AbstrakTujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa melalui model Discovery Learning pada pembelajaran matematika di kelas IV semester II. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas dengan empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Perolehan data melalui teknik tes dan non tes. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Tegalrejo 02 Salatiga sebanyak 26 siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dari pra siklus 38% meningkat pada siklus I menjadi 73% kemudian meningkat menjadi 81% pada siklus II. Peningkatan keterampilan berpikir kritis berdampak pada hasil belajar siswa yaitu pada pra siklus 35% meningkat pada siklus I menjadi 77% kemudian meningkat menjadi 85% pada siklus II; (2) penerapan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa melalui pemberian stimulasi, merumuskan masalah, pengumpulan data, pemrosesan data, pembuktian data, dan menarik kesimpulan. Kata Kunci: discovery learning, berpikir kritis, hasil belajar. AbstractThe purpose of this study is to improve critical thinking skills and student learning outcomes through the Discovery Learning model in mathematics learning in class IV semester II. This research is a classroom action research with four stages, namely, planning, implementation, observation and reflection carried out in two learning cycles. Each cycle consists of three meetings. Data acquisition through test and non-test techniques. The subjects of this study were the fourth grade students of SD Negeri Tegalrejo 02 Salatiga as many as 26 students. Based on the results of the study it can be concluded that: (1) there is an increase in students' critical thinking skills from the pre-cycle 38% increasing in the first cycle to 73% then increasing to 81% in the second cycle. Increased critical thinking skills have an impact on student learning outcomes, namely in the pre-cycle 35% increased in the first cycle to 77% then increased to 85% in the second cycle; (2) the implementation of the steps of the Discovery Learning learning model can improve critical thinking skills and student learning outcomes through stimulation, problem formulation, data collection, data processing, data verification, and drawing conclusions.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik kelas 4 di SD Negeri Cebongan 03 pada muatan pelajaran Matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning. Melalui observasi dan wawancara dengan guru kelas, tingkat keterampilan berpikir kritis peserta didik masih dalam kategori rendah. Sehingga berpengaruh dengan hasil belajar peserta didik pula. Penelitian berlangsusng selama 2 siklus, pada siklus pertama keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik menigkat menjadi 4,3% kategori kritis sekali, 21,7% kategori kritis, 34,8% kategori cukup kritis, 30,5% kategori kurang kritis, dan 8,7% kategori tidak kritis, sehingga hasil belajar keseluruhan pada siklus I menjadi 52% yang tuntas dan 48% belum tuntas. Pada tindakan siklus II mengalami peningkatan kembali yaitu 17,4% kategori kritis sekali, 30,4% kategori kritis, 43,5% kategori cukup kritis, dan 8,7% kategori kurang ktiris, sehigga hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 87% tuntas dan 13% peserta didik belum tuntas.
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan proses pemecahan masalah, hasil belajar Matematika siswa kelas VI SD Negeri 2 Bengle menggunakan model pembelajaran <em>Problem Based Learning</em><em> (PBL)</em><em> </em>terintegrasi penilaian autentik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen pengumpulan data menggunakan rubrik penilaian keterampilan proses pemecahan masalah, dan soal tes Matematika materi Debit air. Analisis data dilaku-kan dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan kondisi awal sebelum dilakukan tindakan, hasil siklus 1, dan siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan temuan bahwa model PBL terintegrasi penilaian autentik<em> </em>dapat: a) meningkakan keterampilan proses pemecahan masalah matematika siswa kelas VI SD Negeri 2 Bengle, Wonosegoro - Boyolali. Persentase kenaikan kete-rampilan pemecahan masalah matematika sebesar 28,54% untuk siklus 1 dan 35,46 % untuk siklus 2. b) Meningkatkan persentase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar minimal (KKM) berikut: pada kondisi awal, persentase pencapaian KKM sebesar 30,77% (4 siswa), pada siklus 1 persentase meningkat menjadi 53,84% (7 siswa), dan pada siklus 2 persentase jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 84,61% (11 siswa).</p>
The purpose of this study is to improve students' critical thinking skills using the Problem Based Learning model aided by flash card media. The research method used is a class action research method. The subjects of the study were the 5th grade students of SD St. Theresia Massudirini 77 with 40 students. The results of observations in the pre-cycle that the critical thinking skills of students in the category are quite critical (15%). Based on these problems, the researchers made improvements to the classroom action research, using the Problem Based Learning model aided by Flash Card media. The results showed that the critical thinking skills of students in the quite critical category were (32.5%) in the first cycle and during the second cycle increased to (75%).
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis <em>ICT </em>di SD serta kesenjangan yang terjadi. Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Bengle, Wonosegoro - Boyolali. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui tahapan penyusunan rancangan penelitian, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan penelitian. Instrumen pengumpalan data menggunakan lembar observasi dan wawancara serta lembar studi dokumen. Teknik analisa data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan temuan bahwa terdapat kesenjangan dalam mengimplementasikan manajemen kurikulum dan pembelajaran, yaitu: 1) pada perencanaan, guru belum membuat RPP berbasis <em>ICT</em>, 2) pada tahap pelaksanaan, guru belum semua menggunakan media pembelajaran berbasis <em>ICT </em>dalam pembelajaran di kelas, hanya ada 3 guru yang menggunakan media berbasis <em>ICT</em>, 3) pada pengawasan, kepala sekolah belum rutin melakukan supervisi pembelajaran, evaluasi dan pelaporan. Selain kendala manajemen, masih ada kendala di luar manajemen yaitu 1) minimnya sarana prasarana, hanya tersedia 2 laptop dan 2 LCD sehingga pemakaiannya harus bergantian, selain itu belum ada akses internet karena letak sekolah berada di pinggiran; 2) rendahnya kompetensi guru masih rendah, dari 7 guru yang ada, hanya 3 guru yang mampu mengoperasikan komputer.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.