Diabetes melitus biasa disebut “the silent killer” karena penyakit ini dapat menimbulkan dampak pada semua organ tubuh dan berbagai macam keluhan. Data World Health Organization (WHO) memprediksi kenaikan jumlah pasien diabetes melitus di Indonesia dari 8,43 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi 21,257 juta jiwa pada tahun 2030. Peningkatan kejadian kasus diabetes melitus dipengaruhi berbagai faktor seperti perubahan pola gaya hidup, perubahan usia, dan kultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin dan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah puasa pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Rawat Jalan Proklamasi, Depok, Jawa Barat dengan jumlah sampel sebanyak 134 responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang berhubungan dengan kadar gula darah puasa adalah usia (p-value=0,004). Pada variabel yang tidak memiliki hubungan dengan kadar gula darah puasa adalah jenis kelamin (p-value=0,331), dan dan indeks massa tubuh (p-value=0,502). Jadi, dapat disimpulkan bahwa usia perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan diabetes melitus tipe 2. Diabetes mellitus is commonly called “the silent killer” because this disease can have an impact on all organs of the body and various complaints. The World Health Organization (WHO) predicts an increase in the number of diabetes mellitus patients in Indonesia from 8.43 million in 2000 to 21.257 million in 2030. Increased incidence of diabetes mellitus cases is influenced by various factors such as changes in lifestyle patterns, age changes, and culture. This study aimed to determine the relationship of age, sex and body mass index with fasting blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus. The method of this study used a cross-sectional study design. This research was conducted at the Klinik Pratama Rawat Jalan Proklamasi, Depok, West Java with a total sample of 134 respondents. Sampling in this study used a purposive sampling method. Data analysis using the Chi-Square test. The results showed that age-related blood fasting blood sugar levels (p-value=0,004). The variables that have no relationship with fasting blood sugar levels are gender (p-value=0,331) and body mass index (p-value=0,502). It can be concluded that age has to be considered in treating type 2 diabetes mellitus.
Caring merupakan tindakan keperawatan yang mengedepankan kepedulian perawat terhadap klien. Selain itu, caring menjadi inti dari asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku caring perawat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit dr.Dradjat Prawiranegara Serang dengan jumlah sampel 51 responden. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara pendidikan dengan perilaku caring perawat (p value =0,264). Sedangkan pengetahuan dan sikap perawat memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku caring (p value <0,001). Perilaku caring yang baik dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap perawat yang baik tentang caring. Perawat yang memiliki pengetahuan dan sikap yang baik menjadikan perilaku caring perawat menjadi baik pula.
Latar Belakang: Kebutuhan informasi caregivers keluarga sampai sejauh ini belum teridentifikasi secara jelas. Namun, belum ada sebuah instrumen yang mampu mengukur kebutuhan tersebut di Indonesia.Tujuan: untuk mengukur validitas dan reliabilitas kuesioner kebutuhan informasi caregivers keluarga.Metode Penelitian: Validasi konten atau content validity index (CVI) yang melibatkan 5 orang ahli dan reliabilitas dengan alpha Cronbach digunakan dalam penelitian ini. Sejumlah 28 orang caregivers keluarga terlibat dalam uji reliabilitas.Hasil: Kuesioner kebutuhan informasi caregivers keluarga (K-KICK) dinyatakan valid dengan nilai mean I-CVI 0,97 dan reliabel dengan alpha Cronbach 0,89. Oleh dari itu, kuesioner ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dengan populasi yang sama atau berbeda dengan jumlah sampel yang lebih besar.Kata kunci: uji validitas, reliabilitas, kebutuhan informasi, K-KICK, caregivers keluarga Background: The informational needs of family caregivers until now have not been identified clearly. However, there is no instrument available to measure these needs in Indonesia.Objective: To measure the validity and reliability of the questionnaire information needs of family caregivers.Methods: Content validity test (CVI) involving 5 experts and reliability using Cronbach alpha were used in this study. A total of 28 family caregivers were involved in the reliability test.Results: The questionnaire “Kuesioner kebutuhan informasi caregivers keluarga (K-KICK)” was declared valid with a mean I-CVI of 0.97 and reliable with Cronbach's alpha 0.89. Finally, this questionnaire can be used in further studies with the same or different populations and with larger sample size.Keywords: validity test, reliability, informational needs, K-KICK, family caregivers
The junior high school students almost every day activities of the school to get an extra snack energy after a long day at school. However, snack food in schools and surrounding areas can not be secured, including the safety of additives. To avoid students from the negative impact of food additives, the needed knowledge about the additives. Knowledge of these additives have an important role in shaping the attitude of the selection of snack food. This study aim to determine correlation between knowledge of additives and attitude about selection of snack food students at SMPN 74 Jakarta. The research was conducted at SMPN 74 Jakarta on April-May 2016. The method of this study was descriptive method with survey techniques through correlational studies. The sample of this study was 166 students. Prerequisite test results showed that the data was normally distributed and homogeneous. Regression model Ŷ= 127.35 + 2.23X that was significant and had a linear correlation. Based on hypothesis testing, the value of the correlation coefficient of 0.76 and a coefficient of determination of 58%. Based on these results, it can be concluded that there was a positive correlation between knowledge about additives and attitude about selection of snack food students at SMPN 74 Jakarta and knowledge about additives contributed 58% to attitude about selection of snack food students at SMPN 74 Jakarta. Keywords : Additives, attitude, knowledge, selection of snack food PENDAHULUANPada umumnya, anak-anak usia sekolah menghabiskan sepertiga sampai setengah dari waktunya untuk beraktivitas di luar rumah antara lain di sekolah, tempat les atau bermain di sekitar rumah. Aktivitas yang tinggi ini menyebabkan mereka cepat merasa lapar sehingga mendorong mereka untuk membeli makanan jajanan yang ada di sekitarnya.Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh produsen makanan di tempat penjualan dan disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi masyarakat umum (Menteri Keseharan RI, 2003). Secara umum, makanan jajanan yang disukai adalah makanan yang memenuhi selera atau cita rasa yaitu dalam hal rupa, warna, bau, rasa, suhu, dan tekstur (Almatsier, 2013). Jenis makanan jajanan yang menjadi favorit bagi sebagian besar anak-anak yaitu cokelat, permen, jeli, biskuit, snack, es teh, dan es sirup (Nuraini, 2007). Agar BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB)2016, Volume 9 No 2, 45-53
Rehospitalisasi pasien gagal jantung kongestif seringkali terjadi. Salah satu penyebabnya adalah karena ketidakpatuhan pasien dalam mengikuti program pengobatan terutama dalam kepatuhan minum obat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien gagal jantung kongestif di RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan cross-sectional study. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 80 orang pasien yang terdiagnosis gagal jantung kongestif. Metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 41-50 tahun sebanyak 29 orang (36,3%), berjenis kelamin laki-laki 47 orang (58,8%), berpendidikan SMA sebanyak 33 orang (41,3%), bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 27 orang (33,7%). Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh p-value=0,02 yang artinya ada hubungan. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu dukungan keluarga berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada pasien gagal jantung kongestif di RSPAD Gatot Soebroto.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.