This study aims to determine the background of women or housewives worked as a cleaning service at UIN Suska Riau and to determine the pattern of family financial management of women or housewives who worked as a cleaning service at UIN Suska Riau. The study was conducted at UIN Suska Riau with the object of research is a housewife who works as a cleaning service at UIN Suska Riau. Data collection techniques used are in-depth interviews with data analysis techniques using qualitative analysis. The results showed that the reason women or housewives worked as a cleaning service at UIN Suska Riau is due to the social and economic aspects. In managing the family finances, respondent does not meet the criteria of good management, because the proper management must meet the following stages, namely stages of planning, implementation, and assessment stages or controlling. However, in the family housewives of new cleaning service only carry out planning stages, while implementing and controlling have not been implemented properly
Studi ini ingin mengkaji konsep pembelajaran seni budaya dengan menggunakan media Virtual Reality (VR) pada tingkat satuan SMA berbasis Lokal Wisdom Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan atau yang lebih dikenal dengan Research & Development (R&D). Penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk dari penelitian ini berupa model pembelajaran seni budaya berbasis kearifan lokal Sumatera Utara dengan menggunakan media Virtual Reality (VR). Dalam penelitian ini dihasilkan konsep yaitu : 1) Pembelajaran dengan menggunakan media Virtual Reality (VR) merupakan suatu sistem pembelajaran dimana dalam proses belajar mengajarnya dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Istilah Information and Communication Technology (ICT) adalah segala bentuk teknologi (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses, menangkap, mentransmisikan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data sebagaimana adanya dengan sangat jelas. Dalam hal ini dunia pendidikan dapat memanfaatkan dan menghadirkan komponen sumber belajar yang lebih nyata dan mengandung materi instruktional dilingkungan pembelajaran dalam berbentuk teknologi informasi dan komunikasi secara langsung di ruang belajar. 2) Kearifan lokal merupakan cara orang bersikap dan bertindak dalam menanggapi perubahan dalam lingkungan fisik dan budaya. Suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus menerus dalam kesadaran masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai dengan yang profan. Kearifan lokal atau local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
This study aims to describe the stages of packaging and produce learning products Sibolga Coastal Sweep and Dance in the form of audio visual media based on Edmodo E-Learning for students of grade x high school (SMA) in Medan. The theories used in research topics namely packaging theory, learning, audio visual media and Edmodo E-Learning. The method used is the Research and Development (R&D) research method. The population and sample in the study are Sibolga Coastal Handkerchief Dance as research objects, for the research subjects using two students of 2015 Whip Dance Education Study Program and for product trials using 2 students / i and testing using 10 students / i Amir Hamzah Private High School Medan. Qualitative data collection techniques include field observations, interviews, documentation and literature and quantitative studies including research instruments that use questionnaires to test the feasibility of material, media and field trials. The study was conducted at the Dance Studio of Dance Education Study Program at the Department of Language and Art, Faculty of Languages and Arts, Medan State University and Amir Hamzah Medan Private High School and was conducted in July 2019 to September 2019. This study used a Likert scale to calculate the overall average in data analysis. The results of the study revealed that there were 9 stages in packaging the learning products of Sibolga Coastal Handkerchief dance material in the form of Edmodo E-Learning audio visual media for grade X high school (SMA) students in Medan consisting of (1) Potential and problems , (2) Gathering information, (3) Product design, (4) Design validation, (5) Design improvements, (6) Product trials, (7) Product revisions, (8) Product trials, (9) Product revisions. In the product validation phase, it involves 2 material expert validators and 1 media expert validator. This product gets a very good category with a detailed score of 4.6 from the material expert validation test, a 4.7 score from the media expert validation test and a 4.3 score from the student use trial. The score proves that this learning video product is very good and feasible to be applied in the process of learning Cultural Arts especially in the field of Dance Class X High School. This learning video product is packaged in the form of audio visual media that is uploaded into Edmodo E-Learning application that is used by utilizing the internet network. However, the learning video can still be used without an internet network by uploading it into a CD / DVD Room, flashdisk and so on. Keywords: Packaging, Sibolga Coastal Sweep and Dance Learning, audio visual media, Edmodo E-Learning ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan pengemasan dan menghasilkan produk pembelajaran Tari Sapu Tangan Pesisir Sibolga dalam bentuk media audio visual berbasis E-Learning Edmodo bagi siswa/i kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Medan. Teori-teori yang digunakan dalam topik penelitian yaitu teori pengemasan, pembelajaran, media audio visual dan E-Learning Edmodo. Metode yang digunakan adalah metode penelitian Research and Development (R&D). Populasi dan sampel pada penelitian adalah Tari Sapu Tangan Pesisir Sibolga sebagai objek penelitian, untuk subjek penelitian menggunakan dua orang Mahasiswa/i Prodi Pendidikan Tari stambuk 2015 serta untuk uji coba produk menggunakan 2 orang siswa/i dan uji coba pemakaian menggunakan 10 orang siswa/i SMA Swasta Amir Hamzah Medan. Teknik pengumpulan data kualitatif meliputi observasi lapangan, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan dan kuantitatif meliputi instrument penelitian yang menggunakan angket untuk uji kelayakan materi, media dan uji coba lapangan. Penelitian dilaksanakan di Studio Tari Prodi Pendidikan Tari Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dan SMA Swasta Amir Hamzah Medan serta dilakukan pada Juli 2019 hingga September 2019. Penelitian ini memakai skala likert untuk menghitung rata-rata keseluruhan pada analisis