This article aims to provide an example for waqf management institutions in developing the benefits of productive waqf by implementing a good waqf management strategy and following the concept and purpose of waqf. With the increasing public interest in waqf and the increasing number of waqf management institutions throughout the world and especially in Indonesia. Along with that, there has not been a desire that can be emulated by waqf management institutions in determining the management strategy of productive waqf funds to develop the benefits of productive waqf itself. This type of research is qualitative research with data collection techniques conducted by conducting interviews with nadzir waqf in PM. Darussalam Gontor. This research shows that PM. Darussalam Gontor has a unique strategy in managing productive waqf funds while still looking at the purpose of the existing waqf, more than that, many communities around the boarding school can also benefit from productive waqf in PM. Darussalam Gontor. This research is expected to be a guide in developing the benefits of productive waqf in waqf management institutions in Indonesia.
<p align="center"><strong>Abstract</strong></p><p><em>Indonesian nation does’nt want to be positioned as a consumerist nation and the largest debtor country in the world. The important thing that is needed by the people of Indonesia today is the emergence of hope for the optimization of BMT in the field of empowering the poor in developing the people's economy. This study aims to determine the role of BMT as an Islamic financial institution in developing the current economic community. The results showed that the role of the Baitul Mal wa Tamwil (BMT) as a microfinance institution operated with a profit sharing concept, developed a sharia micro business that aimed to raise the degree and dignity and defend the interests of the poor and disadvantaged groups. As a sharia financial institution engaged in the economic development of the people, BMT must continue to evaluate each activity in order to improve the products offered. Therefore, BMT must now try to optimize development with a precise strategy so that people can continue to believe in BMT rather than conventional financial institutions.</em><em></em></p><p><strong>Keywords:</strong><em> BMT, </em><em>Sharia Micro Enterprises, Islamic financial institutions</em><em></em></p><p><em> </em></p><p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p><em>Bangsa Indonesia tidak ingin diposisikan sebagai bangsa konsumeris dan negara pengutang terbesar di dunia. Hal penting yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia saat ini adalah munculnya harapan terhadap optimalisasi BMT dalam bidang pemberdayaan masyarakat miskin dalam mengembangkan ekonomi umat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran BMT sebagai lembaga keuangan Islam dalam mengembangkan ekonomi umat saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Baitul Mal wa Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan sebuah konsep bagi hasil, mengembangkan bisnis usaha mikro syariah yang bertujuan mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin dan golongan orang tidak mampu. Sebagai lembaga keuangan syariah yang bergerak dalam pengembangan ekonomi umat, BMT harus terus mengevaluasi setiap aktivas dalam rangka meningkatkan produk-produk yang ditawarkan. Maka dari itu, BMT saat ini harus berusaha mengoptimalkan pengembangan dengan strategi yang jitu agar masyarakat bisa terus percaya pada BMT daripada lembaga keuangan yang konvensional</em>.</p><strong>Kata kunci:</strong> <em>BMT, Usaha Mikro Syariah, lembaga keuangan islam</em>
Perbankan syariah merupakan perbankan yang memegang teguh komitmen dengan prinsip-prinsip syariah dalam segala aktivitasnya. Namun demikian, masih banyaknya masyarakat yang beranggapan bahwasanya tidak adanya perbedaan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pola-pola sosialisasi perbankan syariah melalui masjid. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahswasanya masjid menjadi tempat syiar yang baik untuk menjelaskan pemahaman tentang ekonomi Islam khususnya pemanfaatan perbankan syariah kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan masjid menjadi pusat peribadatan utama bagi umat Muslim. Disamping itu, perlu adanya inovasi dan kreasi dari pihak akademisi dan praktisi untuk bersama-sama mengenalkan perbankan syariah kepada masyarakat melalui cara-cara yang mudah diterima oleh masyarakat sehingga masyarakat memiliki pemahaman yang baik dan memahami hakikat ekonomi Islam dan pemanfaatan perbankan syariah.
This study aims to explain the economy in Islamic perspective: and its role in increasing human resources and the economic development of Islam. This study uses a library research method with a descriptive-analytic qualitative approach, namely explaining and describing the object of research and then analyzing it from the perspective of the Islamic economic system. The results of this study indicate that, First, Islam views the economy as implemented with an attitude towards property ownership, absolute ownership of everything on earth belongs to Allah SWT. Human ownership is only relative, limited to carrying out the mandate of managing and utilizing according to His provisions. The status of assets in Islam is a mandate or deposit (as a truth) from Allah SWT to humans who have the capacity to be His creatures. Meanwhile, from the point of view of monotheism, humans as economic subjects are only limited to trustees. Second, the concept of Islamic economic development demands and makes humans to awaken human nature, namely the birth of a balance between happiness in the world and in the hereafter. This role has implications for the concern for development in Islam itself which emphasizes both physical and metaphysical elements. In addition to physical indicators, Islamic development also pays close attention to moral and spiritual aspects that are not shared by conventional development focus. The concepts of tawhid, khilafah, and 'are inseparable from the foundations of economic development in Islam.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan ekonomi dalam pandangan Islam: serta perannya dalam peningkatan sumber daya manusia dan ekonomi pembangunan Islam. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif-analitik, yaitu menjelaskan dan menggambarkan objek penelitian kemudian menganalisis dari sudut pandang sistem perekonomian Islam. Teknik analisis yaitu metode analisis isi (content analysis) yang memuat metode induksi, deduksi, dan komparasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Pertama Islam memandang ekonomi diimplementasikan dengan sikap terhadap kepemilikan harta, kepemilikan mutlak terhadap segala sesuatu yang ada di muka bumi, termasuk isinya yaitu harta benda, adalah milik Allah SWT. Kepemilikan manusia hanya bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuan-Nya. Status harta dalam Islam adalah amanah atau titipan (as a truth) dari Allah SWT kepada manusia yang berkapasitas sebagai makhluk-Nya. Sementara itu, dari sudut pandang tauhid, manusia sebagai subjek ekonomi hanya sebatas pemegang amanah (trustee). Kedua, Konsep pembangunan ekonomi Islam menuntut dan menjadikan manusia untuk membangkitkan fitrah manusia yaitu lahirnya keseimbangan antara kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Peran ini berimplikasi terhadap concern pembangunan dalam Islam itu sendiri yang mementingkan baik unsur fisik maupun metafisik. Peran pembangunan Islam selain indikator yang sifatnya jasmani, pembangunan Islam juga sangat memerhatikan aspek moral dan spiritual yang tidak dimiliki oleh fokus pembangunan ala konvensional. Konsep tauhid, khilafah, dan ‘adalah tidak terlepas dari fondasi pembangunan ekonomi dalam Islam.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.