Thalasemia merupakan kelainan darah yang disebabkan oleh faktor genetik sehinggamengakibatkan hemoglobin tidak berfungsi secara normal dengan manifestasi klinik yangbervariasi tergantung dari jumlah dan tipe rantai globin yang dipengaruhi. Obat kelasi besisangat diperlukan oleh semua pasien yang mendapatkan transfusi seumur hidup. Terapi kelasibesi memerlukan komitmen yang tinggi dan kepatuhan dari pasien dan dukungan dari keluarga.Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obatkelasi besi pada pasien thalasemia di kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakanadalah observasional analitik menggunakan pendekatan cross-sectional dengan jumlah sampelsebanyak 60 orang. Uji statistik yang digunakan adalah uji Pearson Chi-square. Hasil Uji analitikdidapatkan nilai p-value > 0,05 yaitu 0,635 yang artinya tidak terdapat hubungan dukungankeluarga dengan kepatuhan minum obat kelasi besi pada pasien thalassemia
Background: Ventilator Associated Pneumonia (VAP) is one of the causes of infection in the hospital and the main cause of death due to nosocomial infection. The strategy to prevent VAP is by oral hygiene. Honey may be a good solution for oral hygiene.Objective: This study aims to compare the effect of the use of 20% honey solution and 0.2% chlorhexidine as oral hygiene on VAP prevention in patients on mechanical ventilation.Methods: This was a quasi-experimental study with posttest only control group design in an incentive care unit of a general hospital in Indonesia. Thirty respondents were selected using consecutive sampling, which 15 respondents assigned in a 20% honey group and 0.2% chlorhexidine group. Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS) was used to measure Ventilator Associated Pneumonia. Data were analyzed using Independent t-test.Results: The mean of CPIS in the honey group was 3.33 and the chlorhexidine group was 3.53. Independent t-test showed p-value 0.618 (>0.05), which indicated that there was no significant difference of the effect of honey and chlorhexidine on VAP event.Conclusions: The 20% honey solution has the same effect with 0.2% chlorhexidine in preventing VAP events in patients on mechanical ventilation.
Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan ruang dengan ritme kerja yang komplek dan beban kerja yang menyita fisik dan mental dengan kondisi pasien datang yang selalu berubah, serta banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh seorang perawat IGD. Beban kerja yang berat dan pola shift kerja perawat yang tidak standar dapat menyebabkan kelelahan kerja dan stress pada perawat yang bekerja secara shift, akibatnya mengalami gangguan pola tidur. Gangguan pola tidur menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan kerja yang membahayakan keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas tidur perawat dengan implementasi patient safety di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Uji statistik yang digunakan adalah uji non parametrik Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji statistik dengan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukan nilai p > 0,05 yaitu 0,582. Kesimpulan tidak ada hubungan antara kualitas tidur Perawat dengan implementasi patient safety di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya
Gastritis merupakan suatu peradangan dari mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi dari peningkatan asam lambung. Pada tahun 2020 di RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya penyakit gastritis menempati urutan keempat dari sepuluh penyakit terbanyak di rumah sakit. Penatalaksanaan gastritis bisa dilakukan salah satunya dengan terapi non farmakologis yaitu kompres hangat. Pemberian kompres hangat adalah suatu tindakan stimulasi kulit dan jaringan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan kenyamanan dan mendapatkan efek terapeutik lainnya melalui paparan hangat/panas. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran penerapan kompres hangat untuk menurunkan skala nyeri pada klien gastritis di RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Desain karya tulis ilmiah ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus serta jumlah responden 2 orang. Pemberian kompres hangat pada klien gastritis menggunakan buli-buli berisikan air hangat dengan suhu 47.5? selama 15 menit. Intervensi diberikan selama 3 hari perawatan pada kedua responden sebanyak 2 kali dalam sehari. Setiap harinya dilakukan pengukuran skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan tindakan kompres hangat. Hasil penelitian diketahui bahwa skala nyeri gastritis kedua responden sebelum dilakukan kompres hangat mengalami skala nyeri sedang (4-6) dan setelah dilakukan kompres hangat didapatkan skala nyeri 0 (tidak nyeri). Hasil penerapan kompres hangat yang dilakukan selama tiga hari memberikan pengaruh positif terhadap penurunan skala nyeri klien gastritis, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat memberikan gambaran efektifnya penerapan kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri pada klien gastritis. Diharapkan tenaga kesehatan di rumah sakit dapat menjadikan kompres hangat sebagai alternatif intervensi keperawatan mandiri dalam menangani pasien yang mengalami nyeri.
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Masih Banyak penduduk Indonesia yang tidak menyadari tingginya resiko terkena penyakit ini. Faktor resiko penyakit ini adalah usia, jenis kelamin, keturunan, riwayat merokok, diabetes mellitus, hipertensi, hiperkolesterol, manajemen stress yang tidak baik. Tujuan kegiatan ini adalah untuk pemberdayaan kesehatan yaitu kader Kesehatan dalam melakukan deteksi dini factor risiko penyakit jantung coroner serta penyuluhan cara pencegahannya sebagai pencegahan kegawatdaruratan penyakit jantung. Sasarannya adalah masyarakat usia dewasa sampai usia maksimal 50 tahun di wilayah Setiajaya, Cibeureum, Tasikmalaya sebanyak 25 orang. Targetnya adalah masyarakat di wilayah Setiajaya, Cibeureum Tasikmalaya. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah dengan menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat (kader Kesehatan) yang telah dilatih untuk melakukan deteksi dini dan pemberian pendidikan tentang pencegahan faktor risiko penyakit jantung koroner. Kader Kesehatan terlebih dulu dilatih cara mengisi kuesioner, cara pengukuran tekanan darah, cara pengukuran gula darah sewaktu, dan diberi penjelasan cara pencegahan penyakit jantung coroner. Kemudian kader mengambil data ke masyarakat untuk melakukan deteksi dini factor risiko penyakit jantung coroner dan malakukan pendidikan Kesehatan dengan media yang telah disediakan. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat 9 orang (36 %) yang mengalami hipertensi dan 9 orang (36 %) yang mengalami diabetes mellitus. Deteksi dini ini digunakan sebagai data awal mendeteksi faktor risiko penyakit jantung sebagai pencegahan kegawatdaruratan penyakit jantung.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.