Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan kepada Universitas, Fakultas, dan dosen untuk menguatkan program belajar yang berbasis mahasiswa. Program ini juga menguatkan sisi soft-skill mahasiswa dalam proses belajarnya. Tujuan penulisan ini adalah mengevaluasi pelaksanaan program ini pada kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas dan termasuk Fakultas. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan pendekatan kuantitatif. Koleksi data dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang diberikan melalui survey online. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data. Hasil menunjukkan bahwa program ini memberikan dampak pada proses pembelajaran meskipun belum optimal.
Studi ini merupakan sebuah studi untuk mengidentifikasi mengenai nilai-nilai yang penting terkait dengan konteks etika dan pihak mana sajakah yang memiliki pengaruh dalam membentuk nilai etika tersebut pada mahasiswa. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Paramadina dengan jumlah 132 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis isi dengan menggunakan kuesioner terbuka yang terdiri dari dua pertanyaan. Hasil studi menyatakan bahwa konteks etika yang mendasarkan pada nilai community sekitar 80% berupa sopan santun (37.88%), toleransi (32.58%), menolong (9.85%) dan pada nilai autonomy sekitar 20% berupa jujur (9.09%), integritas (7.58%), disiplin (2.27%), berpikir positif (0.76%). Responden juga memaparkan bahwa nilai-nilai tersebut banyak dipengaruhi oleh keluarga (51.52%), pendidik (13.64%), teman (12.12%), organisasi mahasiswa (9.09%), masyarakat sekitar (7.58%), institusi pendidikan (3.03%), figur (2.27%), komunitas (0.76%). Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nilai yang penting bagi responden terkait dengan konteks etika mayoritas mengarah pada bentuk penghormatan maupun pemenuhan kebutuhan orang lain yang mengindikasikan etika yang berorientasi community.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data awal terkait dengan konseppornografi dan sumber media yang dianggap memberikan paparan mengenai kontenpornografi pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis isidengan menggunakan kuisioner terbuka yang terdiri dari 4 item pertanyaan. Pertanyaanyang dibangun adalah “pornografi itu seperti apa?”, “media sosial apa saja yang seringdikunjungi”, “jenis media sosial yang dikunjungi dan pernah secara tidak sengaja melihatkonten pornografi”, dan “jenis media sosial yang dikunjungi untuk secara sengaja melihatkonten pornografi”. Responden dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas5 yang berjumlah 75 siswa (41 perempuan dan 34 laki-laki) dengan rentang usia 10-11tahun. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis isi induktif. Pertanyaanterbuka yang dalam penelitian ini dibangun berdasarkan pada pertanyaan Hasil penelitianmenunjukkan bahwa 37% siswa menggambarkan konsep pornografi mengarahkan padaobjek pornografi yaitu bagian tubuh pribadi, 20% siswa menggambarkan tentang perilakuseksual, 33% siswa memberikan jawaban normatif, 7% memberikan jawaban ambigu yangtidak sesuai dengan pertanyaan dan 3% siswa tidak memberikan jawaban. Untuk mediasosial yang dikunjungi para siswa menjawab youtube dan instagram sebagai media sosialyang sering dikunjungi. Dari total siswa keseluruhan, 73% siswa (55 anak) pernah melihatkonten pornografi secara tidak sengaja melalui youtube dan instagram. 21% siswa (16anak) pernah melihat konten pornografi secara sengaja melalui youtube dan instagram.
Studi ini merupakan sebuah studi untuk mengidentifikasi mengenai nilai-nilai yang penting terkait dengan konteks etika dan pihak mana sajakah yang memiliki pengaruh dalam membentuk nilai etika tersebut pada mahasiswa. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Paramadina dengan jumlah 132 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis isi dengan menggunakan kuesioner terbuka yang terdiri dari dua pertanyaan. Hasil studi menyatakan bahwa konteks etika yang mendasarkan pada nilai <em>community</em> sekitar 80% berupa sopan santun (37.88%), toleransi (32.58%), menolong (9.85%) dan pada nilai <em>autonomy</em> sekitar 20% berupa jujur (9.09%), integritas (7.58%), disiplin (2.27%), berpikir positif (0.76%). Responden juga memaparkan bahwa nilai-nilai tersebut banyak dipengaruhi oleh keluarga (51.52%), pendidik (13.64%), teman (12.12%), organisasi mahasiswa (9.09%), masyarakat sekitar (7.58%), institusi pendidikan (3.03%), figur (2.27%), komunitas (0.76%). Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nilai yang penting bagi responden terkait dengan konteks etika mayoritas mengarah pada bentuk penghormatan maupun pemenuhan kebutuhan orang lain yang mengindikasikan etika yang berorientasi <em>community</em>.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.