Kutu daun persik (Myzus persicae Sulz) merupakan salah satu jenis hama yang memakan segala jenis tumbuhan (polifag), berkembangbiaknya sangat cepat, serangan hama ini pada cabai dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar. Gulma babadotan (Ageratum conyzoides L.) mengandung senyawa metabolit sekunder berupa saponin, flavonoid, alkaloid, minyak atsiri serta tanin berpotensi sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan kutu daun persik. Aplikasi pestisida nabati di lapangan sering kurang efektif karena mudah tercuci oleh air hujan, sehingga perlu penambahan bahan perekat (surfaktan) agar lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi ekstrak babadotan yang ditambah surfaktan untuk mengendalikan kutu daun persik. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2019 di Laboratorium Proteksi Tanaman dan rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi ekstrak babadotan yaitu : 0%,22%,33%, dan 44%. Faktor kedua adalah konsentrasi surfaktan yaitu; 0%, 0,025% dan 0,05%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak babadotan dengan konsentrasi 44% ditambah surfaktan dengan konsentrasi 0,05% efektif mengendalikan hama kutu daun persik dengan persentase kematian 73,33% pada 72 jam setelah aplikasi.
Limbah Rumah Potong Hewan (RPH) berpotensi digunakan sebagai pupuk organik. Teknologi yang dapat direkomendasikan untuk pemanfaatan limbah Rumah Potong Hewan adalah pengomposan. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh pupuk organik limbah RPH terhadap kesuburan tanah dan produktivitas padi. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya dari Mei sampai September 2017. Percobaan menggunakan Rancangan acak kelompok 10 taraf perlakuan diulang 3 kali. Perlakuan kombinasi dosis N,P, K dan pupuk organik (PO), yaitu: A= Dosis N,P,K; B= dosis N,P,K + 2,5 t ha-1 PO; C=Dosis N,P,K + 5 t ha-1 PO; D= Dosis N,P,K + 7,5 t ha-1 PO; E= ¾ dosis N,P,K + 2,5 t ha-1 PO; F= ¾ dosis N,P,K + 5,0 t ha-1 PO; G= ¾ dosis N,P,K + 7,5 t ha-1 PO; H= ½ dosis N,P,K + 2,5 t ha-1 PO; I= ½ dosis N,P,K + 5,0 t ha-1 PO; J= ½ dosis N,P,K + 7,5 t ha-1 PO. Dosis rekomendasi N, P dan K: urea 300 kg ha-1, SP 36 150 kg ha-1, dan KCl 100 kg ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk organik 2,5 t ha-1 dan ¾ dosis N, P dan K menghasilkan gabah lebih tinggi dan meningkatkan kesuburan tanah. Slaughterhouse waste is potential to be used as organic fertilizer. The technology recommended for the usage of slaughterhouse waste is composting. This research was aimed to study effect of organic fertilizer slaughterhouse waste on soil fertility and rice productivity. The research was conducted in the experiment site of Agricultural Faculty, Universitas Siliwangi Tasikmalaya from May to September 2017. Randomized block design was used with ten level treatments and replicated three times. The treatment was combination dosage N,P, K and organic fertilizer (OF), namely : A= (N,P,K recommendation dose), B= (N,P,K dose + 2.5 t ha-1 OF), C= (N,P,K dose + 5 t ha-1 OF), D= (N,P,K dose + 7.5 t ha-1 OF), E= (3/4 dose of N,P,K + 2.5 t ha-1 OF), F= (3/4 dose of N,P,K + 5 t ha-1 OF), G= (3/4 dose of N,P,K + 7.5 t ha-1 OF), H=(1/2 dose of N,P,K + 2.5 t ha-1 OF), I= (1/2 dose of N,P,K + 5 t ha-1 OF), J= ( ½ dose of N,P,K + 7.5 t ha-1 OF). The recommendation dose of N, P and K, respectively: urea 300 kg ha-1, SP 36 150 kg ha-1, and KCl 100 kg ha-1. The results showed application organic fertilizer 2,5 t ha-1 dan ¾ dose of N, P, K fertilizer increased yields grain higher and improve soil fertility.
