Benjolan di payudara merupakan kondisi yang sering dialami oleh banyak perempuan. Benjolan ini disebabkan oleh tumbuhnya jaringan di dalam payudara yang dapat bersifat jinak atau ganas. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran benjolan payudara pada pasien yang melakukan Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH) di Yayasan Kanker Indonesia tahun 2014-2018 berdasarkan jenis kelamin, usia, lokasi benjolan, mobilitas benjolan, batas benjolan, jumlah benjolan, dan juga hasil sitologi benjolan payudara. Sampel diperoleh dengan cara consecutive sampling. Data hasil pemeriksaan BAJAH dikumpulkan sesuai dengan kriteria inklusi. Pengolahan data menggunakan program statistik SPSS dan Microsoft excel. Total sampel sebanyak 536 sampel. Jenis kelamin perempuan sebanyak 531 pasien (99,1%). Usia terbanyak adalah 40-49 tahun sebanyak 234 orang (43%). Lokasi payudara kiri 252 orang (47%). Benjolan mobile sebanyak 174 orang (58,8%), batas benjolan tidak tegas sebanyak 249 orang (60,6%). Jumlah benjolan soliter sebanyak 441 orang (82,3%) dan benjolan multiple sebanyak 95 orang (17,7%). Pasien dengan karsinoma mammae sebanyak 217 orang (40,5%). Benjolan payudara lebih sering dialami perempuan.dibanding laki-laki. Pasien usia 40-49 tahun yang paling banyak didiagnosis karsinoma mammae, lokasi benjolan paling sering di sebelah kiri. Benjolan payudara immobile, soliter, dan berbatas tidak tegas paling banyak didiagnosis dengan karsinoma mammae.
Prognosis karsinoma paru berhubungan dengan berbagai macam faktor, antara lain : usia, jenis kelamin, ukuran tumor, staging, jenis sel dan derajat diferensiasi, invasi kepembuluh darah, dinding dada, efusi pleura, adanya jaringan ikat, keterlibatan KGB, reaksi radang, ploidy DNA dan ekspresi onkogen.Adanya hubungan langsung antara staging klinik dan angka ketahanan hidup sudah dibuktikan, terutama untuk karsinoma bukan sel kecil. Staging TNM merupakan parameter prognostik terpenting dan merancang terapi pada karsinoma paru, seperti pada kebanyakan tumor lainnya.Semua kasus karsinoma paru sebaiknya ditangani oleh tim kanker paru multidisiplin. Jika ditemukan perbedaan bermakna diantara temuan klinik dan radiologik, sebaiknya diagnosis sediaan patologik jaringan paru di review ulang, jika memungkinkan oleh ahli patologi kedua yang berpengalaman dalam kanker paru.Prosedur pemeriksaan imunohistokimia harus dilakukan bila diagnosis histopatologik tidak pasti.Kata Kunci: pTNM, NSCLC, kanker paru-paru
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.