Untuk melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat secara tepat, efektif dan efisien, dibutuhkan kredibilitas sumber daya manusia masyarakat dan kualitas aparatur pemerintahan yang mampu merumuskan dan memformulasikan kebijakan, di sini dibutuhkan adanya daya kebijakan-kebijakan dari sumber manusia pemerintah daerah yang mampu merespon persoalan masyarakat setempat. Maka dari itu, Tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk mendeskripsikan Program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Kampung Adat Cireundeu Cimahi serta untuk memperkuat dan mengembangkan konsep dan teori yang berkaitan dengan peningkatan pendapatan masyarakat melalui program pemberdayaan. Sampel diperoleh dari wawancara pada 10 orang informan yang didukung dengan observasi serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan program pelatihan yang berhubungan dengan kegiatan peningkatan pengembangan usaha telah dilakukan oleh pemerintah melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Program Pemberdayaan di Kampung Adat Cireundeu Cimahi dilakukan melalui berbagai program pemberdayaan yaitu kegiatan bantuan pinjaman modal usaha melalui program nasional pemberdayaan masyarakat pedesaan, pengembangan motivasi bekerja dan berusaha pelatihan serta pelatihan keterampilan usaha ekonomi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran perangkat pembelajaran geometri bangun ruang SMP dengan menggunakan model Guided Inquiry berorientasi pada kemampuan berpikir kreatif dan motivasi belajar siswa yang valid, praktis, dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Development of Research). Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS) dengan menggunakan model pengembangan Plomp. Hasil validasi menunjukkan perangkat yang dikembangkan layak digunakan dengan kategori valid. Hasil uji coba menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan praktis dan efektif. Ketuntasan belajar secara klasikal sudah mencapai kriteria minimal 80% yaitu untuk tes ketercapaian kompetensi mencapai 80% sedangkan tes kemampuan berpikir kreatif 86, 67%. Berdasarkan analisis angket motivasi belajar menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi dengan kategori minimal baik adalah 80%.Kata kunci: pengembangan, perangkat pembelajaran, guided inquiry Developing a learning kit on geometry build space for junior high schools by using model-oriented guided inquiry AbstractThis research aims to produce a geometry learning device for SMP by using models of Guided Inquiry oriented to creative thinking skills and students' motivation which is valid, practical, and effective. This type of research is research development (Development of Research). This study developed a learning device that includes learning implementation plan (RPP) and the student worksheet (LKS) using a model developed by the development Plomp. The result of the validation shows that the kits device developed are decent with a valid category. The experimental results show that the device developed practical and effective. Classical learning completeness reached at least 80% criterion for the test of achievement of competence reached 80%, while creative thinking ability test 86, 67%. Based on the analysis of motivation questionnaire show that the percentage of students who have a good motivation with minimal category is 80%Keywords: development, learning kit, guided inquiry
This study aims to describe the algebraic thinking process of grade VIII MTs students in solving algebraic problems based on Taksonomi Solo seen from gender differences in students with high mathematical abilities. The research was carried out in the eighth grade of Miftahul Huda MTs in Kediri Regency. The research subjects consisted of two students, namely women and men with high abilities. Subjects were chosen based on information from the teacher regarding mathematical abilities and the willingness and openness of the subject to be interviewed about the task of algebra problems. The results of the study showed that female students with high abilities fulfilled the indicators of algebraic thinking, namely finding certain tribes and generalizing the given patterns and understanding the role of variables as numbers that are known in algebraic form, equations and inequalities. Whereas male students with high abilities only fulfill the indicators of algebraic thinking, namely finding certain tribes in the given pattern.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pegaruh pembelajaran daring dengan google classroom dan pengaruh pembelajaran darng dengan google meet terhadap minat belajar mahasiswa pada mata kuliah matematika diskrit serta untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring dengan google clasroom dan google meet secara bersama-sama terhadap minat belajar matematika diskrit. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan Simple Random Sampling. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan angket/kuisioner dengan menggunakan skala likert 1 sampai 4. Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari 2 variabel yaitu variabel pertama pembelajaran daring dengan google classroom (X 1 ) dengan 3 indikator, variabel kedua pembelajaran daring dengan google meet (X 2 ) dengan 4 indikator. Variabel terikat dari penelitian ini adalah minat belajar (Y) dengan 4 indikator. Hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran daring dengan google classroom memberikan pengaruh positif sebesar 1,354 terhadap minat belajar matematika diskrit, pembelajaran daring dengan google meet memberikan pengaruh sebesar -0,540 terhadap minat belajar matematika diskrit. Pembelajaran daring dengan google classroom dan pembelajaran daring dengan google meet secara bersama-sama mempunyai pengaruh sebesar 55% terhadap minat belajar matematika diskrit, sedangkan sisanya 45% dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui proses berpikir siswa dalam menyesikan masalah matematika. Subyek yang diambil dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga (3) kategori dengan keterampilan matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam memecahkan masalah kalkulus. M etode yang digunakan adalah metode kualitatif yang mengacu pada tes tertulis dan wawancara. Dari hasil penelitian tersebut, masing-masing memperoleh kesimpulan bahwa siswa dengan kemampuan rendah, sedang, dan tinggi memiliki proses berfikir berpikir komputasional, berpikir semi konseptual, dan berpikir konseptual.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.