Pendidikan karakter bangsa pada intinya merupakan pendidikanyang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang berasal dari pandangan hidup atau ideologi agama. Budaya dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional.Nilai-nilai dalam pendidikan karakter itu terdapat 18 buah antara lain yaitu: Agama,jujur,toleransi, disiplin, kerja keras,kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.Nilai–nilai budaya dan karakter bangsa melalui pendidikan dikembangkan agar peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari sebagi pribadi, anggota keluarga, masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, kreatif dan inovatif. Secara teknis pendidikan karakter bangsa dimaknai sebagai proses internalisasi penghayatan nilai-nilai budaya karakter bangsa dan nilai-nilai luhur akhlak muliayang dilakukan peserta didik secara aktif.Pendidikan karakter sangat perlu diberikan terhadap bangsa Indonesia sejak dini.Hal ini dikarenakan membentuk suatu paradigma dan karakteristik agar menjadi bangsa yang maju di dukung dengan moral yang baik. Pengembangan karakter yang terbaik adalah jika dimulai sejak dini. Hal ini terkait dengan kepercayaan bahwa “Jika kita gagal menjadi orang baik di usia dini, di usia dewasa kita akan menjadi orang yang bermasalah atau orang yang kurang beruntung dan beban bagiorang lainnya.
Latar belakang penelitian ini ialah pesatnya perkembangan teknologi yang identik dengan adanya era disrupsi. Dimana era ini menuntut proses pembelajaran agar mampu mengintegrasikan pemanfaatan media teknologi pada proses kegiatan belajar mengajar IPS di SD kelas tinggi melalui pengembangan media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai peran dari pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dalam mengembangkan literasi digital bagi peserta didik khususnya pada proses belajar mengajar materi IPS SD kelas tinggi. Pendekatan studi literatur merupakan metode yang dipakai pada penelitian yang dilakukan. Dimana penelitian ini bersumber dari beberapa jurnal yang relevan dengan topik bahasan dalam lingkup Peran Media Pembelajaran yang berbasis Teknologi dalam Pembelajaran IPS di SD Kelas Tinggi dan Literasi digital. Hasil penelitian yang di dapat dari penelitian yang dilakukan ialah, pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS di SD kelas tinggi berpengaruh terhadap paradigma pembelajaran IPS yang mampu meningkatkan motivasi, hasil belajar dan literasi digital pada peserta didik.
Studi ini merupakan studi yang dilakukan berkenaan dengan dampak tayangan televisi sinetron terhadap perkembangan perilaku sosial anak usia 5 tahun di Perumahan Pondok Padalarang Indah Blok B3 No 28 RT 05 RW 22. Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan temuan peneliti mengenai perilaku sosial anak yang memiliki perilaku sosial kurang sesuai dengan tahap perkembangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil perilaku sosial anak, kebiasaan anak dalam menonton televisi, peran orangtua dalam mendampingi anak menonton televisi dan dampak dari tayangan televisi sinetron terhadap perilaku sosial anak. Penelitian ini dilakukan dalam upaya mengungkap bahwa tayangan televisi sinetron saat ini memiliki kontribusi besar dalam mempengaruhi perilaku sosial anak terutama terhadap perilaku sosial anak berupa imitasi yang merupakan awal dari perilaku sosial anak, perilaku sosial anak terhadap teman sebaya dan perilaku sosial anak terhadap orang dewasa yang ada di sekitar anak.Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dimana peneliti menjadi instrumen utama dalam melakukan penelitian, dengan cara analisis terperinci berdasarkan catatan lapangan, hasil dari observasi, dokumentasi serta melakukan wawancara mendalam, dengan sampel satu orang anak perempuan berusia 5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tayangan televisi sinetron memberikan dampak terhadap perkembangan perilaku sosial anak. Berdasarkan teori Walter Lippman Powerfull Effect mengungkapkan bahwa media masa termasuk televisi memiliki pengaruh yang besar serta mendalam bagi seseorang, dimana media mampu mempengaruhi manusia dan memberikan suntikan berupa ide, informasi bahkan propaganda untuk melakukan sesuatu, dalam konteks anak, propoganda adalah sebuah dorongan untuk anak mengikuti aksi-aksi yang ada dalam televisi. Dampak yang diakibatkan oleh tayangan televisi sinetron tersebut mempengaruhi perilaku sosial anak terutama pada pola perilaku sosial anak terhadap teman sebaya dan orang dewasa, yaitu perilaku anak melebihi perilaku usia anak 5 tahun, hal ini disebabkan oleh perilaku imitasi anak saat menonton televisi.
