Latar Belakang : Kegiatan industri memberikan andil besar terhadap penurunan kualitas air temasuk tingginya kadar besi (Fe) pada air sumur penduduk di sekitar kawasan industri. Akan tetapi justru hal tersebut dapat membahayakan kesejahteraan kesehatan masyarakat terutama pada pemukiman di sekitar kawasan industri Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisa resiko kesehatan lingkungan melalui evaluasi pendekatan di atas meja untuk melihat tingkat risiko logam berat Fe pada air sumur penduduk di Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Hasil:Hasil Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan melalui evaluasi pendekatan di atas meja menunjukkan bahwa Karakteristik Risiko (RQ) pada Stasiun I yaitu 0,040, Stasiun II yaitu 0,034 dan Stasiun III yaitu 0,022. Karakteristik risiko (RQ) secara keseluruhan pajanan logam berat Fe < 1artinya pada pajanan lifetime belum beresiko menimbulkan efek kesehatan akibat pajanan logam berat Fe pada air sumur penduduk. Disarankan agar masyarakat menyaring air sumur sebelum di konsumsi agar risiko pajanan logam berat Fe dan logam lainnya tidak berisiko bagi kesehatan masyarakat.
Tangan dan jari merupakan media pembawa kuman yang dapat berpindah antara satu manusia ke manusia lain. Salah satu cara memutus perpindahan kuman tersebut adalah dengan cara mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Penelitian dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui apakah berpengaruh antara pengetahuan, sikap dan tindakan mencuci tangan pakai sabun oleh siswa dengan pemberian penyuluhan menggunakan metode ceramah dan media poster. Metode penelitian ini adalah penelitian quasi esperiment dengan rancangan The One Group Pretest Posttest. Penelitian dilakukan terhadap satu kelompok saja yang dipilih secara acak. Rancangan ini diukur menggunakan Pretest yang diberikan sebelum perlakuan dan Postest yang diberikan setelah perlakuan. Populasi sampel penelitian adalah siswa kelas III, VI dan V di sekolah dasar Negeri 1 Atu Lintang yang jumlah siswanya 27 orang dan sampel 27 orang. Hasil pada penelitian sebelum penyuluhan diperoleh nilai P value sebesar 0,001. Hasil uji tersebut mempunyai nilai P value <0,05. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh penyuluhan menggunakan metode ceramah dan media poster terhadap perilaku CTPS pada siswa-siswi Atu Lintang. Sehingga, diharapkan pihak sekolah untuk menyediakan sarana cuci tangan di sekolah.
Salah satu kegiatan dalam meningkatkan kualitas hasil pertanian tidak terlepas dari penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida di Indonesia masih didominasi pestisida berbahan kimia. Usaha pertanian khususnya cabai merah masih menggunakan pestisida dari golongan organofosfat. Berbagai studi epideomiologi menunjukkan bahwa individu yang terpapar organofosfat secara akut dan kronik akan mengalami gangguan neurologis jangka panjang yang disebut efek neurobehavioral. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pajanan pestisida dengan efek neurobehavioral pada petani cabai merah di Kecamatan Beringin. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitan adalah seluruh petani cabai merah yang tergabung dalam kelompok Juli Tani desa Sidodadi Ramunia. Sampel adalah 46 petani cabai merah. Pengumpulan data menggunakan kuisioner Q18 Versi Jerman yang dilajutkan dengan uji performa neurobehavioral menggunakan instrument digit symbol, digist span, pursuit aiming dan trail making. Hasil sebanyak 60,9% petani mengalami efek neurobehavioral tidak normal dan 39,1% petani mengalami efek neurobehavioral normal, berdasarkan analisis menunjukkan ada hubungan antara usia ( p = 0,003), masa kerja (p = 0,000), dan jenis pestisida (p = 0,013) dengan efek neurobehavioral pada petani cabai merah di Kecamatan Beringin. Kesimpulan usia, masa kerja petani, dan jenis pestisida dapat menyebabkan efek neurobehavioral tidak normal pada petani cabai merah di Kecamatan Beringin
Higiene dan sanitasi lingkungan mempunyai peran penting dalam masalah stunting. Langkah pencegahan stunting dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti akses air bersih, berhenti buang air besar sembarangan, pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan limbah cair dan konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Higiene buruk dapat menyebabkan batita terserang penyakit diare yang nantinya dapat menyebabkan anak kehilangan zat-zat gizi yang penting bagi pertumbuhan. Sanitasi yang buruk seperti buang air besar sembarangan bisa berdampak luas terhadap kesehatan, status gizi, dan ekonomi bangsa. Upaya yang dilaksanakan pemerintah dalam mencegah terjadinya stunting adalah bertujuan agar anak-anak indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal disertai dengan kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. Penyuluhan yang diberikan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu hamil dan mempunyai batita lingkungan Sukatani 1 Kelurahan Bela Rakyat Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat tentang “Higiene dan Sanitasi Ibu dalam Pencegahan Stunting”. Masyarakat dikumpulkan di Mesjid Al-Fattah yang dilaksnakan pada hari Kamis tanggal 13 Oktober 2022. Outcome yang diharapkan dengan kegiatan tersebut adalah masyarakat mengetahui tentang pentingnya penerapan higiene dan sanitasi dalam rumah tangga agar dapat mencegah kejadian stunting.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat terdiri dari lima pilar dimana pilar pertama adalah program stop buang air besar sembarangan. Program ini bertujuan menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau. Akan tetapi program ini masih diabaikan oleh sebagian besar masyarakat Desa Pematang Jering Kecamatan Sei Suka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa Pematang Jering Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara Tahun 2023. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) masyarakat Desa Pematang Jering Kecamatan Sei Suka yang terdiri dari pengetahuan, sikap, pendidikan dan penghasilan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan univariat dan bivariat melalui uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,004) dan penghasilan (p=0,042) dengan kebiasaan buang air besar sembarangan masyarakat Desa Pematang Jering Kecamatan Sei Suka. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian adalah terdapat hubungan pengetahuan, sikap dan penghasilan dengan dengan kebiasaan buang air besar sembarangan masyarakat Desa Pematang Jering Kecamatan Sei Suka
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.