AbstrakIndonesia sebagai negara kepulauan, memiliki beberapa daerah perbatasan yang rentan akibat globalisasi. Tingginya akses mobilisasi baik barang, jasa, maupun perseorangan membuat daerah perbatasan rentan terjadinya degradasi nasionalisme. Pihak yang sangat rentan akibat fenomena ini adalah warga negara muda. Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk menguatkan nasionalisme melalui pendidikan formal. Salah satu mata pelajaran yang memiliki tujuan untuk menumbuhkan nasionalisme pada warga negara muda adalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Tujuan penulisan ini untuk mereformulasikan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk menguatkan nasionalisme warga negara muda di wilayah perbatasan. Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun karya tulis ini yaitu library research dan kajian hasil penelitian mengenai penguatan karakter nasionalisme melalui pembelajaran PPKn. Hasil pembahasan dimaksudkan reformulasi PPKn mengarahkan peserta didik untuk memiliki kompetensi "act locally and think globally". Kompetensi ini untuk melestarikan nilai-nilai berpangkal pada kualitas ke-Indonesiaan dengan cara pandang internasional. Melalui reformasi PPKn akan mendorong penguatan nasionalisme warga negara muda di wilayah perbatasan. Kata Kunci: Nasionalisme, PPKn, Warga Negara Muda THE REFORMULATION OF PANCASILA AND CIVIC EDUCATION TO IMPROVE YOUNG CITIZENS NATIONALSM IN THE BORDER REGION Abstract Indonesia as an archipelagic country, has several border areas that are vulnerable due to globalization. The high access to mobilization of goods, services, and individuals makes the border areas vulnerable to nationalism degradation. A very vulnerable party to this phenomenon is a young citizen. One of the efforts that can be taken to strengthen nationalism through formal education. One of the subjects that have a goal to foster nationalism among young citizens is Pancasila and Citizenship Education. The purpose of this paper is to
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) Bentuk pertunjukkan musik Japin Tahtul di Amuntai, Hulu sungai Utara, Kalimantan Selatan; (2) Perubahan fungsi dari musik Japin Tahtul; dan (3) nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam musik Japin Tahtul. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan pendekatan etnomusikologi dan beberapa teori terkait sejarah, sosiologi dan antropologi. Penelitian ini dilaksanakan di Amutai, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Data diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Kemudian data dianalisis menggunakan tehnik analisis data kualitatif yang terdiri dari reduksi data, presentasi data, dan kesimpulan. Hasl dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bentuk pertunjukkan musik Japin Tahtul mengalami perubahan yang meliputi: para pemain, alat musik, teks lagu, kostum, sajak, tempat dan waktu pertunjukan; (2) Perubahan fungsi dari musik Japin Tahtul yang awalnya merupakan pendukung pertunjukkan tari, kini dapat tampil sendiri sebagai pertunjukkan musik; (3) Musik Japin Tahtul mengandung nilai-nilai pendidikan yang dapat ditemukan di musiknya itu sendiri, termasuk lirik lagu, alat musik dan quartrains.Kata kunci: bentuk, perubahan fungsi, nilai-nilai pendidikan THE FORM, THE FUNCTION CHANGES, AND EDUCATIONAL VALUES IN JAPIN TAHTUL MUSICAbstractThis study aims to reveal: (1) the form of Japin Tahtul Music performance in Amuntai, North Hulu Sungai, South Kalimantan; (2) the change of the function of Japin Tahtul Music; and (3) the educational values containing in Japin Tahtul Music. This study is a qualitative research using the ethnomusicology approach assisted with some additional knowledge including history, sociology, and anthropology. This research was conducted in Amuntai, North Hulu Sungai, South Kalimantan. The data were collected through observation, documentation, and interview. The data were analyzed using qualitative data analysis techniques consisting of data reduction, data presentation, and conclusion. The results of the study are as follows. (1) The form of Japin Tahtul Music performance in Amuntaihas experienced changes that include the players, musical instruments, song texts, costumes, rhymes, venues, and time of the show. (2) The function changes of Japin Tahtul music which was originally music accompaniment of dancecan now stand on its own as a form of musical performance. (3) Japin Tahtul Music contained Educational values, which can be found in the music itself, including song lyrics, musical instruments, and quatrains.Keywords: form, function change, educational values
