CV. XYZ is a company engaged in goat farming and goat milk processing which is developing to place itself in the industry today. To place companies in the industrial world must know the level of performance and strategies needed. One method that can be used is SWOT and the balanced scorecard methods. For the SWOT results, the company is in quadrant I, which means that the company is very profitable because the company has internal power to take advantage of opportunities that exist in the external environment. Then for balanced scorecard results, the first financial perspective: the average net profit margin is 42.31%, the average ROA is 6.91%, the average ATO is 15.85%, and the average operating ratio is 1.043. All measures in the financial perspective have reached the target. Strategic measure in the customer's perspective: the level of customer satisfaction is 77.58% which has reached the target and customer acquisition an average of 3.49% which has not reached the target. Strategic measure internal business process perspective: promotion intensity, product innovation, after-sales service, and production efficiency that has reached the target. Strategic measure of growth and learning perspective using: employee satisfaction level of 85.69%, average employee retention of 14.64%, and average employee productivity of 5.05%. Strategic measures in the perspective of growth and learning cannot reach the targets of the company. Based on the overall calculation on the company, the performance rating scale is 0.20 and is included in the fairly good category.
AbstrakKekerasan terhadap anak adalah suatu tindakan yang dapat menyebabkan terganggunya proses tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak. Akibatnya anak akan mengalami kerugian melalui dampak yang ia rasakan baik secara fisik maupun secara mental. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang perlu diatasi. Melalui program Perlindungan Khusus Anak yang dilaksanakan oleh DP3AKB Kabuapaten Majalengka, dilaksanakan upaya-upaya melalui kegiatan yang ditujukan agar anak terpenuhi haknya, yaitu hak untuk mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses implementasi program yang dilaksanakan oleh DP3AKB. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan yang terlibat dalam penelitian berjumlah 9 orang.Hasil penelitian ini menggambarkan tentang implementsi program Perlindungan Khusus Anak yang dilakukan oleh DP3AKB dalam upaya penanganan kekerasan pada anak yang didalamnya membahas 4 aspek implementasi program yaitu communications, resources, attitudes, bureaucracy. Kegiatan yang dilakukan oleh DP3AKB berfokus pada upaya pencegahan kekerasan melalui sosialisasi dan juga penanganan kekerasan pada anak melalui pendampingan kasus yang melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak. Kegiatan dalam program tersebut dapat terlaksana karena adanya komunikasi yang bersifat koordinatif, sumber daya yang dialokasikan dalam pelaksanaan program, sikap para implementator yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pelaksanaan program dan juga aturan dalam birokrasi yang mana setiap implementator memiliki kewenangan dan porsinya masing-masing terhadap tugas yang dijalankan. Namun masih perlu adanya inovasi melalui pengembangan implementasi program untuk menunjang peningkatan kinerja dari para implementator agar dapat meminimalisir semakin banyaknya anak yang menjadi korban kekerasan.
Anak merupakan aset yang paling berharga yang dimilki oleh suatu negara, karena nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Anak adalah anugerah dan titipan yang diberikan oleh Tuhan yang sudah seharusnya dijaga serta dilindungi. Namun justru saat ini anak seringkali dihadapkan pada kondisi yang darurat, dimana mereka menjadi korban kekerasan dari orang-orang terdekatnya bahkan orang tuanya sendiri. Padahal setiap anak memiliki hak untuk dapat mencapai dan memperoleh kebahagian serta kesejahterannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penyebab mengapa orang tua bisa melakukan tindak kekerasan pada anak serta bagaimana cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua melakukan tindak kekerasan pada anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, terlebih faktor kondisi emosinoal. Kondisi emosional orang tua yang kurang stabil akan cenderung memicu terjadinya tindak kekerasan. Karena hal itu dianggap sebagai solusi alternatif dalam mendisiplinkan dan mengajari anak. Akibat perlakuan yang salah dari orang tua tersebut, tanpa disadari mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan sang anak. Perlindungan pada anak sangat diperlukan guna mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang berkulitas bagi masa depan. Peningkatan kesadaran pada orang tua pun tidak kalah pentingnya agar mereka dapat memahami dan mengambil tindakan yang sesuai untuk menciptakan sistem perlindungan dan pengasuhan yang baik bagi anak.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.