Kacang hijau merupakan tanaman pangan kelompok leguminosa (polong-polongan). Kacanghijau kurang respon terhadap pemupukan Nitrogen karena bersimbiosis dengan bakteri Rhizobiumyang dapat memfiksasi Nitrogen bebas dari udara. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahuiinteraksi antara pengaruh inokulasi Rhizobium phaseoli dan takaran pupuk urea terhadap pertumbuhandan hasil kacang hijau telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UniversitasSiliwangi, Kelurahan Mugarsari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya pada bulan Maret sampaiJuni 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari 12 kombinasiperlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor petak utama adalah dosis Rhizobium phaseoli yaitu p0(tanpa Rhizobium phaseoli), p1 (10 gram/kg benih), dan p2 (15 gram/kg benih). Faktor anak petakadalah dosis urea yaitu n0 (0 kg/ha), n1 (50 kg/ha), n2 (32,5 kg/ha), n3 (25 kg/ha). Hasil penelitianmenunjukkan tidak terdapat interaksi antara inokulasi Rhizobium phaseoli dan pupuk urea terhadappertumbuhan dan hasil kacang hijau. Namun secara mandiri pupuk urea berpengaruh terhadap jumlahbintil akar yang terbentuk, jumlah bintil akar efektif, dan bobot biji kering per plot. Pemupukan ureadengan takaran tinggi dapat menghambat pembentukan bintil akar.
Inokulasi cendawan mikoriza arbuskular (CMA) merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik. Cendawan mikoriza berpotensi meningkatkan serapan unsur hara oleh akar tanaman, karena miselium cendawan mikoriza berperan sebagai perpanjangan akar dalam menyerap nutrisi dan air. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui interaksi antara inokulasi cendawan mikoriza arbuskular dengan pemupukan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK yang terdiri dari 5 taraf yaitu, tanpa dipupuk NPK, dipupuk NPK 250 kg ha-1, dipupuk NPK 500 kg ha-1, dipupuk NPK 750 kg ha-1, dan dipupuk NPK 1000 kg ha-1. Faktor kedua yaitu inokulasi CMA yang terdiri dari 3 taraf yaitu tanpa inokulasi CMA, inokulasi CMA 5 g koker-1 semai, inokulasi CMA 10 g koker-1 semai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara inokulasi CMA dengan pupuk NPK terhadap luas daun, jumlah buah per tanaman, bobot buah per butir, bobot buah per tanaman, dan bobot buah per petak dan konversi per hektar. Inokulasi CMA 10 g koker-1 semai dan dipupuk dengan pupuk NPK 500 kg ha-1 dan 750 kg ha-1 dapat mengefisiensikan pengunakan pupuk NPK antara 25% sampai 50% dan meningkatkan hasil sebesar 7,09% sampai 7,82% dari penggunaan pupuk NPK anjuran/ rekomendasi.
Penggunaan kultivar padi unggul merupakan salah satu komponen teknologi yang berkontribusi besar terhadap peningkatan produktivitas dan produksi padi. Dengan telah banyaknya kultivar padi unggul yang dilepas dapat dijadikan alternatif pilihan bagi petani dalam pengembangan budidaya padi organik yang sesuai dengan kondisi lingkungannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan dan produktivitas dari beberapa kultivar padi unggul dalam sistem budidaya padi organik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Juli 2021 di Desa Jatisari Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan dengan ketinggian tempat 320 m dpl. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yaitu perlakuan 4 kultivar dengan 6 ulangan. Kultivar padi unggul yang diuji dalam penelitian ini adalah Sintanur, Jaliteng, Inpari Arumba dan IR Nutri Zinc. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan kultivar berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas padi. Kultivar Sintanur menunjukkan pertumbuhan dan produktivitas tertinggi (jumlah anakan rumpun-1, jumlah gabah malai-1, bobot 100 butir gabah, hasil gabah kering panen dan hasil gabah kering giling) pada sistem budidaya padi organik dibandingkan dengan kultivar lainnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.