed the synthesis of sodium silicate from the volcanic ash of Mount Kelud with various stirring time in the sodium silicate synthesis process. Synthesis of sodium silicate was carried out using alkaline extraction at low temperature. This method is based on the solubility of silica under alkaline conditions and is proven to be more effective than the smelting method. The dissolution of silica contained in the volcanic ash of Mount Kelud was carried out using NaOH solution to form a Na2SiO3 solution. This process also studied the effect of stirring time on the amount of dissolved silica, with the stirring time of 0.5; 1; 1.5; 2; 2.5; 3 and 4 hours. The dissolved silica levels were tested using AAS. The amount of dissolved silica increased sharply with the longer length of stirring time, however for a stirring time of more than 2.5 hours, the dissolution was slow. The study revealed that the optimal result time was obtained from the stirring time of 2.5 hours with dissolved silica content of 19.82%. Keywords: volcanic ash, silica, sodium silicate, stirring time
Benih kakao merupakan benih yang mempunyai sifat mudah berkecambah atau yang disebut rekalsitran. Teknis penyimpanan benih rekalsitran tidak dapat dikeringkan di bawah kadar air kritis, mudah berkecambah dan tidak toleran terhadap suhu rendah, sehingga perlu modifikasi penyimpanan dengan menggunakan media simpan serbuk gergaji agar benih tetap berkualitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh berbagai dosis serbuk gergaji terhadap daya simpan benih kakao. Selain itu juga mengetahui perlakuan terbaik dari berbagai dosis serbuk gergaji yang dapat meningkatkan umur simpan benih kakao. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 6 ulangan sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Parameter yang diamati terdiri dari kadar air benih selama penyimpanan, benih berjamur di penyimpanan dan persentase perkecambahan di penyemaian. Data pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA. Apabila hasil berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan media simpan serbuk gergaji terbaik yaitu dosis 180 gram (A5) dapat menurunkan persentase benih berjamur di penyimpanan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.