The study aims to identify kinds of high school students’ misrepresent in doing their tasks and to provide the appropriate scaffolding as a solution to help the students. This is a qualitative descriptive research. The research subject consists of three junior high school students who have different abilities in Mathematics. They were selected out of 92 students. This research studied the conceptual errors, procedural mistakes, and students’ technical mistakes in working on the problems based on the stages of Kastolan mistakes and the scaffoldings given. Furthermore, the data were collected by using the way of testing, interviewing and documenting techniques. The research data were guarantee validated with the triangulation method. The result of the research showed that there were some errors done by the students in doing the tasks. They were the conceptual errors, procedural mistakes, and technical errors. The scaffoldings given to help the students do the tasks for Level 1 (environmental provisions), Level 2 (explaining, reviewing dan restructuring), and Level 3 (developing conceptual thinking).
This study aims to develop a mathematics education game on Trigonometry material. The type of this research is research and development (R & D) using the ADDIE development model. The steps consist of: (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, (5) Evaluation. Media validation is carried out by material experts and media experts. Material validity reached 78% in the good category and media validity reached 96.43% in the very good category. Media trials were conducted at SMK Negeri 2 Salatiga class XI TEI A on 35 students and produced a practical index of 98% in the very good category. The results of media implementation showed that after using the media, experiencing an increase in learning outcomes of 1.1814 was included in the high increase category. Based on the results of the study it can be concluded that the media mathematics education game is valid, practical, and effective to use.
ABSTRAKSelama ini kecenderungan para siswa hanya terfokus pada hafalan rumus matematika dengan menghafalkan rumus dianggap bisa menemukan solusi dari permasalahan. Padahal, hal itu belum tentu bisa terealisasikan. Hal ini menyebabkan kemampuan berpikir kritis siswa tidak berkembang secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah matematika melalui tipe soal open-ended pada materi pecahan kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu 3 siswa kelas VII dengan kemampuan matematika tinggi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik tes tertulis kemampuan berpikir kritis, wawancara dan pengamatan serta dokumentasi. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa subjek FD memiliki kemampuan berpikir kritis yang konsisten karena pada ketiga soal yang diberikan subjek FD mampu melalui 5 tahapan berpikir kritis dengan baik yaitu pada tahap strategies and tactics. Subjek AB pada soal nomor 1 melalui tahapan strategies and tactics. Namun pada soal nomor 2 hanya mencapai tahap advanced clarification dan soal nomor 3 pada tahap basic support. Subjek EK memiliki kemampuan berpikir kritis pada tahap basic support pada soal nomor 1 dan 3, sedangkan pada soal nomor 2 hanya mencapai pada tahap advanced clarification. Hasil-hasil ini menunjukkan adanya perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa pada level pendidikan dan kemampuan matematika yang sama. Tulisan ini diharapkan dapat memberi sumbangan pengetahuan bagi guru tentang kemampuan berpikir kritis siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika melalui tipe soal open-ended pada materi pecahan dan bagi siswa untuk lebih meningkatkan kemampuan berpikr kritis. Kata kunci: berpikir kritis, open-ended, pecahan PENDAHULUANMatematika merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari di semua jenjang pendidikan. Menurut Suherman (2001: 21) matematika diajarkan bukan hanya untuk mengajarkan keterampilan berhitung, keterampilan mengerjakan soal, bukan hanya aspek praktis yang dikejar, tetapi matematika mengajarkan aspek-aspek lain berupa kecermatan, ketelitian, berpikir logis, kritis, praktis, bersikap positif dan berjiwa kreatif serta bertanggungjawab. Memandang arti
AbstrakBerpikir kreatif adalah salah satu komponen penting dalam mengembangkan berpikir unggul untuk menciptakan manusia unggul. Melatih kemampuan berpikir kreatif dapat menggunakan board game. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan suatu produk berupa board game TITUNGAN yang valid, praktis dan efektif digunakan untuk melatih kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Penelitian pengembangan ini menggunakan contoh pengembangan ADDIE sebagai metode penelitian. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 8 siswa SMP Negeri 3 Tanjung Bintang. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket daftar isian (checklist) dan tes untuk menguji kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Hasil dari persentase rata-rata kevalidan sebesar 92,67% (lebih dari 90%) yang termasuk dalam kategori sangat Valid dan persentase rata-rata kepraktisan sebesar 80,9% (lebih dari 80%) yang termasuk dalam kategori Praktis, sedangkan hasil uji paired t-test menghasilkan perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest. Dapat disimpulkan bahwa board game TITUNGAN dapat dikatakan valid, praktis dan efektif digunakan untuk melatih kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Development of TITUNGAN Board Game to Train Students’ Mathematical Creative Thinking Ability AbstractCreative thinking is one of the important in developing superior thinking to create superior humans. Creative thinking skills can be trained using board games. This study aims to develop a TITUNGAN board game that is valid, practical, and effective in trained students’ mathematical creative thinking ability. This development research uses the example of ADDIE development as a research method. The subjek in this study were 8 students of SMP Negeri 3 Tanjung Bintang. The research instruments were a checklist questionnaire and a test to test the validity, practicality, and effectiveness. The result of validity obtained an average percentage of 92,67% (more than 90%) which is included in the very valid category and an average percentage of the practicality of 80,9% (more than 80%) which is included in the practical category, while the result of paired t-test that there is a significant difference between the pretest and posttest scores. It can be concluded that the TITUNGAN board game can be valid, practical, and effective to train students’ mathematical creative thinking ability.
<p>Geometri dipelajari mulai dari sekolah dasar sampai di sekolah menengah atas. Beberapa kajian menunjukkan bahwa pada sekolah menengah pertama (SMP), banyak siswa memiliki kesulitan dalam belajar geometri. Level Geometri van Hiele dapat menjelaskan kesulitan geometri siswa. Van hiele menyatakan bahwa dalam memahami geometri, siswa perlu melalui lima level, diantaranya level 1 (tahap pengenalan), level 2 (tahap analisis), level 3 (tahap pengurutan), level 4 (tahap deduksi), dan level 5 (tahap ketepatan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan level berpikir geometri siswa sekolah menengah pertama. Ada 209 siswa yang masuk dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran. Intrumen tes yang digunakan diadaptasi dari Proyek CDASSG Usiskin. Hasilnya menunjukkan ada 28,71% siswa SMP berada pada level 1, 44,02% siswa berada pada level 2 dan 5,26 siswa berada pada level 3. Ada 1,91% siswa berada pada level 0, dan tidak ada siswa yang berada pada level 4 dan 5. Siswa Ada sekitar 20,10% tidak dapat dikelompokkan ke dalam level yang ada dikarenakan tidak memenuhi kriteria dari instrumen penelitian. Berdasarkan hasil ini, siswa kebanyakan masih berada pada level 1 dan 2. Tidak seperti pendapat van Hiele yang menyatakan bahwa level berpikir geometri untuk siswa SMP berada di level 3. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting untuk melakukan pemerikasaan lebih lanjut mengenai level berpikir geometri siswa SMP di tempat lain.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.