Alat pengukur tinggi badan dan berat badan yang sekaligus memberikan informasi berat badan ideal akan sangat bermanfaat bagi para pengguna. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, dirancang dan direalisasikan suatu alat ukur yang sekaligus dapat mengukur tinggi badan dan berat badan serta memberikan informasi ideal atau tidaknya berat badan yang terukur. Alat ukur ini menggunakan Arduino Uno sebagai otaknya, sensor ultrasonik untuk mengukur tinggi badan, dan sensor load cell untuk mengukur berat badan. Data dari kedua sensor tersebut diolah oleh Arduino untuk mendapatkan indeks massa tubuh (IMT) dan berat badan ideal (BBI). Nilai tinggi badan, berat badan, dan berat badan ideal akan ditampilkan pada LCD
ABSTRAKKebutuhan energi listrik adalah sebuah kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kebutuhan hidup manusia sehari – hari. Semua alat pada kehidupan membutuhkan energi listrik. PLN selaku penyedia energi listrik atau biasa disebut catu daya utama tidak akan tersedia secara terus menerus atau secara kontiniu baik itu terjadi gangguan ataupun ada kendala lain yang menyebabkan PLN tidak bisa menjamin ketersediaan energi listrik secara terus menerus. Penelitian perancangan ini merancang sistem Automatic Transfer Switch dan Automatic Main failure menggunakan kontroler Arduino Uno sebagai pengendali dari sistem tersebut yang berfungsi untuk menghidupkan Genset dan memindahkan beban dari PLN ke Genset yang sudah dinyalakan tersebut. Perancangan yang dilakukan menggunakan Uninteruptible Power Supply (UPS) yang bertujuan untuk menghilangkan waktu jeda pada saat terjadi pemadaman listrik sehingga listrik akan tetap tersedia hingga Genset telah nyala dan siap untuk mengambil alih beban. Komponen pendukung pada sistem yang dirancang berupa Relay AC, Modul Relay, Uninteruptible Power Supply (UPS) agar sistem dapat berjalan sebagaimana mestinya. Kata Kunci : Automatic Transfer Switch, Automatic Main Failure, Arduino Uno, Uninteruptible Power Supply, Modul Relay
Pengaturan lampu lalu lintas yang ada sekarang ini kebanyakan menggunakan sistem pengaturan waktu tetap di semua jalur, tanpa memperhatikan naik turunnya tingkat kepadatan kendaraan yang berpotensi menyebabkan kemacetan. Untuk itu dirancang suatu sistem lampu lalu lintas yang pengaturan waktunya berdasarkan tingkat kepadatan kendaraan yang melintas pada masing-masing jalur, sehingga masalah kemacetan di persimpangan yang terdapat lampu lalu lintas dapat teratasi. Perancangan ini menggunakan PLC(Programmeble Logic Controller) sebagai pengontrol. Proses kerja dari alat ini berupa pengiriman input dari sensor kepada PLC, kemudian PLC akan mengatur waktu nyala lampu berdasarkan masukan dari sensor tersebut. Sensor yang dipasang pada pertengahan ruas jalan ini, akan mendeteksi banyaknya kendaraan. Setiap jalur menggunakan 3 buah sensor yang posisinya sudah diatur sedemikian rupa, untuk mendeteksi kendaraan yang akan menentukan tingkat kepadatan. Alat yang dirancang ini dapat bekerja dengan baik, berdasarkan 4 pengelompokan kondisi tingkat kepadatan kendaraan dengan pendeteksian sensor. Keadaan kosong jika ketiga sensor tidak aktif, keadaan sepi kendaraan jika hanya sensor pertama aktif, keadaan normal jika dua sensor aktif dan keadaan padat jika ketiga sensor aktif.
Populernya teknologi Broadcast dengan transmisi Digital menggeser teknologi transmisi analog. Teknologi broadcast digital membutuhkan bandwidth yang lebih lebar , memiliki fleksibilitas yang tinggi. Siaran televisi digital menyajikan gambar dan suara yang jauh lebih stabil dan resolusi lebih tajam, ini dimungkinkan oleh penggunaan sistem Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) yang mampu mengatasi efek lintas jamak (multipath), sehingga televisi digital menawarkan kualitas gambar yang sama dengan kualitas DVD (Digital Versatile/Video Disc), dan kualitas suara pun mampu mencapai kualitas CD (Compact Disk). Bagaimana penggunaan frekuensi pada sistem penyiaran digital dapat diefisienkan ? Jawabannya terletak pada penggunaan teknologi OFDM sebagai teknik modulasi. Dengan OFDM, frekuensi dengan lebar bandwidth tertentu dibagi-bagi menjadi sejumlah subcarrier sehingga memungkinkan sejumlah program dapat dikirimkan melalui sebuah frekuensi carrier. Proses siaran televisi digital yang menggunakan standar Digital Video Broadcasting Terestrial 2 (DVB-T2) di Stasiun Transmisi SCTV Batam dimulai dari penerimaan dengan parabola yang diteruskan ke Integrated Receiver Decoder (IRD) yang mana ini adalah dalam satu blok diagram yaitu Television Receiver Only (TVRO). Output dari IRD masuk ke input Multiplexer ( MUX ) dan output Mux menuju sistem DVB T2 itu sendiri dan outputnya langsung diinputkan ke transmitter untuk dipancarkan. Dengan TV digital, satu frekuensi dapat digunakan untuk 6-8 siaran yang berbeda. Dengan keunggulan ini, keterbatasan jumlah kanal dalam spektrum frekuensi siaran dapat diatasi dan memungkinkan munculnya stasiun-stasiun televisi baru yang lebih banyak .
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.