ABSTRAK Bakteri asam laktat dikenal luas sebagai bakteri probiotik yang dapat berfungsi sebagai antimikroba melalui metabolit yang dihasilkannya. Senyawa metabolit yang dihasilkan bakteri asam laktat memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Senyawa aktif yang dihasilkan bakteri asam laktat tersebut disebut bakteriosin. Bakteriosin merupakan senyawa aktif yang dihasilkan oleh bakteri termasuk bakteri asam laktat yang berfungsi sebagai bakterisida. Habitat bakteri asam laktat salah satunya adalah di dalam makanan fermentasi. Teh kombucha dan fermentasi sayuran (kimchi) merupakan produk fermentasi yang dapat dibuat secara sederhana di rumah. penelitian ini dilaksanakan secara deskriptif dengan tahapan penelitian yaitu persiapan sampel, isolasi, pemurnian isolat, identifikasi isolate, uji antagonis dan uji senyawa bakteriosin. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 5 jenis isolat yaitu KT01, KT02, FK01, FK02 dan FK03. Keseluruhan isolat merupakan kelompok bakteri gram positif dengan variasi bentuk sel basil dan kokus. Isolat bakteri KT02 dan FK02 diketahui meghasilkan zona hambat terbesar terhadap ketiga jenis bakteri pathogen Eschericia coli, Salmonella thypii dan Shigella dysentriae.
Yoghurt dikenal dan disukai sebagian masyarakat karena bila dikonsumsi: 1) dapat memperbaiki proses pencernaan protein dan lemak, 2) merangsang sekresi cairan yang diperlukan untuk proses pencernaan seperti air liur, cairan lambung, empedu dan pancreas serta 3) mengurangi timbulnya reaksi alergi terhadap laktosa. Keberadaan Bakteri Asam Laktat (BAL) pada yoghurt sebagai probiotik berpotensi dalam meningkatkan fungsi fisiologis usus, mikroflora usus yang berperan dalam mengoptimalkan kondisi kesehatan tubuh. Keberadaan bakteri probiotik dapat mencegah pertumbuhan bakteri patogen seperti Escherichia coli dan Salmonella typhi. Bakteri Escherichia coli merupakan penyebab penyakit diare, sedangkan Salmonella typhi merupakan bakteri patogen pada manusia yang menyebabkan penyakit tifus. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui kemampuan bakteri asam laktat yang diisolasi dari yoghurt dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Salmonella typhi. Metode penelitian secara eksperimen, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni s/d September 2017 di laboratorium terpadu Poltekkes Kemenkes RI Jurusan Analis Kesehatan Medan. Jenis data adalah data primer yang diambil dari hasil uji Bakteri Asam Laktat terhadap bakteri patogen menentukan besarnya zona hambat dan diuji menggunakan uji Anova. Hasil penelitian zona hambat tertinggi pada isolat bakteri Sp4 dan Sp3 yaitu sebesar 1,36 cm dan dapat menekan pertumbuhan bakteri Escherichia coli, sedangkan zona hambat terbesar ditunjukkan oleh Isolat Sp4 yaitu sebesra 1,26 cm sehingga dapat dinyatakn dapat menekan pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Hasil ketahanan terhadap PH pada isolat bakteri Sp4 dapat tumbuh sebanyak 45 koloni pada PH3, sedangkan untuk variasi kadar garam isolat bakteri Sp3 dapat tumbuh sebanyak 88 koloni yang merupakan koloni tertinggi pada konsentrasi garam 0,5 %. Kata Kunci : Yoghurt, Bakteri Escherichia coli, Salmonella typhi.
ABSTRAK Infeksi STH (Soil transmitted helmiths) biasanya tidak menyebabkan kematian, tetapi menyebabkan infeksi kronis dan morbiditas yang berkepanjangan terutama pada anak SD karena pada usia SD anak beresiko tinggi terinfeksi kecacingan, hal ini disebakan pada usia SD belum mengerti untuk menjaga kebersihan dirinya dan juga pada usia ini anak lebih banyak beraktifitas dengan tanah. Metode pelaksanan pengabdian maasyarakaat ini adalah dengan metode pembelajaran bercerita yang dapat mengundang rasa ingin tahu dan ketertarikan anak terhadap sesuatu yang menjadi materi pembelajaran. Metode ini diharapakan menarik minat anak dengan menunjukkan ekspresi anak SD Negeri 105302 Desa Tangakahan Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli serdang. Peserta berjumlah 76 siswa SD dengan rincian siswa kls IV berjumlah 24 orang (31 %), Kelas V berjumlah 21 orang (28 %) dan kelas VI berjumlah 31 orang (41%), Setelah dilakukan pemeriksaan telur cacing STH pada faeces/ tinja ditemukan 3 siswa (4 %) Siswa terinfeksi kecacingan dan sebanyak 73 siswa 96%) siswa tidak terinfeksi kecacingan. Pada pemeriksaan kadar Haemoglobin seluruh siswa memiliki kadar Haemoglobin (Hb)normal. Dari hasil pengabdian masyarakat dapat disimpulkan bahwa siswa SD tersebut sudah dapat meningkatkan pengetahuan tentang manfaat kebersihan diri dan bahaya kecacingan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.