Rendahnya minat peserta didik terhadap pelajaran matematika dikarenakan peserta didik kurang mengetahui bagaimana cara memecahkan masalah atau persoalan matematika sehingga malas mengerjakan tugas yang diberikan guru dan prestasi belajarnya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan model pembelajaran problem based learning terhadap minat dan prestasi belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII semester 2 SMP Negeri 2 Songgom Kabupaten Brebes tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah sampel peserta didik 180 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sample. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, tes, dan angket. Teknik analisis data menggunakan uji proporsi, uji-t satu pihak kanan, uji analisis ragam multivariat satu arah, dan uji -Hotelling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL mencapai nilai KKM ? 65 sebesar 75%, minat belajar peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL lebih baik dari pada menggunakan model pembelajaran ekspositori, prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL lebih baik dari pada menggunakan model pembelajaran ekspositori, ada perbedaan antara minat dan prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori, serta minat dan prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL lebih baik dibandingkan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Kata kunci: keefektifan, Problem Based Learning, minat belajar, prestasi belajar matematika. ABSTRACT The low interest of students towards mathematics lessons is because students do not know how to solve problems or mathematical problems so they are lazy to do the assignments given by the teacher and their learning achievement is low. This research is to describe the effectiveness of problem based learning models on interest and learning achievement in mathematics. The population in this study were students of class VIII second semester at Junior High School Songgom 2 Brebes 2016/2017 with a sample of 180 students. Sampling using purposive sample technique. Data collection methods used are documentation, tests and questionnaires. Data analysis techniques used a proportion test, one-sided t-test, one-way multivariate analysis, and -Hotelling test. The results showed that the learning achievement of students who were taught using PBL learning models achieved KKM values ??of ?65 by 75%, Learning interest of students who are taught using PBL learning models is better than using expository learning models, mathematics learning achievement of students taught using PBL learning models is better than using expository learning models, there is a difference between the interest and achievement of mathematics learning students who are taught using PBL learning models using an expository learning model, the interest and achievement of mathematics learning students who are taught using PBL learning models are better than using expository learning models. Keywords: effectiveness, Problem Based Learning, learning interest, mathematics learning achievement.
Untuk mencapai kemudahan dan efisiensi administrasi memerlukan tata kelola yang baik. Tujuan strategis dapat tercapai jika strategi yang telah direncanakan, dibuat, dan diterapkan serta dikelola dengan baik. Layanan SIAKAD yang dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia belum optimal seperti yang diharapkan. Masalah yang terjadi antara lain keterlambatan proses pengiriman nilai yang menyebabkan Kartu Hasil Studi (KHS) pada waktunya terlambat diumumkan dan Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) pada perkuliahan Mahasiswa yang tidak tepat waktu, kaitannya dengan alasan masalah dengan keuangan. Penelitian ini menjelaskan Evaluasi tata kelola TI dalam layanan sistem informasi akademik (SIAKAD) pada Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerangka Kerja Cobit 5 pada domain EDM 4 (memastikan pengoptimalan sumber daya), APO 7 (mengatur sumber daya manusia), dan BAI 4 (mengatur persediaan dan kapasitas sistem), Model assessment proses COBIT 5 ini mengacu pada konsep model tingkat kapabilitas ISO/IEC 15504. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan Tingkat Kematangan perbaikan tata kelola teknologi informasi dalam layanan sistem informasi akademik di Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika. (2) Mendeskripsikan adanya perbedaan prestasi belajar matematika antara peserta didik yang diajar menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga dengan peserta didik yang diajar secara ekspositori ditinjau dari gaya belajar. (3) Mendeskripsikan pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar visual. (4) Mendeskripsikan pembelajaran menggunakan model ekspositori lebih efektif daripada pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar auditorial. (5) Mendeskripsikan pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar kinestetik.Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Tarub tahun pelajaran 2016/2017 terdiri dari 9 kelas sebanyak 303 peserta didik. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposing sampling dilanjutkan dengan cluster random sampling. Sampel yang diambil sebanyak 2 kelas eksperimen, 2 kelas kontrol, dan 1 kelas uji coba.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, angket, dan tes. Instrumen penelitian ini berupa angket gaya belajar dan tes prestasi. Analisis data yang digunakan dengan menetapkan taraf signifikansi 5% adalah uji RAK (Rancangan Acak Kelompok) dan uji t satu pihak kanan yang sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika. (2) Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara peserta didik yang diajar menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga dengan peserta didik yang diajar secara ekspositori ditinjau dari gaya belajar. (3) Pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar visual. (4) Pembelajaran menggunakan model ekspositori lebih efektif daripada pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar auditorial. (5) Pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar kinestetik.
Peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Talang masih banyak mengalami kesulitan dalam memahami matematika karena dianggap pelajaran yang menakutkan. Berkaitan hal ini perlu adanya variasi model pembelajaran yang menyanangkan. Upaya yang dapat digunakan adalah penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) untuk meningkatkan komunikasi matematis dan prestasi belajar matematika.Penelitian ini bertujuan : (1) membuktikan apakah ada perbedaan komunikasi matematis dan prestasi belajar matematikapeserta didik setelah diajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dengan model pembelajaran ekspositori. (2) membuktikan keefektifan model pembelajaranberbasis proyek (project based learning) dibanding dengan model pembelajaran ekspositoriterhadap komunikasi matematis dan prestasi belajar matematika. Populasi dari penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Talang kabupaten Tegal. Jumlah populasi sebanyak 285 peserta didik. Sampel penelitian terdiri dari 161 peserta didik. Teknik pengambilan sampel dengan cara cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan teknik tes. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes uraian untuk instrument tes komunikasi matematis dan tes pilihan ganda untuk instrumen tes prestasi belajar matematika. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan uji multivariate analysis of variance (MANOVA) dan uji dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan komunikasi matematis dan prestasi belajar matematikapeserta didik setelah diajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dengan model pembelajaran ekspositori. (2) Penerapan model pembelajaranberbasis proyek (project based learning) lebih efektif dibanding dengan model pembelajaran ekspositoriterhadap komunikasi matematis dan prestasi belajar matematika.
Kegiatan ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1) kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray yang nilainya lebih dari 55 mencapai 50%, 2) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan model pembelajaran Konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3 Pangkah Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 242 peserta didik. Dari populasi diambil sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling dan terpilih kelas VIII A (kelas eksperimen), kelas VIII C (kelas kontrol) serta VIII D (kelas uji coba). Metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi dan tes. Instrumen telah teruji validitas dan reliabilitas pada taraf signifikan 5%. Analisis data menggunakan uji proporsi satu pihak kanan, uji t dua pihak, dan uji regresi sederhana. Hasil penelitian menyatakan bahwa: 1) kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray yang nilainya lebih dari 55 mencapai 50%, 2) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan model pembelajaran Konvensional.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.