SMK Negeri 1 Samarinda (State Vocational High school 1 of Samarinda) is a general school that the principal still wants to build the Islamic character values through the 3S culture (Smile, Respect, and Greet), the culture of reading the holy Qur’an, praying together, the culture of discipline and honesty, and ethics in clothing. This research aims to find out the religious culture at SMK Negeri 1 Samarinda. The approach used was qualitative approach with qualitative descriptive research type. The data collection techniques were observation, interviews and documentation. Data validity test used source and method triangulation analyzed with member check. The data analysis technique used data reduction, presentation and concluding. The result of the research is that religious activities developed by the principal are such as the culture of 3S, reading Qur’an, praying before and after learning, praying together at the school mosque, the culture of honesty, discipline and ethics in clothing. The strategies of the principal in creating the religious culture at SMK Negeri 1 Samarinda were through planning, modelling, habituation, participation, evaluation, coordination, and motivation.
College has an important role in nation building. Therefore, university governance systems need to get serious attention and appropriate management touches. One of the modern management concepts that can be used is balanced scorecard, which is expected to improve the quality of the institution. This research uses qualitative approach of case study type with research setting at STAIS Sangatta Kutai Timur. The results showed that; improvement of education quality in STAIS Sangatta Kutai Timur is done through; 1) visionary leadership, 2) internal and external environmental analysis done with SWOT analysis, 3) to make quality as "Spirit" in every organizational activity by implementing quality-based, oriented management; a) Costumer Satisfaction, b) continous improvement, c) full involvement of the academic community, d) continous improvement. In order to improve the quality of education with Balanced Scorecard approach, STAIS Sangatta Kutai Timur focuses on four perspectives, namely; financial perspective, costumer perspectives, internal perspectives and development perspectives of development and growth are very effective in improving the quality of education. From several Balanced Scorecard perspectives applied in STAIS Sangatta Kutai Timur, the most dominant internal perspective on the effectiveness of quality improvement of education, followed by learning and growth perspective, costumer and finansial.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat desa Mulawarman bagaimana pengolahan limbah dari usaha kecil menengah menjadi makanan yang bernilai ekonomi di desa Mulawarman, dan membuka peluang kerja bagi masyarakat desa Mulawarman melalui pengolahan limbah dari usaha kecil menengah menjadi makanan. Jenis penelitian ini adalah pengabdian kegiatan masyarakat. Adapaun prosedur dalam penelitian ini yaitu Discovery, Dream, Design, dan Destiny. Peserta dalam pelatihan ini sebanyak 52 peserta yang terdiri dari ibu PKK masyarakat tenggarong sebrang samarinda yang telah memiliki UKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh beberapa hasil limbah yang dijadikan sebagai bahan pangan bernilai ekonomi yaitu limbah air kelapa melalui beberapa proses menjadi starter, limbah kulit pisang melalui beberapa tahap proses menjadi nata de banana, kulit singkong melalui beberpa proses menjadi keripik kulit singkong, dan limbah jerami nangka melalui beberapa proses menjadi abon. Selain itu manfaat pelatihan pengolahan limbah UKM bagi Masyarakat di desa Mulawarman antara lain dapat membantu mengurangi limbah yang dihasilkan oleh kegiatan UKM, memberikan keterampilan dalam pengolahan limbah menjadi bahan pangan yang bernilai ekonomis, membuka kesempatan bagi masyarakat tenggarong sebrang dalam berbisnis. Training Of Waste Processing From Smss Into Economic Value Food Materials In Mulawarman Village Tenggarong Sebrang Kutai Kartanegara This study aims to provide training to the people of Mulawarman village how small waste processing becomes economically feasible in Mulawarman village. This type of research is community service . The procedures in this study are: Discovery, Dream, Design, and Destiny. Participants in this training were 52 participants consiting of the PKK women from the Tenggarong community across Samarinda who already have SMEs. The results showed that some waste products that were used as food with economic value were coconut water waste through several processes to become a starter, banana peel waste through several stages of processing into nata de banana, cassava peels through several processes into cassava peel chips, and straw waste. jackfruit goes through several processes to become shredded. In addition, the benefits of SME waste management training for the community in Mulawarman village, among others, can help reduce waste generated by SME activities, provide skills in processing waste into food that has economic value, open opportunities for the Tenggarong Sebrang community in doing business.
