<p><em>Countdown timer</em> merupakan perangkat tambahan pada lampu lalu lintas, tujuannya memberi informasi kepada pengendara tentang durasi waktu dari lampu lalu lintas. Menurut Cong dkk (2012), adanya <em>countdown timer</em> ternyata menimbulkan beberapa dampak lalu lintas, diantaranya pergerakan keberangkatan kendaraan sebelum waktu hijau dengan waktu keberangkatan yang bervariasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terjadinya variasi waktu keberangkatan, faktor yang mempengaruhi, dan nilai S<sub>0</sub>/m pada simpang bersinyal dengan <em>countdown timer</em>. Lokasinya di Simpang Jimbaran FM, Simpang Genengan, dan Simpang Kelurahan Mojosongo. Data yang digunakan berupa data primer yang di peroleh secara langsung di lapangan dan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Penelitian ini menggunakan analisis statistik untuk variasi waktu keberangkatan dan <em>time slice</em> untuk arus jenuh. Hasil analisisnya, variasi waktu keberangkatan arus kendaraan yang terjadi, kecuali pada Simpang Jimbaran FM lengan pendekat Timur, mengalami percepatan keberangkatan arus kendaraan. Faktor pengaruh terjadinya variasi waktu keberangkatan arus kendaraan pada jam puncak adalah arus jenuh, sepeda motor, kendaraan ringan, dan S<sub>0</sub>/m, sedangkan pada jam tidak puncaknya adalah sepeda motor dan S<sub>0</sub>/m. Nilai S<sub>0</sub>/m yang diperoleh untuk semua lengan pendekat simpang baik pada jam puncak maupun jam tidak puncak, tidak ada yang sesuai dengan nilai S<sub>0</sub>/m standar MKJI 1997, sebesar 600.</p>
Ngijo Village is a village in the Tasikmadu sub-district, Karanganyar Regency, Central Java. If seen from its location in Ngijo Village, most of the area has drainage channels that are still open. This makes the road conditions in Ngijo Village relatively narrow because the open drainage channels reduce the area of the road. As a result, it will disrupt the mobility of community activities and be dangerous when it rains due to rising water levels in the drainage canals.To overcome the problems in Ngijo Village, the researchers aim to make a canal cover deck. The drain cover deckers are made of eco-friendly concrete. Eco-friendly concrete is concrete composed of materials that do not damage the environment with added materials utilizing mask waste and plastic bottle waste. The method used in this community service is the preparation stage for the location of Ngijo village, the implementation stage by conducting direct socialization to the community about how to make deckers from eco-friendly concrete and the evaluation stage for the procurement of canal deckers. The results of this activity show that after the construction of deckers and the application of drainage channels it has a positive impact. The positive impact for the road in Ngijo Village is to be wider because it is not obstructed by the drainage channels which were originally open and the drainage channels are still functioning properly and will increase the mobility of community activities. applied to other products that can provide benefits to the environment. Another benefit is that the community is given insight that will add to their understanding and opinions which will create business opportunities in Ngijo Village.
<p>Kebutuhan akan transportasi pada saat ini terus meningkat dan hal ini mengakibatkan kemacetan jika tidak ditangani denga baik. Salah satu cara yang ideal adalah dengan menyediakan angkutan umum massal seperti Batik Solo Trans (BST). Penambahan <em>demand</em> merupakan faktor penting dalam pengembangan angkutan umum massal tersebut. Selain itu, penentuan tarif juga harus memperhitungkan kemampuan dan kesediaan dari <em>demand</em> agar mereka tertarik dan mau beralih pada angkutan umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi <em>demand</em> serta analisis ATP dan WTP dari potensi <em>demand</em> tersebut pada rute BST koridor 2 pada fungsi guna lahan pertokoan. Data penelitian diperoleh dengan penyebaran kuisioner kepada pegawai dan pengunjung yang berada pada fungsi guna lahan pertokoan. Kemudian data dianalisis untuk mengetahui besarnya potensi <em>demand</em> dan mengetahui nilai ATP dan WTP untuk membayar tarif BST. Hasil analisis data menunjukkan potensi demand BST koridor 2 pada fungsi guna lahan pertokoan adalah 10.714 orang, yaitu 59,65% dari total 17.961 populasi. Nilai ATP dan WTP dibagi menjadi tiga kategori,yaitu umum, pegawai dan pengunjung. Nilai ATP kategori umum sebesar Rp 2.287,59, nilai ATP kategori pegawai sebesar Rp 2.157,50, dan nilai ATP kategori pengunjung sebesar Rp 2.509,24. Sedangkan nilai WTP untuk kategori umum sebesar Rp 4.035,27, nilai WTP kategori pegawai sebesar Rp 3.966,67, dan nilai WTP kategori pengunjung sebesar Rp 4.131,87. Kondisi tersebut menunjukan nilai ATP lebih rendah daripada nilai WTP dan masih di bawah nilai tariff yang berlaku saat ini yaitu sebesar Rp 4.500,00.</p>
<p>Pada jalan raya, titik konflik yang paling banyak ditemui yaitu pada simpang. Salah satu upaya untuk mengurangi titik konflik adalah dengan penambahan lampu lalu lintas. Perangkat lain yang dapat ditambahkan pada simpang adalah <em>countdown timer. Countdown timer </em>merupakan perangkat tambahan yang berfungsi memberikan informasi mengenai durasi waktu sinyal dari lampu lalu lintas. Akan tetapi, penambahan <em>countdown timer</em> ternyata menyebabkan timbulnya variasi pada keberangkatan lalu lintas atau kendaraan (Cong dkk; 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi pada waktu keberangkatan dan nilai arus jenuh dasar per meter (S<sub>0</sub>/m) pada simpang bersinyal dengan <em>countdown timer</em>. Data diperoleh di Simpang Sate Sumber, Simpang Polres Karanganyar, dan Simpang Tugu Wisnu yang dilakukan pada jam puncak dan jam tidak puncak. Data variasi waktu keberangkatan dianalisis menggunakan analisis statistic, sementara data arus jenuh meggunakan metode <em>time slice</em>. Berdasarkan hasil analisis, diketahui variasi waktu keberangkatan yang terjadi berupa percepatan waktu keberangkatan pada Simpang Sate Sumber dan perlambatan waktu keberangkatan pada Simpang Polres Karanganyar dan Simpang Tugu Wisnu. Nilai S<sub>0</sub>/m yang diperoleh pada semua simpang baik pada jam puncak tidak ada yang memenuhi standar S<sub>0</sub>/m MKJI 1997 yaitu sebesar 600.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.