Abstract Tourism village is largely based in local wisdom is a form of integrated activities between attractions, accommodation, supporting facilities and additional facilities in the form of village management presented in the structure of community life that is bound by traditional procedures and norms that apply in the village. The development of sustainable tourism villages reguires the participation of local communities in all phases of development starting from the planning, implementation and supervision and control stages. Pujon Kidul Village in Pujon subdistrict, Malang regency is one of the tourist villages developed by the village community, which has tourism potential from the agriculture, livestock and small to mediun industries which is supported by the geographical and climatological conditions of the region. The purpose of this activity is to strengthen the promotion of village teourism based in local wisdom by identifying the potential of the Pujon Kidul village tourism area. Approach to the implementation of community service using the Rural Appraisal Approach (RAA) through a Group Discussion Forum (FGD) between the Pujon Kidul village apparatus, the Tourism Awarness Group (Pokdarwis) and the representatives of the village community. The results of this activity are strengthening promotion through a catalog of tourism village potentials and understanding of village afficials, the community and the private sector in planning the development of tourism villages through the utilization of the potential of geography, agriculture, animal husbandry and plantations in the tourism village of Pujon Kidul District of Pujon Malang Regency which begore socialization and counselling was 32% to 96%.. Keyword : Local Wisdom, Tourism Potentials, Tourism Village Abstrak Desa wisata sebagaian besar berbasis pada kearifan lokal desa adalah bentuk kegiatan terintegrasi antara atraksi, akomodasi, fasilitas pendukung dan fasilitas tambahan berupa manajemen desa yang disajikan dalam struktur kehidupan masyarakat yang terikat dengan prosedur tradisi dan norma yang berlaku di desa. Pengembangan desa wisata yang berkelanjutan membutuhkan partisipasi masyarakat lokal dalam seluruh fase pengembangan mulai dari tahap perencanaan, implementasi dan pengawasan serta pengendalian. Desa Pujon Kidul di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang merupakan salah satu desa wisata yang dikembangkan oleh masyarakat desa, memiliki potensi wisata dari sector pertanian, peternakan dan industry kecil ke menengah yang didukung kondisi geografi dan klimatologi wilayahnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah penguatan promosi desa wisata yang berbasis kearifan lokal dengan mengidentifikasi potensi kawasan wisata desa Pujon Kidul. Pendekatan – pendekatan pelaksanaan pengabdian dengan menggunakan metode Rural Appraisal Approach (RAA) melalui Forum Group Diskusi (FGD) antara aparatur desa Pujon Kidul, Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) dan perwakilan masyakat desa. Hasil dari kegiatan ini adalah penguatan promosi melalui katalog potensi desa wisata dan pemahaman aparatur desa, masyarakat dan pihak swasta dalam perencanaan pengembangan desa wisata melalui pemanfaatan potensi geografi, pertanian, peternakan dan perkebunan di desa wisata Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang yang sebelum sosialisasi dan penyuluhan sebesar 32% menjadi 96%. Kata kunci : Desa Wisata, Potensi wisata, Kearifan Lokal.
Tingginya aktifitas sisi jalan atau hambatan samping menyebabkan kapasitas jalan menurun. Jalan Kalianak Kota Surabaya. mempunyai daya tarik cukup besar karena merupakan kawasan pergudangan, permukiman, perdagangan dan jasa sehingga menimbulkan bangkitan dan tarikan. Hal ini tentunya berdampak pada tingkat kecelakaan. Tujuan Penelitian ini untuk mengidentifikasi kondisi kapasitas jalan, hambatan samping dan kecelakaan di Jalan Kalianak dan mengidentifikasi pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas jalan dan resiko terjadinya kecelakaan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kapasitas tertinggi pada segmen 5 sebesar 5689,80 smp/jam; sedangkan untuk tingkat pelayanan jalan pada setiap segmen yaitu sama di hari senin dan kamis berada pada kategori C dan di hari minggu berada pada kategori B. Hambatan samping tergolongtinggi (H) di jalan kalianak yaitu segmen 1 dan segmen 2 terjadi pada hari senin dan kamis sedangkan untuk hari minggu nilai hambatan samping tergolong L (rendah). Hasil uji korelasi parsial menyatakan pengaruh antara variabel hambatan samping (X1) dan kapasitas jalan (X2)dengan kecelakaan (Y) sangat kuat dengan kontribusi hambatan samping (X1) dan Kapasitas Jalan (X2) sebesar 97% terhadap kejadian kecelakaan sedangkan 3% kejadian kecelakaan di sebabkan oleh faktor lain seperti kelalaian pengemudi serta kondisi jalan yang rusak.
Desa Candiwatu digolongkan kawasan pedesaan di Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. permasalahan di kawasan pedesaan termasuk Desa Candiwatu yaitu pada pola pikir hidup masyarakatnya dalam menghadapi permasalahan lingkungan. Persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Candiwatu salah satunya adalah persampahan. Solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat adalah sosialisasi pentingnya proses pemilahan sampah organic-unorganik serta pemberian sampah berdasarkan jenis sampahnya. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui presentase pengetahuan masyarakat tentang optimalisasi sampah organic-unorganik skala rumah tangga. Metode pelaksanaan adalah sosialisasi dan pemberian tempat sampah sebagai alat untuk proses pemilahan sampah. Hasil dari sosialisasi dapat diketahui bahwa pengetahuan masyarakat dalam pemilahan sampah mengalami kenaikan yang awalnya 25,6 % menjadi 65,6 %. Kata kunci: organic, Pemilahan sampah,unorganik Abstract Candiwatu village categorized as rural area at Pacet subdistrict Mojokerto Regency that has issues such as their mindset of life towards environmental problems. One particular matter was waste management. The service execution team gave solution such as advocation to the community in the consequential value in managing waste as organic and inorganic based on the waste type. The purpose of the service programme implementation was to gauge the percentage of the community knowledge about organic-inorganic waste optimalization in household scale. Methods that are utilized was socialization and giving the tools such as customized garbage disposal as a way to manage waste manually. The results of the programme was the community knowledge in managing waste went up from 25,6 % to 65,6%. Keywords: organic, waste management, unorganic
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.