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa pendidikan untuk semua anak, yang memberikan isyarat bahwa dalam memberikan pendidikan harus menyeluruh kepada semuanya tanpa ada pengecualian termasuk untuk anak yang mengalami keterbatasan, pembelajaran bagi anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus harus mempunyai keahlian khusus serta memiliki pengamatan yang cermat dalam minat dan bakat mereka sehingga tumpuan prestasi bukan kepada acuan akademik terstruktur sebagaimana untuk anak-anak normal. Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran meliputi kurikulum, metode guru mengajar yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang memiliki kelainan beragam. Jenis penelitian ini merupakan penelitan kualitatif, pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menggunakan penyajian data, reduksi data, dan kesimpulan untuk analisis data. Hasil penelitian sekolah SDLB di samarinda belum ada guru yang secara khusus mengajar pelajaran pendidikan agama islam. Guru kelas yang mengajar disesuaikan kurikulum k13, tapi kenyataan dilapangan guru tetap harus bisa menyesuaikan dengan kondisi siswa, karena keterbatasan siswa yang beragam jadi guru juga harus bisa menyesuaikan materi pembelajaran dengan kondisi setiap anak. Metode mengajar guru yang sering digunakan diantranya metode metode tanya jawab, ceramah, dan metode demonstrasi.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi pandemi Covid-19 sehingga pembelajaran dilaksanakan secara daring, yang mengharuskan siswa beradaptasi dengan aktifitas yang berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Namun, proses beradaptasi tidak mudah bagi siswa sehingga dalam proses pembelajaran timbul masalah seperti yang terjadi di kelas rendah yakni pembelajarannya cukup sulit dilaksanakan karena minimnya respon dalam pembelajaran pada sebuah grup WhatsApp. Permasalahan yang timbul dapat menyebabkan kurang efektifnya proses pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam (1) Problematika belajar siswa secara daring di MIN 1 Kukar. (2) Upaya yang dilakukan siswa MIN 1 Kukar dalam mengatasi problematika belajar daring. Jenis penelitian yang peneliti gunakan ialah studi kasus dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitian di MIN 1 Kukar, sumber data penelitian yaitu sumber data primer dan sekunder. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Pada proses pelaksanaan pembelajaran daring, siswa di MIN 1 Kukar mengalami beberapa masalah diantaranya: pertama siswa merasa bosan melaksanakan pembelajaran daring. Kedua, siswa kurang aktif belajar di rumah. Ketiga, siswa kesulitan memahami materi pelajaran. Keempat, gangguan jaringan dan bantuan kuota internet yang belum mencukupi. (2) Upaya yang dilakukan siswa dalam mengatasi problematika belajar secara daring yaitu: pertama, belajar sambil bermain dan bermain setelah belajar, menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan seperti belajar di pekarangan rumah, di taman dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Kedua, siswa didampingi oleh orang tua agar aktif belajar di rumah, orang tua dapat memberikan motivasi belajar seperti memberikan hadiah setelah anak belajar. Ketiga, siswa meminta bantuan orang tua dan saudara untuk memahami pelajaran, guru dapat memanfaatkan media pembelajaran, atau memberikan materi pelajaran berupa video yang menarik sehingga dapat menarik perhatian dan konsentrasi siswa namun tetap menyampaikan materi pelajaran. Keempat, guru memberikan toleransi pengumpulan tugas saat gangguan jaringan dan Kepala Madrasah memberikan tambahan kuota internet untuk pembelajaran daring.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.