No abstract

The purpose of this study was to determine the yield, chemical compositions, amino acids, minerals, and heavy metal residues (Pb, Hg) of fresh and boiled mussel. Amino acid was analyzed usingHPLC, minerals and heavy metals were examined using AAS and phosphorus by spectrophotometer, fatty acids by GC, and cholesterol by Liebermann-Buchard. The results showed that the chemical composition of water content, ash, protein and lipid of mussels meat were decreased about 6.09%, 2.25%, 1.39%, 0.42%, respectively after boiled while carbohydrate was increased 4.07% and the amino acids were decreased after boiling. The Ca, Mg, K, P, Na, Cu were declined after boiled, while Co, Fe, Mn and Zn were incraseed. In addition, the Pb was decreased after boiled while Hg and Se were not detected in both fresh and boiled mussel meat. SAFA fatty acids was 38.71% (fresh) and 37.31% (boiled), MUFA 8.13% (fresh) and 8.02% (boiled), PUFA 10.31% (fresh) and 8.77% (boiled), and the cholesterol contents were 102.57 mg/100 g of fresh and 100.97mg/100 g for boiled mussel meat.

Mitra Pangan Sejahteramerupakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)di Karang Pamulang, Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat yang bergerak dibidang produksi tempe. Saat ini CV. Mitra Pangan Sejahtera berharap untuk bisa mengolah 1 ton kedelai setiap harinya guna memenuhi kebutuhan konsumen. Namun, dalam proses produksi tempe ada beberapa proses yang memakan waktu. Salah satunya pada proses pemisahan kulit ari dari kacang kedelai. Proses pemisahan kulit dan kacang kedelai yang dilakukan selama ini adalah dengan pengadukan dan penyaringan secara manual menggunakan tangan dan bantuan ayakan bambu sederhana. Cara ini hanya efektif untuk jumlah yang kecil, yaitu sekitar 4 kuintal/hari. Untuk meningkatkan kemampuan produksi tempe, proses pemisahan tersebut harus dikembangkan. Dengan adanya mesin pengupas kulit ari maka tidak banyak tenaga yang diperlukan dan proses pemisahan kulit dari kacangnya dapat dilakukan lebih cepat sehingga meningkatkan produktifitas dan efisiensi.

Bring your own device or BYOD is one of the technological trends that give direct impact for organizations, because of technology information adaptation in organizations. BYOD referred to an environment in which employees use personal technology such as laptops, smartphones, tablets, and even desktop PCs -to access corporate networks, applications, and data. Furthermore, basic motivation of this study is trying to answer whether implementing BYOD in organizations with respect to organizational culture and adaptation of cloud management control, may gives better result while implementing it without considering organizational culture and adaptation of cloud management control. In this study, the organizational culture will refer to OCAI organizational types and BYOD implementation will refer to BYOD privacy concerns indicators. This paper shall discuss the formulation and methodology to develop a proposed framework and the expected benefits while implementing BYOD by considering organizations culture.

Radio Swaragama FM adalah sebuah stasiun radio swasta yang didirikan pada tanggal 27 Februari 1999 dengan badan hukum bernama PT. Radio Swara Gadjah Mada. Untuk mengukuhkan positioning sebagai radio Akademia Jogja, Swaragama FM menggunakan slogan “The Soundtrack Of Your Life,” karena Swaragama FM ingin menjadi bagian yang selalu ada dan mewarnai kehidupan pendengar setiap hari, seperti sebuah soundtrack lagu yang selalu diingat dan diceritakan kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Segmentasi pendengar yaitu kalangan anak muda dan usia produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi dalam meningkatkan kualitas siaran radio Swaragama FM dan mengetahui bagaimana proses program radio Swaragama FM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara. Jurnal ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh Swaragama FM untuk tetap mengudara serta menghibur para pendengar setianya. Terlebih pada kondisi pandemi virus Covid-19 yang menuntut Swaragama FM untuk dapat melakukan gebrakan dan inovasi baru dalam rangka menambah variasi format siaran dengan melakukan digitalisasi radio. Digitalisasi yang dilakukan Swaragama FM yaitu menambah format siaran secara online melalui website dan platform online. Selain itu, Swaragama FM juga memanfaatkan media sosial yang memiliki potensi untuk dijangkau banyak pendengar.