Senyawa alkaloid, flavonoid dan tanin yang terdapat dalam daun bakau (R. mucronata) dan minyak atsiri dari jeruk purut (C. hystrix) telah terbukti memiliki aktivitas sebagai antibakteri S. aureus. Penelitian ini merupakan pengembangan dari potensi aktivitas antibakteri S. aureus tersebut. Dimana ekstrak R. mucronata dan minyak atsiri C. hystrix dibuat menjadi sediaan krim tipe M/A. Formula krim dibuat dengan tiga variasi konsentrasi ekstrak yaitu 5%, 10%, dan 15% dengan konsentrasi minyak atsiri C. hystrix masing-masingsebesar 5%. Evaluasi sediaan krim dilakukan dengan stabilitas cycling test dan uji aktivitas antibakteri terhadap S. aureus. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi sediaan krim kombinasi R. mucronata dan minyak atsiri C. hystrix memiliki karakteristik fisik yang baik, akan tetapi mengalami penurunan kestabilan setelah dilakukan uji stabilitas cycling test. Penurunan kestabilan ini tidak berpengaruh secara signifikan pada karakteristik fisik sediaan krim. Hasil uji zona hambat bakteri pada konsentrasi 5% memiliki efek antibakteri sedang, sedangkan pada konsentrasi 10% dan 15% memiliki efek antibakteri kuat. Hasil analisis statistik pada kosnsentrasi 10% dan 15% tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam menghambat bakteri S. aureus. Formulasi krim kombinasi R. mucronata dan minyak atsiri C. hystrix dengan konsentrasi ekstrak sebesar 10% adalah formula yang memiliki aktivitas antibakteri yang paling optimal.
Penyakit Jantung Koroner ditandai dengan adanya gejala infark miokard atau angina pectoris akibat kekurangan oksigen yang menyebabkannya risubternal dan dapat menyebabkan kematian secaramen dadak. Terapi pada Penyakit Jantung Koronerd itu ditujukan untuk mengurangi iskemia dan mencegah terjadinya kemungkinan yang lebih buruk, seperti infarkmiokard atau kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terapi pengobatan dan interaksi obat yang terjadi pada pasien jantung koroner. Metode penelitian ini dilakukan dengan rancangan deskriptif yang bersifat non eksperimental dengan pengambilan data secarar etrospektif dari penelusuran data rekammedikpasien jantung coroner beserta penyakit penyerta yang menjalani pengobatan di instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit X Cilacap tahun 2019. Pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan data inklusi dan eksklusi dan didapat sebanyak 55 pasien.Teknik analisa data dalam disajikan dalam bentuk deskriptif dan dianalisa dengan uji chisquare. Hasilnya diperoleh interaksi mayor sebanyak 60 (31,7%), moderate sebanyak 98 (51,8%) , dan minor sebanyak 31 (16,4%). Hasil uji analisis chi square terhadap penyaki tpenyerta dan interaksi menunjukkan signifikasi sebesar 0,318 dengan nilai p > 0,05 artinya tidak ada hubungan antara penyakit penyerta dengan interaksi obat.
Thibbun Nabawi atau teknik pengobatan Nabi perlu didukung sumber belajar dan wawasan berbasis pengkajian dari sisi kefarmasian. Pada umumnya praktisi maupun pasien belajar teknik pengobatan ini secara otodidak dengan membaca website maupun buku yang didasarkan pada penerjemahan karya ulama terdahulu tanpa melakukan konfirmasi lebihlanjut dari perspektif kefarmasian. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi mobile multiplatform (Android & iOS) yang berisi konten herbal dari bahan alami yang mudah ditemukan di Indonesia yang dapat diterapkan dengan mudah di lingkungan rumah tangga dengan mengintegrasikan ilmu farmasi terhadap bahan-bahan dalam praktik Thibbun Nabawi. Aplikasi dibangun dengan metode Agile Development. Dengan aplikasi ini masyarakat dapat melakukan swamedikasi atau upaya pengobatan sendiri untuk peningkatan imunitas.
Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) mengandung senyawa alkaloid, steroid, triterpenoid, tanin, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi yang baik pada pembuatan Krim Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan aktivitas antibakteri pada formula. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan variasi konsentrasi Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) yaitu F1 (40 %), F2 (60 %), dan F3 (80 %). Karakteristik fisik yang diamati berupa organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan tipe krim. Hasil uji organoleptis F1, F2 dan F3 krim bau khas kunyit, krim berbentuk semisolid, tekstur halus, krim berwarna hijau (F1), hijau pekat (F2), hijau hijau kehitaman (F3), pada uji homogenitas krim semua formulasi (F1, F2, F3), bersifat homogen, pada uji pH semua formulasi hasil pH 6. Pada uji viskositas semua formulasi sesuai dengan standar viskositas, sedangkan pada uji daya sebar krim formulasi terbaik pada F1, akan tetapi pada F3 tidak memenuhi standar daya sebar yang baik dan pada uji daya lekat krim formulasi terbaik ditunjukan pada F3. Serta pada uji tipe krim hasilnya yaitu minyak dalam air (M/A). Hasil pengujian antibakteri sediaan krim terdapat aktivitas antibakteri hasil diameter zona hambat bakteri pada F1 (15 mm), F2 (18 mm) dan F3 (19 mm).
Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik yang berkaitan langsung dengan terjadinya penyakit degeneratif. Termasuk salah satunya terjadinya diabetes melitus adalah gula darah puasa ≥100 mg/dL berisiko 6,71 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang kadar gula darah puasanya kurang dari 100 mg/dL. Sedangkan untuk INF-γ meningkatnya agen pro-inflamasi seiring dengan meningkatnya kadar C-reacive protein (CRP) sehingga terjadinya sindrom metabolik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kadar glukosa berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, gaya hidup (merokok), berdasarkan manifestasi klinik, dan mengetahui adanya hubungan antara kadar glukosa. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional pada bahan biologis tersimpan dari sejumlah 89 pasien berisiko sindrom metabolik. Yang direkrut yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan bersedia mengisi informed consent. Pengumpulan subjek sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pemeriksaan kadar glukosa dilakukan menggunakan alat spektrofotometer 5010. Hubungan karakteristik, kadar glukosa dianalisis dengan menggunakan multivariat dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan kadar glukosa plasma pada pasien laki-laki dengan perempuan (p>0,05)., kelompok usia ≥ 60 tahun dengan kelompok usia < 60 tahun (p>0,05)., perokok dengan bukan perokok (p>0,05)., manifestasi klinik (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara semua fariabel yang diteliti.Kata kunci : Sindrom metabolik, kadar glukosa, Cross Section
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.