CTS merupakan gangguan umum yang berhubungan dengan pekerjaan, disebabkan oleh gerakan berulang dan posisi yang menetap pada jangka waktu lama. Beberapa faktor diketahui menjadi risiko terjadinya CTS, seperti gerakan berulang dengan kekuatan, tekanan pada otot, postur kerja yang tidak ergonomik dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan Cross Sectional dengan jumlah sampel 40 karyawan di dua SPBE bagian Filling Hall area. Fisher Exact Test digunakan untuk analisis data uji statistik. Variabel yang diteliti adalah masa kerja, gerakan repetitive dan postur kerja. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan kuesioner, lembar observasi RULA dan test pemeriksaan fisik. Hasil uji statistik menggunakan Fisher Exact Test untuk masa kerja dan postur kerja didapatkan nilai P-Value = 0,029 dan 0,041. Karena nilai P -Value < 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya ada hubungan antara masa kerja dan postur kerja dengan kejadian CTS . sedangkan untuk gerakan repetitive hasil uji statistik menggunakan Fisher Exact Test didapatkan nilai P-Value = 0,464. Karena nilai P-Value >0,05 sehingga Ho diterima, artinya ada hubungan antara gerakan repetitive dengan kejadian CTS.
The purpose of this activity is to provide comprehensive understanding, especially for junior high school students in Cantigi Subdistrict, Indramayu Regency about anemia in adolescents. Activities are carried out with a lecture and discussion approach to the first class VII, VIII, VIII schools. The results of this activity are the enthusiasm of participants who increasingly understand about anemia. and it is highly recommended to take Fe tablets and consume lots of foods containing iron and protein to facilitate the blood circulation system. By detecting it early so as not to disturb the reproductive system in adolescents.
Perkembangan karies gigi pada anak begitu cepat karena gigi susu (gigi pertama yang tumbuh pada anak) cenderung memiliki lapisan email dan dentin yang lebih tipis. Yang mana lama kelamaan karies gigi dapat menyebabkan gigi berlubang dan bahkan gigi tanggal. Karies gigi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi permanen kelak. Pemahaman tentang karies gigi pada anak perlu ditingkatkan agar tidak terjadi masalah kesehatan gigi. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan oleh Petugas kesehatan selama ini hanya sebatas ceramah dan pemeriksaan gigi sehingga dirasa kurang menarik bagi anak yang berdampak pada tidak ada peningkatan pengetahuan maupun keterampilan untuk mengatasi maupun mencegah terjadinya masalah karies gigi pada anak. Dengan melihat kondisi yang ada, maka kami berinisiatif mendatangai TK Miftahul Huda untuk mendiskusikan masalah-masalah terkait karies gigi. Dari hasil diskusi, terlihat banyak masalah yang dihadapi seperti: (1) Sebagian besar anak tidak menggosok gigi saat akan ke TK; (2) Anak sering absen akibat sakit gigi; (3) Anak suka jajan makanan dan minuman yang manis; Berdasarkan masalah dan rencana solusi yang telah didiskusikan dengan mitra, maka kami mengimplementasikan dengan cara penyululuhan tentang karies gigi dengan metode permainan kartu. Tujuan dalam pengabdian ini untuk (1) Anak merasa senang dan nyaman belajar tentang karies gigi dengan menggunakan alat permainan kartu (2) Mampu mengidentifikasi karies gigi (3) Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk melakukan pencegahan karies gigi. Pengabdian ini akan dilakukan di TK Miftahul Huda Segeran Kidul Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu.
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya kecelakaan kerja pada tempat kerja. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sebenarnya menempati prioritas pengendalian risiko paling akhir setelah pengendalian dengan eliminasi, substitusi, engeneering dan pengendalian secara administratif tidak berhasil dilakukan. Manfaat menggunakan APD saat bekerja sangat besar dalam mencegah keselamatan kerja, namun kenyataannya masih banyak pekerja yang tidak menggunakan APD dengan baik dan sesuai potensi bahaya pada saat bekerja.Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja PT. Elnusa Tbk Warehouse Karangampel sebanyak 33 orang. Analisis yang digunakan yaitu uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 22 orang (66,7%) tidak menggunakan APD, 27 orang (81,8%) memiliki pengetahuan baik, 19 orang (57,6%) memiliki masa kerja lama, 29 orang (87,9%) memiliki sikap baik. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, masa kerja, dan sikap dengan penggunaan APD, dengan nilai Pvalue = 0,637, 0,319, dan 1,000. Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, masa kerja, dan sikap dengan perilaku penggunaan APD.
Penelitian ini mengkaji tentang pneumonia pada balita dan faktor yang mempengaruhinya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berumur 0 sampai 5 tahun yang datang berkunjung di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukagumiwang Kabupaten Indramayu baik yang pneumonia maupun tidak. Sampel penelitian ini yang terdiri dari sampel kasus dan kontrol yaitu sampel kasus adalah balita 0 sampai 5 tahun yang terkena pneumonia dan sampel kontrol adalah balita 0 sampai 5 tahun yang tidak terkena pneumonia. Teknik pengambilan sampel dipilih secara Simple random sampling atau secara acak sederhana. Alur penelitian ini dilakukan selama 1 tahun dengan menggunakan data primer melalui kegiatan wawancara langsung dengan ibu yang memiliki balita dengan menggunakan kuesioner penelitian sebagai pedoman wawancara. Data Sekunder di peroleh dari catatan rekam medik di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukagumiwang Kabupaten Indramayu untuk mendapatkan data tentang kejadian pneumonia yang di diagnosa oleh tenaga medis/laboratorium beserta alamat penderita. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dan diinterpretasikan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan tahapan yaitu: analisis deskriptif dan uji chi-square bivariat. Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan pula, bahwa faktor yang paling dominan terhadap kejadian pneumonia pada bayi usia 0 -5 tahun di Puskesmas Sukagumiwang yakni faktor adanya perokok di rumah. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan implikasi bahwa kebiasaan merokok orang tua selain memberikan dampak buruk terhadap dirinya, namun berdampak pada anaknya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.