Penelitian ini didasari dari studi pendahuluan buku tematik yang hanya memaparkan materi Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam secara singkat. Penelitian desain dan pengembangan ini bertujuan: 1) Menghasilkan produk e-book untuk mata pelajaran IPS kelas V; 2) Mengetahui kelayakan hasil uji produk e-book untuk mata pelajaran IPS kelas V; 3) Mengetahui respon guru dan siswa terhadap produk e-book untuk mata pelajaran IPS kelas V. Metode penelitian ini mengacu pada model pengembangan ADDIE yang memiliki 5 tahapan, yakni: 1) Analyze; 2) Design; 3) Development; 4) Implementation; 5) Evaluation. Penelitian ini menghasilkan produk e-book multimedia yang berbasis flipbook interaktif berupa aplikasi sebagai alat bantu siswa dalam memahami materi interaksi manusia dengan lingkungan alam. Hasil skor penilaian validasi produk pada ahli media sebesar 93,75% (sangat layak), pada ahli materi 95,00% (sangat layak), dan pada ahli bahasa 90,00% (sangat layak), ketiga hasil validasi menunjukan bahwa e-book dapat diuji cobakan. Selanjutnya hasil respon guru dan siswa terhadap e-book secara berurutan 87,50% (sangat baik) dan 87,86% (sangat baik). Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa e-book berbasis flipbook interaktif “Kegiatanku dalam Menjaga Lingkungan Alamku” layak digunakan dalam pembelajaran IPS.
Fenomena krisis budaya seharusnya diselesaikan Pelestarian Kebudayaan berupa upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan yang dinamis. Tidak hanya masalah global yang menjadi pemicu amnesia budaya melainkan faktor diri individu yang seharusnya sadar dan Action pada kalangan anak sekolah dasar yaitu senang dengan budaya asing seperti perfilman, buku bacaan, makanan dan gaya penampilan sudah menjadi perkembangan era modern saat ini. Bentuk strategi literasi dalam konteks budaya lokal yaitu media literacy sebagai kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi dan mengkomunikasikan pesan dalam pelbagai bentuknya. Salah satunya media literacy berupa Big Book yang dibuat untuk bahan bacaan anak sekolah dasar dalam konteks budaya lokal. A. PENDAHULUANMasyarakat Indonesia melahirkan segala perbedaan dan keunikan masing-masing. Tanpa disadari masyarakat pun melahirkan sebuah kebudayaan yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat, mata pencaharian, pakaian dan sebagainya. Hal tersebut menjadikan bangsa Indonesia kaya akan budaya. Taylor (Ranjabar, 2006) mengatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.Kemajuan jaman menciptakan segala inovasi dan perkembangan teknologi dan informasi di masyarakat. Kebudayaan modern pun tidak lepas dirasakan oleh masyarakat Indonesia sehingga hal ini menjadi salah satu penyebab adanya krisis budaya nasional, masyarakat mulai gengsi dan malu untuk mempertahankan dan menggunakan hasil budaya dari negara sendiri yaitu negara Indonesia. Korban modernisasi yang salah dan efek westernisasi sepertinya masyarakat Indonesia bangga terhadap kebudayaan asing dibandingkan budaya sendiri. Hoed (2016) dalam bukunya "Krisis Budaya" memaparkan salah satu bukti fenomena terjadinya amnesia kebudayaan yang merupakan gejala kehilangan makna karena lupa akan tonggak kebudayaan berupa benda, manusia, peristiwa, bahasa dan gagasan. Indonesia dikatakan multikultural tapi tidak memahami budaya yang beragam melainkan hanya paham akan banyak budaya yang ada tanpa memaknai pentingnya budaya.Bertemali dengan pernyataan di atas, fenomena krisis budaya seharusnya diselesaikan dengan efektif dari segala aspek agar masyarakat paham akan pentingnya kebudayaan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.