data. Hasil Penelitian diketahui bahwa ada 9 tahapan dalam mengemas produk pembelajaran Materi tari Sapu Tangan Pesisir Sibolga dalam bentuk media audio visual berbasis E-Learning Edmodo bagi siswa/i kelas X sekolah menengah atas (SMA) di Kota Medan terdiri dari (1) Potensi dan masalah, (2) Mengumpulkan informasi, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Perbaikan desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8) Uji coba pemakaian, (9) Revisi produk. Pada tahap validasi produk melibatkan 2 validator ahli materi dan 1 validator ahli media. Produk ini mendapat kategori sangat baik dengan rincian skor 4,6 dari uji validasi ahli materi, skor 4,7 dari uji validasi ahli media dan skor 4,3 dari uji coba pemakaian siswa. Skor tersebut membuktikan bahwa produk video pembelajaran ini sangat baik dan layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran Seni Budaya khususnya bidang Seni Tari Kelas X SMA. Produk video pembelajaran ini dikemas dalam bentuk media audio visual yang diunggah ke dalam aplikasi E-Learning Edmodo yang digunakan dengan memanfaatkan jaringan internet. Namun, video pembelajaran tersebut masih bisa dimanfaatkan tanpa jaringan internet dengan menggunggahnya kedalam CD/DVD Room, flashdisk dan sebagainya. Kata kunci : Pengemasan, Pembelajaran Tari Sapu Tangan Pesisir Sibolga, media audio
ABSTRACK, This study aims to describe the steps of packaging moyo Dance learning materials in accordance with KD 3.2 and KD 4.2 in the form of Audio Visual for Class VIII Middle School students in North Sumatra. The theory used for packaging is Kotler and Keller's theory which reveals that packaging is the activity of designing and producing containers or packs as product material and the packaging stage theory into the audio visual theory of Putu Eka and I Wayan Sumarjaya's theory which says that there are 3 stages in making media Audio Visual, namely: a). Pre-Production Stage, b). Stage, c). Post Phase. The method used in this study is a qualitative research method. The population used in this study was the studio at SMA Negeri 1 Gido and the sample used was 6 dancers at the SMA Negeri 1 Gido studio. Data collection techniques in the form of observation, interviews, documentation and literature studies, which are carried out in observing the needs of the media, recording the results of interviews, and documenting videos and photos used in making audio-visual media. This research produces a product in the form of Audio Visual with moyo dance material for Middle School Students and there are 3 stages of packaging into Audio Visual namely, a). Pre-Production Stage where in this stage a reference search is made related to moyo dance material, b). Production Phase is the stage of video capture in accordance with the moyo dance material and then it will be packaged into audio visual, c). Post-Production Stage is the stage where the products that have been packaged are tested for eligibility by validators of material experts and media experts to determine whether the packaged products are very well used as learning or not. The results of the material expert validation test for the moyo dance material were rated 4.6 and for the media expert validation test 4.6. So it can be concluded that the packaging of moyo dance learning in Audio Visual is very good to be used for Junior High Schools in Class VIII. Keywords: Packaging, Moyo Dance, Audio Visual Media ABSTRAK, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengemasan materi pembelajaran tari moyo sesuai dengan KD 3.2 dan KD 4.2 yang berbentuk audio visual untuk siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII di Sumatera Utara. Teori yang digunakan untuk pengemasan adalah teori Kotler dan Keller yang mengungkapkan bahwa pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai bahan produk dan teori tahap pengemasan ke dalam audio visual teori Desak Putu Eka dan I Wayan Sumarjaya yang mengatakan bahwa ada 3 tahap dalam pembuatan media audio visual yaitu: a. Tahap Pra-Produksi, b. Tahap, c. Tahap Pasca. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sanggar SMA Negeri 1 Gido dan sampel yang digunakan adalah 6 penari sanggar SMA Negeri 1 Gido. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan, yang dilakukan dalam mengobservasi kebutuhan media, merekam hasil wawancara, dan mendokumentasikan berupa video dan foto yang digunakan dalam pembuatan media audio visual. Penelitian ini menghasilkan satu produk yang berbentuk audio visual dengan materi tari moyo untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama dan tahap pengemasan ke dalam audio visual ada 3 tahap yaitu, a). Tahap Pra-Produksi dimana dalam tahap ini dilakukan pencarian referensi yang berhubungan dengan materi tari moyo, b). Tahap Produksi adalah tahap pengambilan video yang sesuai dengan materi tari moyo dan kemudian akan dikemas ke dalam audio visual, c). Tahap Pasca Produksi adalah tahap dimana produk yang sudah dikemas dilakukan uji kelayakannya kepada validator ahli materi dan ahli media untuk menentukan apakah produk yang dikemas sudah sangat baik dijadikan sebagai pembelajaran atau belum. Hasil dari penilaian uji validasi ahli materi untuk materi tari moyo mendapat nilai 4,6 dan untuk uji validasi ahli media 4,6. Maka dapat disimpulkan pengemasan pembelajaran tari moyo dalam audio visual ini sangat baik digunakan untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII. Kata Kunci : Pengemasan, Tari Moyo, Media Audio Visual
Dexamethason is a hormone and corticosteroid-class drug produced by the adrenal gland and it function is to regulate carbohydrate metabolism, fat and protein, regulation of body fluids, the body’s defense system, and bone formation. The use of corticosteroid drugs must be considered properly because it can cause various side effects that are not good for the body. Dexamethasone is still widely used in the community without the right indication as an anti-inflammatory drug, rheumatoid arthritis, and anti allergic. This is due to a lack of knowledge about the side effects of corticosteroids. This study aimed to analyze the effect of education using leaflets on the level of knowledge and rationality of dexamethasone use by the one group pre-test/post-test study design with the Wilcoxon test. Respondents were taken with accidential sampling method. The number of respondents obtained was 47 respondents. Based on the results of this study can be concluded that education by leaflet administration can significantly increase knowledge and rationality of dexamethasone use in Sumber Sehat Pharmacy, Banjar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.