Dalam pembelajaran bahasa, penguasaan kosakata menjadi sesuatu yang wajib. Khususnya di era digital, tantangan dalam pembelajaran bahasa dapat dijawab melalui penerapan media animasi. Seiring dengan itu, pembuatan media animasi dalam membelajarkan siswa belum terlihat optimal maka tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan pembuatan media animasi kepada guru-guru dalam pembelajaran bahasa serta melihat keefektifan penggunaan media animasi dalam proses pembelajaran bahasa. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah mencakup ceramah variatif disertai dengan praktek langsung. Hasil dari kegiatan ini adalah berupa kecakapan guru-guru dalam membuat media animasi terkhusus dalam pembelajaran bahasa. Sebelum adanya kegiatan ini masih sangat kecil persentasi guru yang dapat membuat dan menggunakan media animasi dalam pembelajaran. Terlihat antusiasme guru dalam kegiatan ini yaitu ≥ 90 % guru telah mampu membuat dan menggunakan media animasi dalam pembelajaran bahasa di SD 095130 Senio Bangun. Hal ini sangat efektiv untuk membuat siswa tetap antusias mengikuti pembelajaran khususnya pada pembelajaran bahasa.
Penelitian Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman dengan judul “Kemampuan Berbahasa Jerman Guru-Guru Bahasa Jerman SMA dan SMK di Wilayah Siantar-Simalungun dan sekitarnya sesuai GER” oleh Tim Peneliti dengan Ketua Poltak H. Simaremare mencoba mencari data riil di lapangan tentang keadaan guru-guru bahasa Jerman, khusus yang menyangkut kemampuan berbahasa Jerman mereka saat ini. Pengalaman Tim Peneliti selama ini bahwa banyak dari antara guru-guru bahasa Jerman tersebut yang tidak dapat mengambil kesempatan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan pihak instansi Jerman. Pertanyaan yang diajukan adalah sejauhmana kemampuan berbahasa Jerman guru-guru bahasa Jerman di wilayah Siantar-Simalungun dan sekitarnya diukur dari tes standar yang sudah berlaku di seluruh dunia (internasional) buatan Uni Eropa. Kemampuan itu diukur dengan menggunakan Tes Kemampuan tingkat B-1 standar Referensi Bersama Eropa (GER), yang seharusnya dimiliki guru-guru bahasa Jerman lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Strata 1 (S1) secara khusus lulusan di atas tahun 2000-an. Dengan demikian, metode pengumpulan data adalah dengan mengadakan tes tertulis dan tes lisan kemampuan berbahasa Jerman dengan menggunakan tes tingkat B-1 kepada sampel yang sudah ditentukan. Hasil Tes dalam empat mata uji kemampuan tersebut (Hören, Lesen, Schreiben dan Sprechen) menunjukkan bahwa: dari 38 orang guru peserta tes, terdapat delapan orang atau 21% yang dikatekorigan lulus dan dapat mencapai nilai kelulusan masing-masing mata uji tes kemampuan dengan nilai ≥ 60 dalam skala 0 – 100 sesuai dengan kriteria GER tingkat B-1. Walaupun ada dua orang peserta tes atau sekitar 5% yang memperoleh nilai di atas ≥ 60 secara keseluruhan, akan tetapi tidak dapat dikategorikan lulus atau memenuhi standar tingkatan B-1 GER, karena masih ada nilai mata uji yang di bawah nilai 60. Sebanyak 22 orang atau 58% dari peserta tes hanya dapat memperoleh hasil dengan nilai 30-50 dalam skala penilaian 0-100, masih jauh dari standar B-1 GER. Memang dari data pribadi yang terkumpul, bahwa sekitar 31% yang tidak lulus tadi adalah guru yang lulus dibawah tahun 2000-an, dimana kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman masih belum fokus ke kemampuan berkomunikasi lisan dan tulisan. Hasil penelitian ini membuktikan betapa banyaknya kesempatan pengembangan diri yang dilakukan pihak institusi Jerman yang tidak dapat diikuti oleh kebanyakan guru dari wilayah Siantar-Simalungun dan sekitarnya selama ini. Mereka terkendala oleh persyaratan kemampuan berbahasa Jerman yang ditentukan oleh setiap penyelenggara kegiatan. Untuk memperbaiki keadaan yang seperti ini diharapkan ada tindak lanjut dari berbagai pihak, secara khusus Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman sebagai bagian dari tanggungjawab pengabdiannya kepada masyarakat.
Pelaksanaan pembelajaran di era pandemi menuntut pendidik untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi yang dimaksud adalah pengaplikasian media digital dalam pembelajaran. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran Schriftlicher Ausdruck dengan menggunakan aplikasi digital learning. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian adalah penelitian eksperimen deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Semester 5 (lima) Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar sesuai dengan materi yang diajarkan pada pembelajaran Schriftlicher Ausdruck. Prosedur penelitian ini yaitu pengisian angket untuk mendapatkan kesesuaian antara pembelajaran berbasis aplikasi digital dengan kepuasan responden (mahasiswa). Hasil penelitian ini menunjukan nilai hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran Schriftlicher Ausdruck dengan aplikasi digital learning. Hal ini dapat diketahui dari rerata hasil belajar mahasiswa yang meningkat (x = 83.90) dibanding dengan hasil belajar mahasiswa sebelum menggunakan aplikasi digital learning (x = 68.46).
This study aims to describe the editorial of “Citayam Fashion Week Young People, Local Pride Ambassadors as seen from the critical discourse theory of Teun A.Van Dijk in newspapers. The method used is descriptive method. The results obtained in this study are that there are 3 macro structures, namely 1 delection, 1 selection, 1 integration or construction. The title also has 2 superstructures consisting of titles, leads and story schemes consisting of situations and comments. The results of this study also have a micro structure (semantics) which consists of the background. details, intentions, and presuppositions. Microstructure II (syntax) consists of active and passive sentences, the use of distinguishing and contrasting coherence, and third person plural pronouns. Microstructure III (stylistic) consists of foreign language vocabulary that is currently widely used, microstructure IV (rhetorical) in this heading consists of graphics, metaphors, and expressions. This research is expected to be a reference for future researchers.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.