Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) is the actions to provide first aid for victims of disasters or emergencies in order to prevent death or damage organs therefore their productivity can be maintained before a disaster or emergencies are occurs. The objective of research was to determine the relationship between Knowledge with Nurse Behavior about Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) in implementation emergency actions in special room of RSUD DR. M.M Dunda Limboto. The samples were 42 nurses with sampling technique used Total Sampling. Based on Chi Square test result significance α = 0,05, obtained ρ value 0,000 small than α = 0,05, which means there is relationship between Knowledge with Nurse Behavior about Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) in implementation emergency actions in special room of RSUD DR. M.M Dunda Limboto. The suggestion, these results of research are expected to be used as a reference for conducting first aid actions in emergency patients.
Luka bakar merupakan keadaan hilangnya jaringan dan kerusakan yang dipicu oleh sumber panas seperti air panas, listrik, api, radiasi dan bahan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penanganan Luka Bakar. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, pengambilan sampel menggunakan teknik non probabilitas sampling dengan jumlah sampel 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Kota Timur Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo tergolong dalam kategori cukup (56,0%) dan dapat dilihat bahwa masih banyak masyarakat yang salah dengan menggunakan pasta gigi untuk penanganan luka bakar (73,0%). Sehingga perlu diberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penanganan luka bakar
ABSTRAK Pertolongan pertama adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau para medik. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Balut bidai adalah tindakan memfiksasi /mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami cidera dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fiksator/imobilisator. Penelitian dilakukan untuk lebih meningkatkan wawasan siswa PMR dalam pertolongan pertama balut bidai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode pre-test dan post-tes untuk menilai pengetahuan siswa PMR sebelum diberikan pelatihan dan sesudah diberikan pelatihan. Jumblah responden dalam pelatihan ini yaitu sebanyak 13 siswa. Analisis hasil yang digunakan uji paired t-test, pada penilaian pre-test didapatkan nilai mean 1,69 dengan nilai pada standar deviasi 480 dan nilai post-test didapatkan nilai mean 185 dengan nilai standar deviasi 376 sehingga nilai P-Value didapatkan 000 dengan ɑ <0,05, Ini menunjukan adanya perubahan yang signifikan terkait pengetahuan siswa sebelum dan sesudah pelatihan itu mengalami peningkatan dengan kisaran 0,16. Kata Kunci: Pelatihan Balut Bidai, Balut Bidai ABSTRACT First aid is an effort to help and temporarily treat accident victims before getting more help from doctors or medics. Assistance must be provided quickly and accurately by using the facilities and infrastructure available at the scene. A splint is an act of fixing or immobilizing the injured body part by using a rigid or flexible object as a fixator or immobilizer. The study was conducted to further increase the insight of PMR students in first aid with splints. The method used in this research is to use the pre-test and post-test methods to assess the knowledge of PMR students before being given training and after being given training. The number of respondents in this training is 13 students. Analysis of the results used paired t-test, in the pre-test assessment obtained a mean value of 1.69 with a standard deviation of 480 and the post-test value obtained a mean value of 185 with a standard deviation of 376 so that the P-Value value was obtained 000 with <0 0.05, this indicates a significant change in the knowledge of students before and after the training has increased in the range of 0.16. Keywords: Splint Dressing Training, Splint Dressing
Pendahuluan : Relaksasi, pereda nyeri, dan obat penenang diberikan kepada pasien di unit perawatan intensif yang menggunakan ventilator mekanik untuk bernapas. Hal ini membuat pasien tidak mungkin mengeluarkan sekresi sendiri. Sementara biasanya orang mengeluarkan secret dan ludah. Padahal secara teratur orang mengeluarkan kotoran dan air liur. Pada kondisi pasien yang tidak mampu, diharapkan adanya mediasi agar pasien tidak menemui sasaran dan jalur pernapasan tetap terbuka sehingga bagian tubuh pasien yang tersisa teroksigenasi dengan baik. Suction Ialah suatu cara untuk mengeluarkan sekret dari saluran nafas dengan menggunakan kateter yang dimasukkan melalui hidung atau rongga mulut kedalam pharyng atau trachea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tindakan Suction dan peubahan saturasi oksigen pada pasien dengan penurunan kesadaran di Ruang ICU RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe. Metode Penelitian : Menggunakan desain penelitian Pra-eksperimental dengan pendekatan one-group pre post test design yaitu mengungkapkan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok atau subjek. Hasil Penelitian: menunjukan sebelum dan sesudah di lakukan suction saturasi oksigen naik karena hal tersebut dikarenakan adanya sumbatan jalan napas yang menghambat oksigen masuk ke dalam paru-paru. sehingga agar saturasi oksigen naik dilakukan tindakan penghisapan lender. Kesimpulan : Terdapat pengaruh tindakan suction pada perubahan saturasi oksigen pada pasien dengan penurunan kesadaran.
Patient safety is very important. The behavior and abilities of nurses play an important role in the implementation of patient safety. This study aims to determine the relationship nurse behavior with the ability in implementing patient safety in the emergency room at Prof. Dr. Hi. Aloe Saboe hospital. The research method uses quantitative analytic observation with a cross sectional design. A sample of 28 respondents was taken with a total sampling technique. Data obtained by observation and analysis of Chi Square test (α = 0.05). The result showed that the behavior of nurses was good is 11 (68.8%) the behavior of nurses were not good is 9 (75%). The results of the analysis test p = 0.024 so it was concluded that there was a relationship between the behavior of nurses and the ability of patient safety in hospitals.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.