ABSTRAKInflamasi merupakan respon tubuh terhadap terjadinya kerusakan jaringan yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan permeabilitas vaskuler. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan untuk mengatasi inflamasi adalah minyak atsiri bunga cengkeh (MABC). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sifat fisik dan uji iritasi sediaan emulgel MABC (Syzygium aromaticum). Penelitian eksperimental ini diawali dengan melakukan formulasi emulgel dengan 3 macam formula, masing-masing dengan kadar MABC 10% (F1), 12,5% (F2), dan 15% (F3). Parameter uji fisik yang dilakukan adalah pH, daya sebar dan daya lekat emulgel serta uji iritasi sediaan pada hewan uji marmut dengan metode Draize test. Analisis statistik dengan uji t dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan. Formula emulgel dengan konsentrasi 10%, 12,5% dan 15% stabil secara tampilan fisiknya, selanjutnya uji daya sebar untuk masing-masing formula diperoleh data distribusi normal (p>0,05) dan homogen (p>0,05). Hasil uji ANOVA diperoleh hasil yang berbeda signifikan pada masing-masing formula (p<0,05), sedangkan hasil uji daya lekat masing-masing formula lebih dari 30 menit dengan pH 6. Hasil uji iritasi dengan metode Draize test, ternyata masing-masing formula tidak memperlihatan efek iritasi. Kata kunci: eugenol, emulgel, antiinflamasi, Syzigium aromaticum ABSTRACTInflammation is the human body's response to a tissue damage as indicated by an increase of vascular permeability. One of the natural substances that can be used to treat inflammation is clove oil (MABC). This study aimed to evaluate the physical properties and MABC emulgel irritation test (Syzygium aromaticum). This experimental study was initiated by the emulgel formulation with three kinds of formula, with each formula contains MABC levels of 10% (F1), 12.5% (F2), and 15% (F3). The physical tests for emulgel was done including pH, spreading test and adhesive test and irritation test in guinea pigs using Draize test method. Statistical analysis by t test with a level of confidence 95% was conducted to detect a significant differences between the treatment groups. The emulgel formula with a concentration of 10%, 12.5% and 15% were physically stable, moreover the dispersive power test for each formula showed normal distribution data (p>0.05) and homogeneous (p>0.05), ANOVA test results obtained significantly different results in each formula (p<0.05), whereas the stickiness test results for each formula more than 30 minutes with pH 6. The results of irritation test by using Draize test method, indicated that each formula did not show any irritant effect.
ABSTRAKMinyak atsiri bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) (MABC) dengan kandungan bahan aktif terutama eugenol telah banyak diteliti berkhasiat sebagai antiinflamasi sehingga penelitian lanjutan terkait formulasinya perlu dilakukan. Formula yang dikembangkan pada penelitian ini adalah bentuk sediaan topikal yaitu salep dengan menggunakan basis larut air. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sifat fisik dari sediaan salep larut air dari MABC dan evaluasi terhadap sifat iritatifnya pada berbagai konsentrasi. Sediaan salep basis larut air MABC dibuat dengan menggunakan pencampuran antara PEG 400 dan PEG 4000 dengan metode peleburan. Salep dibuat dengan beberapa konsentrasi MABC yaitu 5%, 10% dan 15%. Salep dengan masing-masing konsentrasi dievaluasi sifat fisiknya berdasarkan parameter pH, daya sebar dan daya lekat. Salep yang telah diuji sifat fisiknya dievaluasi iritasinya terhadap kulit dengan menggunakan hewan uji marmut dengan metode Draize test. Data yang diperoleh dari percobaan kemudian dianalisis secara statistik dengan ANOVA menggunakan uji-T taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisik salep basis larut air dengan konsentrasi MABC 5%, 10% dan 15% memenuhi persyaratan parameter pH dan daya lekat. Sedangkan untuk daya sebar ketiga konsentrasi salep menunjukkan hasil yang kurang dari persyaratan yang ditentukan. Analisa statistik terhadap masing-masing percobaan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Hasil percobaan terhadap uji iritasi menunjukkan bahwa salep basis larut air konsentrasi 5%, 10% dan 15% tidak menimbulkan iritasi pada kulit marmut.Kata kunci : minyak atsiri bunga cengkeh, salep basis larut air, uji iritasi,Draize test. ABSTRACT Essential oil of clove (Syzygium aromaticum) (MABC) with eugenol as its main active ingredient, has been studied as antiinflammatory agent. Its important to develop formulation in an advanced research. This study has been conducted to develop a topical dosage form (an ointment using a water-soluble base). The physical properties of water
Background : The optimal concentration of essential oil of clove in absorption base ointment as anti-inflammatory has been studied. The developmentof formulations can be done by adding oleic acid and propylene glycol as enhancers. The purpose of this study was to determine the anti-inflammatoryactivity of the essential oil of clove in absorption base ointment formula by adding a mixture of oleic acid and propylene glycol as enhancers.Methods: In this study, the composition of oleic acid and propylene glycol was 100% oleic acid (FI), 50% oleic acid and propylene glycol (FII), and100% propylene glycol (FIII). The profile of the anti-inflammatory activity essential oil of clove was carried out using male of mice Balb/C strain whichwas induced inflammatory with croton oil on back of skin. After treatment, it was sacrificed and then was taken the back of skin to get histopathologicalpreparation. After that, the epidermal thickness, number of inflammatory cells, and cyclooxygenase (COX)-2 expression can be measured.Results : Based on the results of the test, it shows that FIII has the smallest of the amount of COX-2 expression, the number of inflammatory cells, andthe epidermal thickness so the addition of the composition enhancer provides good anti-inflammatory activity.Conclusion: The increasing concentration of propylene glycol caused the raising activity of essential oil of clove as anti-inflammatory.
cengkeh, lotion, asam oleat, propilen glikol, antiinflamasi
Pengembangan bentuk sediaan gel antiinflamasi dari ekstrak daun kelor telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sifat fisik, indeks iritasi dan daya antiinflamasi gel dengan variasi konsentrasi ekstrak daun kelor. Ekstrak diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak diformulasikan dalam bentuk gel pada konsentrasi 3%, 6%, 9% dengan menggunakan Karbopol 940 sebagai gelling agent. Gel dievaluasi sifat fisiknya (viskositas, pH, daya sebar, daya lekat), indeks iritasi dengan hewan uji kelinci dan daya antiinflamasi dengan hewan uji mencit berdasarkan parameter tebal epidermis. Hasil uji menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak menyebabkan perubahan viskositas, pH, daya lekat, tebal epidermis serta daya sebar. Berdasarkan hasil uji dapat disimpulkan bahwa konsentrasi optimum ekstrak daun kelor dalam gel sebagai antiinflamasi adalah 3%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.