This research aims to determine the leveling of critical thinking abilities of students of mathematics education in mathematical problem solving. It includes qualitative-explorative study that conducted at University of PGRI Semarang. The generated data in the form of information obtained problem solving question and interview guides. The results are: (1) students who are not critical (LCTA-0) only able to identify the given facts clearly, (2) students are less critical (LCTA-1), students can identify the facts in problems, (3) critical student (LCTA-2), students can identify the fact in problems, revealing the prerequisite knowledge appropriately, solve the problem but still less accurate in every stage, and (4) students are very critical (LCTA-3), students can identify the facts given clearly, mention the concept/ theorem/ prerequisite material. Based on these results, the leveling of students critical thinking abilities can be applied in a lecture at mathematics education.Keywords: leveling, critical thinking, mathematical problem DOI: dx.doi.org/10.22342/jme.61.40
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMA berdasarkan gender pada materi trigonometri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan pada siswa kelas XI SMA Takhasus Alquran tahun ajaran 2019/2020 berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes, wawancara, dan dilengkapi dengan dokumentasi sehingga semua kegiatan dapat terekam dengan baik. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Untuk menguji keabsahan data digunakan triangulasi metode dengan membandingkan hasil tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara siswa berjenis kelamin laki-laki dan perempuan cenderung belum mampu mengidentifikasi sifat-sifat atau konsep. Selain itu, untuk siswa perempuan juga belum mampu menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.
ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah dasar (2) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja guru terhadap mutu sekolah dasar (3) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara bersama-sama kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap mutu sekolah dasar di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Populasi penelitian ini guru SD Negeri di Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yang berjumlah 301 orang. Sampel sebanyak 75 orang dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Analisis data deskriptif, uji prasyarat dan uji hipotesis yang meliputi analisis regresi linier sederhana dan regresi ganda menggunakan program SPSS for Window Release 16. Hasil penelitian untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah diperoleh: rata-rata = 109,93, untuk variabel motivasi kerja guru diperoleh: rata-rata = 113,83, sedangkan untuk variabel mutu sekolah diperoleh: rata-rata = 116,75. Untuk uji hipotesis diperoleh: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah yang dinyatakan dengan persamaanY = 40,406 + 0,694 X 1 , kekuatan korelasi sebesar 0,872 dengan kontribusi sebesar 0,761 atau 76,1%, (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja guru terhadap mutu sekolah yang dinyatakan dengan persamaan Y = 52,072+ 0,568 X 2 kekuatan korelasi sebesar 0,723 dengan kontribusi sebesar 0,523 atau 52,3%, dan (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama terhadap mutu sekolah yang dinyatakan dengan persamaan Y= 27,777 + 0,544 X 1 + 0,257 X 2 , kekuatan korelasi sebesar 0,912 dengan kontribusi sebesar 0,832 atau 83,2%. Kata kunci : kepemimpinan, motivasi, mutu sekolah PENDHULUANPendidikan adalah modal dasar untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul.Dunia pendidikan yang utama adalah sekolahyang merupakan salah satu lembaga alternatif pelayanan pendidikan.Sekolah sebagai suatu lembaga tentunya memiliki visi, misi, tujuan dan fungsi.Untuk mengemban misi, mewujudkan visi, mencapai tujuan, dan menjalankan fungsinya sekolah memerlukan tenaga profesional, tata kerja organisasi dan sumber-sumber yang mendukung baik finansial maupun non finansial. Sekolah pada dasarnya merupakan sebuah lembaga sebagai
Perbedaan proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika, yaitu terkait dengan penerapan konsep dalam memecahkan masalah matematika. Gaya kognitif dibagi menjadi dua yaitu gaya kognitif field independent (FI) dan field dependent (FD). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa SMK dalam memecahkan masalah matamatika ditinjau dari gaya kognitif field independent dan field dependent. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitiannya yaitu siswa kelas IX TKJ 3 SMK Syafi’i Akrom Pekalongan yang terdiri dari 2 siswa, satu siswa dengan gaya kognitif field independent dan satu siswa dengan gaya kognitif field dependent. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes GEFT untuk menentukan subjek, tes pemecahan masalah untuk mengukur proses berpikir dalam memecahkan masalah matematika dan wawancara merupakan kegiatan tanya jawab untuk mencapai tujuan penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian ini adalah siswa dengan gaya kognitif field independent memenuhi semua indikatoranatara lain dalam tahap memahami masalah, tahap melaksanakan rencana penyelesaian dan tahap mengecek kembali melakukan proses asimilasii sedangkan untuk tahap merencankan penyelesaian masalah menggunakan proses asimilasi dan akomodasi. Sedangkan siswa dengan gaya kognitif field dependent dalam tahap memahami masalah melakukan proses asimilasi, tahap rencana penyelesaian melakukan proses akomodasi, tahap melaksanakan rencana penyelesaian melakukan proses asimilasi dan tahap melihat kembali tidak melakukan proses asimilasi dan akomodasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.