This research is aimed to describe community identity politics of Brijo Lor society, Klaten in Ki Ageng Glego myth through Reog performance. The research questions are how is the community identity politics in Brijo Lor society, and what is the relationship between the identity politics with Ki Ageng Glego myth through Reog performance? The research approach used is qualitative. Data collecting technique was obtained by these ways: observation, documentation, literature, and interview. Data analysis was conducted by: data collection, data reduction, data diagnose, and conclusion. To ensure the validity of the data, the researcher conducted triangulation. The result of this research proposed that community identity politics in Brijo Lor society in preserveing Reog is a strategy to maintain traditional art for many other traditional arts are extinct. Reog performance conducted regularly is a mediationof the society who ngalap berkah (beg for blessing) to Ki Ageng Glego spirit. When Reog is performed, Ki Ageng Glego spirit descends upon the world. Many people come to watch Reog because they want to get blessing for the descend of Ki Ageng Glego spirit. Ki Ageng Glego myth became an identity political way of Brijo Lor society through Reog performance.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pemuliaan tanaman padi melalui pertunjukan wayang kulit lakon Dewi Sri dalam upacara Bersih Desa. Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Geneng, Trucuk, Klaten, Jawa Tengah dari bulan Mei hingga September 2017. Sebagai subjek penelitian adalah masyarakat petani Desa Geneng, sesepuh Desa Geneng, dalang wayang kulit, pengrawit, jurukunci makam, penjual makanan, dan peziarah. Cara pengumpulan data ditempuh dengan: observasi, dokumentasi, studi pustaka, dan wawancara. Data penelitian dianalisis dengan tahapan: koleksi data, reduksi data, pemeriksaan data, dan penarikan kesimpulan. Untuk mengetahui keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa: (1) Tata cara pemuliaan tanaman padi adalah dengan mengadakan upacara Bersih Desa meliputi pembersihan manusia dan lingkungan secara fisik dan batin di Desa geneng yang disertai doa berssama, (2) Tata cara pemuliaan tanaman padi adalah dengan mempresentasiknan Lakon Dewi Sri dalam pertunjukan wayang kulit, yang mengisahkan bahwa kehidupan manusia sangat tergantung pada kehidupan Dewi Sri yang memberi kesejahteraan umat manusia.This study aims to describe the form of rice plant breeding through shadow puppet performing art in Bersih Desa ritual. The research approach used is qualitative approach. The research was conducted in Geneng, Trucuk, Klaten, Central Java from May to September 2017. As the research subjects were farmers of Geneng Village, Geneng village elders, puppeteer puppeteers, pengrawit, jurukunci graves, food vendors, and pilgrims. Data collection is done by: observation, documentation, literature study, and interview. Research data is analyzed by stages: data collection, data reduction, data examination, and conclusion. To know the validity of data is done with triangulation. The expected result of this research is the form of rice plant breeding through wayang kulit kulit play Dewi Sri in Clean Village ceremony is a cultural activity consisting of: (1) Procedure of rice plant breeding is to conduct a physical and mental cleansing ceremony in Geneng Village accompanied by a prayer together, (2) The procedure of rice plant breeding is by presenting Dewi Sri in the wayang kulit show, which tells us that human life is very dependent on the life of Dewi Sri giving the welfare of mankind.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolis ragam gerak, perbedaan, dan bentuk penyajian tari Jathil Obyog Masal 95-nan dalam kesenian reyog obyog di Desa Pulung, Kabupaten Ponorogo, .Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Objek penelitian adalah Makna Simbolis Ragam Gerak Tari Jathil Obyog Masal 95nan dalam Kesenian Reyog Obyog di Desa Pulung Kabupaten Ponorgo. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber.Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: 1) makna simbolis ragam gerak , a) Nyongklang (prajurit yang melakukan perjalanan mengemban tugas), b) Jalan drap ditempat (kewaspadaan), c) Sembahan (meminta keberkahan Tuhan), d) Pacak gulu (kelincahan melihat situasi), e) Jalan lenggang (kerilekan agar tidak lalai akibat kelelahan), f) Edreg (keluwesan), g) Loncatan (tidak membuat masalah), h) Edreg mundur (mengetahui daerah sekelilingnya), i) sabetan (senjata harus selalu dibawa), j) bumi langit ulat-ulat (tetap sigap), k) polah kaki (rela dan berani mati untuk tugas yang diemban), l) ukel karna (mencari kabar terbaru), m) kebyak sampur, n) bumi langit (sumpah sakti prajurit haruslah tetap dipegang), o) jalan empat (kesigapan prajurit), p) uncal sampur (kepiawaiyan menggunakan senjata) , q) sabetan kibaran, r) lawung (menerima perintah harus dicermati), s) sabetan kibaran, t) keplok dara (antara prajurit harus terjalin persatuan dan kesatuan), dan u) perangan (prajurit sedang berlatih perang dan melatih kekompakan), 2) Tarian Jathil Obyog dalam kesenian Reyog Obyog tidak mengalami kesurupan, 3) Bentuk penyajian dimulai dari tampilnya jathilan, bujang ganong, dan dadak merak. Kata Kunci : Jathil Obyog, Makna Simbolis tari Jathil Obyog Masal 95-nan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.