Penelitian dilaksanakan pada tanggal5 Mei 2014 sampai dengan 4 Juli 2014 di Desa Sinduagung Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo Propinsi Jawa Tengah. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui respons petani serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respons petani terhadap pemanfaatan feses ayam sebagai pupuk bokashi.Alat yang digunakan dalam penyuluhan berupa folder, LCD, Laptop, alat tulis lengkap, dan elemen keterampilan untuk memandu dalam pelaksanaan demonstrasi cara pembuatan pupuk bokashi. Sedangkan alat yang digunakan untuk pembuatan pupuk bokashi yaitu timbangan, ember, termometer, sarung tangan, terpal.Bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk bokashi yaitu feses ayam, dedak, sekam, molase (gula pasir), EM4 dan air. Hasil penelitian di Desa Sinduagung Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosoboyaitu responpetani terhadap pemanfaatan feses ayam sebagai pupuk bokashi mengalami peningkatan pada aspek pengetahuan dengan nilai 11 dari kategori tidak tahu menjadi tahu, aspek sikap 6,1 dari kurang setuju menjadi setuju, aspek keterampilan 10,322 dari tidak terampil menjadi terampil. Hasil penyuluhan menunjukkan EP sebesar 84,38% dan EPP 71,942%. Hasil anilisis linier berganda menunjukkan bahwa umur petani berpengaruh sangat signifikan terhadap respons petani dan pengalaman beternak berpengaruh signifikan terhadap respons petani sedangkan pendidikan dan jumlah kepemilikan ternak tidak berpengaruh signifikan terhadap respons petani dalam memanfaatkan feses ayam sebagai pupuk bokashi
Pengendalian penyakit cacing nematoda secara efektif dibutuhkan untuk kesehatan ruminansia kecil. Penggunaan antelmintik telah dilaporkan mampu memunculkan potensi resistensi. Oleh karena itu perlu upaya penemuan bahan alami yang lebih ramah lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek fermentasi pada hijauan daun potensi antelmintik menggunakan Trichoderma sp. terhadap jumlah egg per gram feses cacing H. contortus dan jumlah eritosit pada kambing. Trichoderma sp diisolasi dan diperbanyak. Empat macam hijauan potensi antelmintik dikeringkan dengan dijemur untuk kemudia difermentasikan. 15 ekor kambing digunakan dalam uji in vivo dikelopokkan menjadi 5 kelompok; tidak diobati, 5X106 Trichoderma sp, fermentasi hijauan potensi antelmintik Trichoderma sp, hijauan potensi antelmintik, Levamisol. Terdapat perbedaan nyata (P<0,05) penurunan jumlah telur cacing terutama antara kelompok yang tidak diobati dengan kelompok perlakuan. Penurunan terbesar terjadi pada pemberian levamisol, kemudian diikuti pada pemberian hijauan potensi antelmintik, kemudian pada pemberian fermentasi hijauan, dan pemberian 5X106 Trichoderma sp. Terdapat perbedaan yang nyata pada jumlah eritrosit (P<0,05) antara kelompok perlakuan maupun lama waktu pemberian perlakuan. Pemberian hijauan potensi antelmintik, Trichoderma sp, dan fermentasi Trichoderma sp pada kambing yang terinfeksi H contortus masing-masing secara nyata mampu menurunkan jumlah telur cacing H contortus serta meningkatkan jumlah eritrosit.
Upaya peningkatan produktivitas ternak ruminansia biasanya berhubungan dengan dua hal yaitu: nutrisi dan kesehatan. Penelitian mengenai fermentasi pakan menggunakan mikroorganisme pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan nilai nutrisi, memanfaatkan melimpahnya limbah pertanian dan untuk menanggulangi keterbatasan pakan di musim kemarau. Trichoderma sp diperoleh dengan melakukan isolasi dari lahan pertanian yang kemudian ditanam pada media PDA (Potato Dextro Agar) sebagai isolat murni. Starter Trichoderma sp dibuat dari biakan murni Trichoderma sp. untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan fermentasi pada hijauan potensi anthelmintik. Fermentasi Trichoderma sp dapat mempengaruhi kadar selulosa, protein, dan tanin daun potensi antelmintik secara nyata (P<0.05). Kadar selulosa daun potensi antelmintik turun 6.7%. Kadar protein meningkat 4.81%. Sedangkan kadar tanin turun 0.23%.
Tujuan Penelitian yaitu untuk mengetahui persepsi peternak terhadap penggunaan mesin tetas otomatis beserta faktor-faktor yang mempengaruhi pesepsi terhadap penggunaan mesin tetas otomatis. Metode penelilian menggunakan jenis penelitian deskriptif analitis. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sampel jenuh yaitu seluruh anggota dari Kelompok Tani Budi Luhur sejumlah 31 orang. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Variabel yang diukur merupakan variabel terikat yaitu: keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, dapat dicoba serta dapat diamati. Variabel bebas yaitu umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman beternak. Metode analisis yang digunakan adalah analisis skor median, dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi peternak Kelompok Tani Budi Luhur secara keseluruhan adalah tidak baik. Hasil uji analisis regresi linear berganda secara simultan adalah nilai sig. 0,018, hal ini menunjukkan bahwa faktor umur, tingkat pendidikan dan pengalaman beternak berpengaruh signifikan (p<0,05) terhadap persepsi peternak. Selanjutnya hasil uji analisis regresi linear berganda secara parsial adalah nilai signifikansi pada masing-masing variabel bebas yaitu umur berpengaruh signifikan dengan nilai 0,017 (p<0,05); tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan; dan pengalaman beternak berpengaruh seignifikan dengan nilai 0,020 (p<0,05).
Peternak di Indonesia khususnya unggas mau tidak mau harus beralih dari penggunaan pakan ternak mengandung Antibiotik Growth Promotor (AGP) menuju pakan ternak non AGP. Kebiasaan peternak menggunakan produk pakan yang mengandung AGP secara berlebihan menimbulkan dampak buruk bagi produktifitas ternak. Selain itu ternak menjadi rentan terserang penyakit. Alternatif solusi bahan yang dapat digunakan sebagai pengganti Antibiotic Growth Promoters (AGP) dalam pakan ternak adalah Virgin Coconut Oil (VCO). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan Virgin Coconut Oil (VCO) pada pakan ternak itik sebagai bahan pengganti Antibiotic Growth Promoters (AGP). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata bobot badan antara kelompok kontrol dan perlakuan. Pada kelompok perlakuan aktifitas gerak itik dan nafsu makan tampak lebih tinggi dari kelompok kontrol. Kecepatan pertumbuhan bulu itik berbeda antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Angka kematian pada kelompok kontrol lebih tinggi dari kelompok perlakuan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.