Moral diversity can be a problem and has presented challenges and opportunities for Christian ethics, especially as it relates to the spirituality of the congregation. The prevalent moral pluralism shows a different understanding of the Bible's contents and the process of understanding God's will, coupled with the emergence of theories that want to make a certain viewpoint. In the process of exploring these issues, the article offers a reflection based on the teleological approach to creationism. The thesis of this article states that the doctrine of creation can be one of the important foundations in shaping Christian ethics in contemporary era.Keragaman moral bisa menjadi masalah dan telah menghadirkan tantangan dan peluang bagi etika Kristen, terutama yang berkaitan dengan kehidupan spiritualitas jemaat. Pluralisme moral yang banyak terjadi menunjukkan pemahaman yang berbeda juga dalam menggali isi Alkitab dan proses memahami kehendak Allah, ditambah lagi dengan munculnya teori-teori yang ingin menyudutkan satu pandangan tertentu. Dalam proses mengeksplorasi masalah-masalah ini, artikel ini menawarkan refleksi yang didasari dengan pendekatan teleologis dari ajaran penciptaan. Tesis dari artikel ini mengatakan bahwa doktrin penciptaan bisa menjadi salah satu fondasi penting dalam membentuk etika Kristen di zaman kontemporer.
Kebudayaan Indonesia sangat kaya dengan ritual keagamaan, menariknya salah satu kebudayaan yang usianya sangat tua adalah ritual pemotongan hewan, yang juga biasa dilakukan sejak zaman Abraham. Hampir semua tradisi dari berbagai dunia memiliki ritual kurban dengan memotong segala jenis hewan. Salah satu tradisi itu ada di Tana Toraja. Dalam penelitian ini penulis menyoroti suatu usaha untuk mengadopsi ritual mantunnu tedong untuk menjelaskan pemahaman orang percaya mengenai pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Dalam tulisan meyakini adanya titik temu atau jembatan yang mampu menjelaskan ajaran Alkitab bagi orang-orang di Toraja sehingga mereka dapat memaknai ritual Rambu Solo beserta ritual pemotongan kerbau lebih alkitabiah.
Transformation is the key to the growth of the church and mission. Transformation is a positive change toward Christ that marks believers’ life, as indicated by Paul’s exhortation in Romans 12:2. The church refers to the people who believe in Christ so they are renewed by the power of the Holy Spirit. That transformation or renewal empowers the church to function as the light of the world, as a missional community through the power of the Holy Spirit. This article seeks to present the strong correlation between the spiritual transformation of the church by the power of the Holy Spirit with her function as a missional community. This article elaborates the meaning of transformation in the New Testament, the meaning of transformation from the perspective of systematic theology, and the strong correlation between spiritual transformation and the function of the church as a missional community. Abstrak Transformasi adalah kunci dari pertumbuhan gereja dan misi. Hal tersebut merupakan perubahan positif yang menjadi ciri kehidupan orang percaya kearah Kristus, sebagaimana nasehat Paulus dalam Kitab Roma 12:2. Gereja adalah orang-orang yang percaya kepada Kristus sehingga dibaharui oleh kuasa Roh Kudus. Transformasi atau pembaharuan tersebut merupakan hal yang memampukan Gereja untuk berfungsi sebagai terang dunia, sebagai komunitas misional oleh kuasa Roh Kudus. Artikel ini melihat relasi yang erat antara transformasi Gereja oleh kuasa Roh Kudus dengan berfungsinya Gereja sebagai suatu komunitas misi. Artikel ini memaparkan makna transformasi spiritual di dalam Perjanjian Baru, makna transformasi spiritual dari perspektif teologi sistematika, dan relasi erat antara transformasi spiritual dengan fungsi Gereja sebagai suatu komunitas misi.
