Kolam Retensi salah satu sistem drainase yang berguna untuk pengendalian banjir. Kolam retensi dapat menampung air limpasan permukaan (runoff) atau menampung air dari drainase dalam jumlah yang cukup banyak. Daerah sekitar Danau Cimpago yang berada di Kota Padang sering terjadi genangan banjir akibat hujan dan genangan sungai Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan hidrologi untuk mengendalikan banjir diarea Kolam Retensi serta menghitung volume tampungan kolam retensi untuk pengaplikasian Kolam Retens i yang lebih efektif, dengan menggunakan Data DEM, Curah Hujan, Pasang Surut dan Analisa Hidrologi. Luas daerah tangkapan air Danau 11 Hektar, yang diolah menggunakan software ArcGIS. Data curah hujan yang digunakan dari stasiun hujan terdekat dengan lokasi penelitian yaitu stasiun hujan Simpang Alai, dengan banyak data sebanyak 15 tahun. Waktu konsentrasi dihitung menggunakan Metode Kirpich dan didapatkan waktu konsentrasi 79,41 menit. Serta distribusi yang digunakan untuk curah hujan rencana adalah Metode Gumbel dan debit rencana dihitung menggunakan Metode Rasionel didapatkan Q = 1,35 m3/detik untuk periode ulang 5 tahun. Dari Hasil Penelitian yang didapatkan yaitu Kapasitas volume total adalah sebesar 51743,35 m3 pada elevasi muka air 1,7 mdpl. Dari hasil tersebut terdapat dua kondisi , pada saat pasang maksimum (1,5 mdpl) kolam retensi terisi oleh air pasang sebesar 47774,06 m3 , sedangkan pada pasang surut minimum (0,0 mdpl) terisi sebesar 11537,63 m3. Volume Komulatif banjir didapatkan sebesar 6458,89 m3, sedangkan volume banjir kondisi maksimum 2489,60 m3 dan pada saat kondisi surut minimum - 33746,82 m3 . Nilai Pengaruh Kolam Retensi Danau Cimpago pada kondisi pasang maksimum adalah 61,70% dan pada kondisi pasang surut minimum adalah 625,06%. Pengoperasian pintu air pada kondisi pasang maksimum adalah dengan cara membuka pintu air pada menit ke-90 dan pada kondisi pasang surut minimum kolam tidak berpengaruh dan tidak terisi secara penuh, tetapi mengalami penyusutan pada kolam tersebut.
Manusia memiliki peran penting terhadap suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Setiap aktivitas yang dilakukan manusia sangat berpengaruh terhadap DAS, baik secara langsung maupun tidak langsug. Pengolahan Karakterisitik DAS untuk DTH Waduk Sermo menggunakan software Arc.GIS 10.1. Parameter Bifurcation Ratio DTH Waduk Sermo diperoleh Br < 3 yang berarti alur sungai mempunyai kenaikan muka air banjir dengan cepat sedangkan penurunnya lambat, perhitungan nilai kerapatan aliran (Dd) DTH Waduk Sermo yaitu 1,86 km/km2 tergolong sedang berarti kondisi material bawah permukaannya kedap air dengan vegetasi yang sedang. Untuk Indeks CN DTH Waduk Sermo memperoleh 81,3 yang berarti potensi aliran permukaan tinggi, kandungan liat tinggi dan permeabilitas rendah.
Akibat curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya banjir di beberapa daerah di wilayah Sumatera Barat, khususnya di Kota Padang daerah yang sering terkena banjir adalah kawasan DAS Batang Kuranji. Untuk mengurangi terjadinya banjir maka perlu dikaji tentang Kerentanan dan Rawan Banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kerentanan dan rawan banjir DAS Batang Kuranji. Metode yang digunakan yaitu metode overlay berdasarkan parameter potensi/kerentanan banjir dan rawan banjir yang diberi skor dan pembobotan yang kemudian dianalisis parameter untuk tingkat kerentanan dan rawan banjir pada DAS Batang Kuranji, Kota Padang. Analisis dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Software ArcGIS 10.8, Google Earth dan Microsoft Excel sehingga menghasilkan Peta Kerentanan dan Rawan Banjir. Data yang digunakan adalah Data Curah Hujan, Citra Landsat, Peta Rupa Bumi, Peta Tanah, Peta DEM, Peta DAS Batang Kuranji, Peta Curah Hujan, Peta Penggunaan Lahan, Peta Elevasi DAS Batang Kuranji, Peta Kerapatan Drainase, Peta Klasifikasi Lereng, Peta tanah, Peta Bentuk Lahan, Peta Pembendungan Alami, Peta Lereng Kiri-Kanan Sungai. Dari hasil analisis diperoleh tingkat Kerentanan Rawan Banjir DAS Batang Kuranji dengan tingkat klasifikasi Rentan/Rawan seluas 166,25 Ha atau 0,80% dimana daerah yang mengalami kerentanan rawan berada pada hilir DAS Batang Kuranji yang karena terdapat dataran, rawa-rawa serta daerah pantai yang cenderung berpotensi terkena banjir, sedangkan hulu DAS Batang Kuranji merupakan daerah pegunungan atau perbukitan.
<p>DAS Batang Kuranji merupakan salah satu DAS yang besar di kota Padang. Namun memiliki beberapa permasalahan, salah satu permasalahan yang terdapat pada DAS Batang Kuranji khususnya Bagian Hilir adalah erosi. Erosi merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang sangat serius pada suatu ekosistem daerah aliran sungai (DAS).Pada penelitian ini menggunakan metode MUSLE untuk memprediksi besaran laju erosi yang terjadi pada DAS Batang Kuranji Bagian Hilir.Metode MUSLE menggunakan software Arc.GIS 10.3. and software ENVI 4.5 untuk menghitung kerapatan vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju erosi permukaan lahan yang terjadi di Daerah Aliran Sungai Batang kuranji Bagian Hilir diperoleh sebesar 927.502 Ton/bulan atau 7,26 mm/tahun atau 130,72 ton/ha/tahun. Tingkat bahaya erosi termasuk tingkat sedang karena jumlah erosi yang terjadi pada Daerah Aliran Sungai Batang kuranji Bagian Hilir sebesar 130,72 ton/ha/tahun, maka termasuk klasifikasi sedang (16<180ton/ha/tahun).</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.