Perbedaan proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika, yaitu terkait dengan penerapan konsep dalam memecahkan masalah matematika. Gaya kognitif dibagi menjadi dua yaitu gaya kognitif field independent (FI) dan field dependent (FD). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa SMK dalam memecahkan masalah matamatika ditinjau dari gaya kognitif field independent dan field dependent. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitiannya yaitu siswa kelas IX TKJ 3 SMK Syafi’i Akrom Pekalongan yang terdiri dari 2 siswa, satu siswa dengan gaya kognitif field independent dan satu siswa dengan gaya kognitif field dependent. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes GEFT untuk menentukan subjek, tes pemecahan masalah untuk mengukur proses berpikir dalam memecahkan masalah matematika dan wawancara merupakan kegiatan tanya jawab untuk mencapai tujuan penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian ini adalah siswa dengan gaya kognitif field independent memenuhi semua indikatoranatara lain dalam tahap memahami masalah, tahap melaksanakan rencana penyelesaian dan tahap mengecek kembali melakukan proses asimilasii sedangkan untuk tahap merencankan penyelesaian masalah menggunakan proses asimilasi dan akomodasi. Sedangkan siswa dengan gaya kognitif field dependent dalam tahap memahami masalah melakukan proses asimilasi, tahap rencana penyelesaian melakukan proses akomodasi, tahap melaksanakan rencana penyelesaian melakukan proses asimilasi dan tahap melihat kembali tidak melakukan proses asimilasi dan akomodasi.
Kasus bullying semakin hari semakin meningkat terutama di lingkungan sekolah, namun masih banyak siswa siswi yang belum mengerti apa itu bullying dan dampak-dampak yang ditimbulkannya. Sehingga jika tidak ditanggulangi sejak dini, pelecehan atau tindakan kekerasan yang terjadi dikalangan anak-anak dan remaja dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap kondisi mental maupun fisik yang mempengaruhi masa depan seorang anak. Dampak yang disebabkan bullying antara lain gelisah, depresi, tidak percaya diri dan agresif. Bullying di sekolah merupakan masalah serius yang berdampak negatif pada perkembangan sosioemosional siswa. Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja, berulang, dan terdapat ketidak seimbangan kekuatan antara pelaku dan korban. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar siswa-siswi menyadari akan bahaya bullying yang terjadi dan dampak-dampak yang ditimbulkannya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah siswa-siswi paham apa itu bullying dan mencegah perilaku bullying siswa di sekolah SD Negeri II Cibadak dan penulis membuat iklan animasi stop bullying berbasis multimedia ini diharapkan siswa-siswi lebih peka akan bullying. Pnelitian ini menggunakan pengumpulan data berupa kuisioner hasil wawancara, dan observasi, subjek penelitian meliputi kepala sekolah, guru, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi setelah melihat media iklan stop bullying berbasis multimedia, yang awalnya belum paham bullying sekarang sudah paham apa yang di sebut bullying. 96% siswa paham tentang bullying, 3% kurang tahu, dan 1% tidak tahu tentang bullying. Hal ini menggambarkan bahwa sebanyak 96% dari 30 siswa sudah paham tentang bullying.
Kepemimpinan berperan sangat penting dalam manajemen karena unsur manusia merupakan variabel yang teramat penting dalam organisasi. Yang terlibat dan bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan organisasi terdiri dari para manajerdan para pelaksana. Manusia memiliki karakteristik yang berbeda-beda mempunyai kepentingan masing-masing, yang bahkan saling berbeda dan berakibat terjadi konflik. Perbedaan kepentingan tidak hanya antar individu di dalam organisasi ,tetapi juga antara individu dengan organisasi dimana individu tersebut berada. Program pengaplikasianteori leadership bagi pemuda penggerak organisasi ini memiliki tujuan untuk memberi semangat dan memotivasi pemuda penggerak organisasi jika suatu saat menjadi ketua atau pemimpin organisasi bahwa seorang pemimpin harus selalu berorientasi pada keberhasilan kepemimpinanya. Karena seluruh kekuatannya difokuskan pada upaya mendorong dan memotivasi anggotanya agar maumelaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan oranisasi dan setiap langkah serta penampilannya diharapkan menjadi suri teladan bagi anggotanya. Dengan demikian pemimpin yang baik selalu memberikan pelayanan terbaik kepada anggotanya, bukan sebaliknya, meminta dilayani oleh para anggotanya. Seorang pemimpin juga rela mengorbankan kepentingan pribadinya untuk kemajuan para bawahannya, yang sebenarnya hal ini juga untuk keberhasilan oranisasinya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gestur Ilyasa dan Alyasa pada saat berceramah di ajang Aksi Asia Indosiar, bagaimana struktur materi ceramah yang disampaikan, dan gaya bahasa apa saja yang digunakan pada saat berceramah di ajang Aksi Asia Indosiar. Penelitian ini menggunakan teori model komunikasi Aristoteles. Asumsi dasarnya yaitu speaker - message – listener. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis data kualitatif. Hasil dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa gestur Ilyasa dan Alyasa yaitu meliputi badan yang berdiri tegak saat berceramah, nsmun terkadang sedikit membungkuk, sambil menghadap kepada audiens, dan bergantian tempat sesuai apa yang disampaikanya. Gerakan tangan saat berceramah mengikuti sesuai apa yang disampaikan, seringkali mereka menggerakan telunjuk ke atas, kanan, kiri, dan ke depan secara kompak. Adapun ekspresi yang terkandung meliputi mimik wajah dan pandangan mata. ILAL tidak hanya fokus kepada audience ataupun dewan juri saja, sesekali mereka melihat kepada kamera. Struktur materi yang disampaikan terdapat judul, pendahuluan, isi, dan penutup. Gaya bahasa yang digunakan mengandung beberapa majas dari gaya bahasa perbandingan, perulangan, sindiran, pertentangan, dan penegasan. This study aims to determine how the gesture of Ilyasa and Alyasa during the lecture at the Asia Indosiar Action event, how the structure of the material delivered, and what style of language is used when speaking at the Indosiar Asia Action event. The choice of the theory used in this study is Aristotle's communication model theory. The basic assumption is that the speaker - message - listener. The method used is descriptive method with qualitative data types. The results of this study can be seen that the gesture of Ilyasa and Alyasa which includes posture that stands upright, sometimes slightly bent, facing the audience, and move according to what he said. The movements of the hands when lecturing follow what is said, often they move their indexes upward, right, left, and forward in a compact manner. The expressions contained include facial expressions and eyesight. Ilyasa and Alyasa does not only focus on the audience or the jury, they occasionally look at the camera. The structure of the material presented is title, introduction, content, and closing. The style of language used contains several styles of comparative language styles, repetitive, satirical, contradictory, and affirmative.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.