The main purpose of the research is to find out the description of learning motivation of students of smartphone users in SMP Negeri 4 Garut. The research method was descriptive approach. The sample in this research was 89 students. The data collecting technique was done by using the questionnaire. The result of the research are 1) half of students (50,6%) rarely use smartphone and almost half of students (41,6%) have medium learning motivation in SMP Negeri 4 Garut. It is recommended for students to be monitored and directed not to use smartphones at school and during strict studens learning.
Keywords: Learning Motivation, Smartphone Usage
Latar Belakang : Proses perkembangan pada anak-anak didasari pada aspek perkembangan fisik yang meliputi motorik halus dan motorik kasar, serta perkembangan sosio emosional, bahasa, dan perkembangan kognitif. Metode yang digunakan untuk menilai perkembangan anak salah satunya menggunakan instrumen Denver Development Screening Test II (DDST II). PGTK Paud Pelita Hati merupakan play group dan taman kanak-kanak yang berada di kota Garut. Belum dilakukannya pemeriksaan perkembangan pada anak PGTK Pelita Hati dikarenakan sebagian besar dari guru belum memiliki keterampilan dalam melakukan pemeriksaan perkembangan. Tujuan : Mengetahui gambaran bagaimana perkembangan anak di PGTK Pelita Hati melalui instrumen screening DDST II. Penyelesaian dengan dilakukan dengan melakukan screening perkembangan anak dan melakukan DDST pada anak PGTK Pelita Hati. Hasil : Setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini diperoleh hasil pemeriksaan perkembangan di PGTK Pelita Hati dapat disimpulkan hampir seluruh anak berada pada kategori normal (87.8%) dalam penilaian ke empat aspek yang di ujian meliputi personal social, fine motor-adaptive, languange dan gross motor
Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan dari orangtuanya, anak dengan thalasemia harus melakukan tranfusi darah secara rutin yang mengakibatkan kelebihan zat besi, selain itu juga harus mengomsumsi obat kelasi besi untuk mengurangi kelebihan zat besi akibat keseringan tranfusi darah yang dilakukan seacra rutin dan jangka waktu lama. Adanya perawatan tranfusi dengan secara rutin. sehingga sangat perlu ibu mendampingi anaknya. Ibu tidak hanya melakukan aktivitas sehari-hari saja melainkan ibu sebagai perawat dimana merawat anak-anaknya yang sakit. sehingga sangat perlu ibu Selama perawatan dan Pengetahuan mengenai thalasemia sangat penting Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan metode fenomologi dekriptif ini, bertujuan untuk mengeksplor pengalaman ibu merawat anak thalasemia. Hasil penelitian menunjukan 5 tema yaitu 1) Perasaan Ibu pertama mengetahui anaknya Thalasemia (kaget, syok, tidak menerima,menerima), 2) Upaya ibu Mengobati Anak, 3), kendala ibu merawat anak thalasemia, 4) Menerima kenyataan setelah melakukan pengobatan 5) Dukungan yang diperoleh ibu. Kesimpulan Diharapkan tenaga kesehatan termasuk perawat anak dapat memberikan pengetahuan dalam perawatan dan pengetahuan kepada keluarga terutama ibu yang mendampingi anaknya sealama perawatan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.