Abraham Kuyper was arguably a Christian who had brought the implications of the Christian faith to the public sphere in a remarkable way. For Kuyper, the Christian faith had equally emphasized the importance of transformation of the heart and transformation of the society. Using a historical theology approach, this article attempts to present a sketch of Kuyper’s thought on the public implications of the Christian faith, which includes his concept of sphere sovereignty, visible organic church, and common grace. By elaborating on those three Kuyperian concepts, this article seeks to provide an introduction to Kuyper studies and to increase the reception of Kuyper’s theology in Indonesia.AbstrakAbraham Kuyper merupakan seorang Kristen yang dapat dikatakan cukup sukses dalam membawa implikasi iman Kristen ke ranah publik. Di mata Kuyper, iman Kristen yang memiliki penekanan kepada bagaimana hati seseorang diubah atau dilahirbarukan, harus juga menekankan, bagaimana iman tersebut diaplikasikan ter-hadap perubahan masyarakat, di mana seseorang tersebut tinggal, ke arah yang lebih baik. Melalui pendekatan teologi historika, artikel ini berupaya memberikan sebuah sketsa atas konsep-konsep pemikiran Kuyper seputar implikasi iman Kristen terhadap ranah publik, meliputi: ranah kedaulatan (sphere sovereignty), Gereja organik yang kelihatan (visible organic church), dan anugerah umum (common grace). Melalui ela-borasi atas ketiga konsep pemikiran tersebut, artikel ini diharapkan dapat menjadi pengantar kepada studi Kuyper sekaligus meningkatkan minat dan penerimaan atas teologi Kuyper di Indonesia.
Christian Worldview is an approach that sees Christianity as a whole and interrelated one another. Worldview which how a person looks at the world where it to be a center of human worldview affects all human culture, behavior, and belief. Worldview is fundamentals but is not easy to understand. This research describes a relationship that has implications for the way the church takes mission. The changing world of modernity caused the Christian worldview becomes an anti-thesis of the secular worldview and other religions. This problem becomes a conflict of various ideas and believes that influences and conquers one another. One side of the church is between influences, on the other hand the church is called to reveal His truth. These problematics has arisen been since the Middle Ages when the philosopher who pioneered the teachings of humanism, reinaisance and enlightenment. The objective of this research is to introduce Christian philosophical concepts as a way how the church sees the various views of life of others. So that the church can distinguish wisely and know the values that influence other worldviews. Through this research will stimulate the church to realizes his calling as a church more effectively. By utilizing a philosophical-systematic approach, it produces answers to the questions of this study. A Christian worldview approach encourages the church to state the truth in every aspect of life and provides an important perspective for the church in the modern age to become an instrument of God's mission. ABSTRAKWawasan Dunia Kristen merupakan sebuah pendekatan yang melihat kekristenan sebagai suatu kesatuan utuh yang saling terkait. Wawasan dunia merupakan cara pandangan seseorang melihat dunia dimana pusat dari wawasan dunia itulah yang mempengaruhi seluruh budaya manusia. Hal fundamental ini tidak mudah dipahami namun ia mengendalikan cara hidup manusia. Penelitian ini menjelaskan relasi yang memiliki implikasi kepada cara gereja bermisi. Di tengah dunia modern yang semakin berubah membuktikan bagaimana wawasan dunia Kristen menjadi anti tesis dari wawasan dunia sekular dan agama lain. Masalah ini menjadi sebuah konflik dari berbagai ide dan kepercayaan yang saling mempengaruhi. Satu sisi gereja berada di antara pengaruh-pengaruh, di sisi lain gereja terpanggil untuk menyatakan kebenaran-Nya. Masalah besar ini muncul sejak abad pertengahan dimana para filusuf yang mempelopori ajaran-ajaran humanism, reinaisance dan pencerahan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperkenalkan konsep filosofis Kristen sebagai cara pandangan gereja menilai berbagai pandangan hidup orang lain. Sehingga gereja dapat membedakan dan mengetahui nilai-nilai yang mempengaruhi wawasan dunia lain. Dengan cara memanfaatkan pendekatan filosof-sistematis maka menghasilkan jawaban dari pertanyaan dari penelitian ini. Pendekatan dengan Wawasan Dunia Kristen mendorong gereja untuk menyatakan kebenaran di setiap aspek kehidupan dan memberikan perspektif yang penting bagi gereja di abad modern sekarang untuk menjadi alat misi Tuhan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.