Menurut World Health Organization (WHO) dikawasan Asia Tenggara populasi penderita hipertensi sebesar 8% atau 147 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2050 meningkat 3 kali lipat dari tahun 2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang terdiagnosa hipertensi oleh dokter 8,36% dan 34,11% berdasarkan hasil pengukuran. Hipertensi merupakan silent killer atau pembunuh diam-diam karena merupakan penyakit yang tidak menampakkan gejala yang khas, dimana salah satunya adalah sakit kepala dan mudah lelah. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui gambaran terapi rendam kaki menggunakan air hangat dalam menurunkan tekanan darah pada subjek dengan hipertensi. Rancangan studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan keluarga. Hasil dari studi kasus ini setelah tiga hari subjek menerapkan terapi rendam kaki didapatkan hasil terjadi penurunan tekanan darah pada kedua subjek, yang ditunjukan pada subjek I tekanan darah sebelum terapi 160/100 mmHg menjadi 120/80 mmHg. Pada subjek II sebelum terapi 150/100 mmHg menjadi 130/80 mmHg, rata-rata selisih dalam penurunan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi rendam kaki yaitu 10 mmHg. Kesimpulan studi kasus ini terapi rendam kaki cukup efektif dalam menurunkan tekanan darah pada penyakit hipertensi. Saran yang dianjurkan keluarga dan subjek dapat melakukan penerapan terapi rendam kaki, perawatan hipertensi dan kontrol ke fasilitas kesehatan.
Objective: To compare the antibacterial efficacy of Cuminum cyminum (cumin) extract and 2% chlorhexidine. Material and Methods: E. faecalis was isolated from non-vital teeth with chronic apical abscess. Samples were then bred in the ChromAgar medium. Subsequently, E. faecalis bacteria's DNA extraction was performed. DNA was then amplified by conventional PCR, and the product was run on an electrophoresis gel. Subsequently, we extracted Cuminum cyminum seeds using the steam distillation technique. The extract was diluted at various concentrations: 0.2, 0.5, 0.7, 1.0, and 1.2 mg/mL. The extract's antibacterial effect was evaluated using an ELISA reader with optical density. Specifically, we assessed the turbidity of E. faecalis in biofilms following immersion in antibacterial agents. Results: In the clinically isolated E. faecalis group, the OD values of 0.7 and 1.0 mg/mL cumin extracts were significantly different from that of 0.2 mg/mL cumin extract. A significant difference was also observed between the OD values of 1.0 mg/mL cumin extract and 2% CHX (p<0.05). Conclusion: The antibacterial effect of 1.0 mg/mL Cuminum cyminum extract had higher efficiency than 2% chlorhexidine against E. faecalis biofilms from clinical isolates.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit saluran pernapasan atas maupun bawah yang menjadi salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara berkembang. Untuk mencegah terjadinya komplikasi diperlukan adanya upaya penanggulangan yang efektif dan efisisen. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu terapi inhalasi sederhana. Inhalasi sederhana yaitu memberikan terapi dengan uap panas yang dihirup ke dalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang sederhana. Tujuan studi kasus ini adalah mengidentifikasi adanya peningkatan bersihan jalan napas pada anak dengan ISPA setelah diberikan terapi inhalasi sederhana. Rancangan studi kasus ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Subjek studi kasus sebanyak dua orang klien anak dengan ISPA. Studi kasus ini dilakukan selama 3 hari dan 2 kali sehari. Setelah pelaksanaan terapi inhalasi sederhana selama 3 hari. Studi kasus ini menghasilkan adanya peningkatan bersihan jalan napas pada kedua subjek. Dari studi kasus ini bahwa terapi inhalasi sederhana cukup efektif dalam peningkatan bersihan jalan napas pada anak dengan ISPA. Saran yang dianjurkan pada keluarga yaitu diharapkan dapat menerapkan terapi inhalasi sederhana di rumah dan memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan tindak lanjut pelaksanaan penyakit ISPA.
Lansia yang menderita penyakit gout artritis sering mengalami kekambuhan, hal ini disebabkan karena adanya hubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran penderita terkait gout artritis, dan dari penyakit tersebut bagi lansia menjadi keluhan utama terutama mengganggu aktivitas sehari-hari. Peran perawat dalam hal ini sangat dibutuhkan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi tentang asam urat kepada para lansia di RT 02/03 Kelurahan Pondok Labu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan oleh dosen bersama mahasiswa dan berkolaborasi dengan para kader. Kegiatan ini diikuti oleh 18 lansia yang tinggal di RT 02/03 Kelurahan Pondok Labu dengan bentuk kegiatan persuasive edukatif yaitu melakukan usaha mempengaruhi dan meyakinkan peserta dengan pemberian pendidikan kesehatan. Sebagai bagian tahap evaluasi, hasil pretest dan posttest menunjukkan peningkatan. Dapat dikatakan bahwa secara umum, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan edukasi tentang asam urat ini dapat diterima dengan cukup baik. Hasil akhir dari pemberian edukasi ini berjalan dengan baik, peserta antusias yang dibuktikan dengan beragam pertanyaan yang diajukan, dan timbulnya kepedulian masyarakat terkait makanan yang diperbolehkan dan dibatasi bagi lansia yang memiliki tanda gejala asam urat.
Masa remaja adalah masa yang dianggap rawan dalam kehidupan karena merupakan masa peralihan dari kehidupan anak menjadi kehidupan dewasa yang penuh gejolak. Menjadi remaja berarti menjalani proses berat yang membutuhkan banyak penyesuaian, lonjakan pertumbuhan badan dan pematangan organ-organ reproduksi adalah salah satu masalah besar yang mereka hadapi, tidak terkecuali organ reproduksi yang rentan terhadap infeksi saluran reproduksi, kehamilan, penyakit menular seksual, dan penggunaan obat-obatan terlarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas penyuluhan kesehatan reproduksi tentang seksual pranikah terhadap pengetahuan dan sikap remaja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian intervensi dengan menggunakan rancangan one group pretest-postest design, yaitu meneliti hubungan sebab akibat dalam kelompok intervensi tanpa menggunakan pembanding kelompok kontrol. Hasil penelitian ini menunjukan adanya efektivitas penyuluhan kesehatan reproduksi tentang seksual pranikah terhadap pengetahuan dan sikap remaja. Hasil uji statistik paired t-test diketahui nilai P = 0,000, artinya penyuluhan kesehatan reproduksi tentang seskual pranikah efektif secara sangat signifikan terhadap pengetahuan dan sikap remaja.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.