Tujuan Untuk mengevaluasi efek ekstraks Sargassum echinocarpum sebagai pencegahan disfungsi sel endotel aorta torasis tikus diabetes yang diinduksi streptozotocin. Metode Hewan uji dibagi lima kelompok, kelompok normal, diabetes dan diabetes yang diberi ekstrak rumput laut coklat (150, 300, dan 450 mg/kg BB per hari) diberikan selama 12 minggu setelah tikus mengalami diabetes. Diabetes diinduksi dengan streptozotocin (45 mg kg-1, i.p.) yang terlarut 0,1 M bufer sitrat, pH 4,5. Hewan uji dinyatakan diabetes pada hari kesepuluh setelah injeksi dan kadar gula darah menunjukkan > 200 mg dL-1. Setelah masa perlakuan, serum darah diambil untuk uji antioksidan enzim dan aorta torasis untuk uji relaksasi.
Methicillin-resistant Staphylococcuc aureus (MRSA) merupakan bakteri Staphylococcus aureus yang multi resisten terhadap antimikroba. Tumbuhan ceplukan (Physalis angulata L) dapat dijadikan sebuah alternatif pengobatan infeksi MRSA karena pada umumnya memiliki senyawa aktif yang berperan sebagai senyawa antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun ceplukan sebagai antimikroba terhadap MRSA in vitro. Metode yang digunakan adalah dilusi tabung untuk menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Konsentrasi ekstrak daun ceplukan yang digunakan pada penelitian adalah 50%; 55%; 60%; 65%, 70%, serta 2 kelompok kontrol yaitu kelompok kontrol bakteri tanpa diberi ekstrak daun ceplukan (0%) dan kelompok kontrol bahan (100%). Hasil dari penelitian ini didapatkan pertumbuhan koloni bakteri yang lebih rendah pada pemberian ekstrak daun ceplukan dibandingkan kontrol dan jumlah koloni semakin rendah dengan meningkatnya konsentrasi ang (r=-0,770). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun ceplukan memiliki efektivitas sebagai antimikroba terhadap bakteri MRSA secara in vitro.
Histology expression in asthma show inflammatory processes and airway structural changes. Treatment development in asthma needs appropriate animal models but most animal models use short term allergen exposure. The aim of this research was to create develop allergic mouse model with allergic inflammation and structural changes histology expression. Eight female BALB/c mice, 6-12 weeks old, 80-100 grams were divided into two groups. The first group were exposed to a normal saline solution where the second group received ovalbumin. Mice were sensitized by intraperitoneal injection of ovalbumin on day 0 and 14 and challenged by nebulization of 1% ovalbumin three times weekly for 6 weeks. Twenty four hours after final exposure, the mice were sacrificed by lethal cardiac puncture. The level of total IgE in serum were measured by ELISA and IL-4 receptor expression were examinated by immunohistochemistry. Morphometric analysis was performed to count inflammatory cells, eosinophil, goblet cells, epithel and smooth muscle thickness. Differences between the control and exposed mice were analyzed by Mann-Whitney test. There were a significant differences in total IgE serum and expression IL-4 receptor between the two groups (P < 0,05). The morphometric analyzing also demonstrated significant differences between these two groups (P < 0,05). Chronic ovalbumin exposure through inhalation produced allergic inflammation and airway structural changes.
ABSTRAKKanker serviks merupakan penyebab utama kedua kematian kanker pada wanita di seluruh dunia, menyebabkan 240.000 kematian setiap tahunnya. Ekstrak daun Annona muricata berpotensi baik sebagai obat anti kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata) dalam menghambat dan menginduksi aktivasi apoptosis yang dimediasi oleh stabilisasi p53 pada pertumbuhan kanker serviks. (25, 50, 100, 200µg/ml)
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.