This study aims to determine the feasibility of farming and analyze the sensitivity of Arabica coffee farming to the increase in costs and the decrease in the selling price of Arabica coffee in Simalungun Regency. The population of this study were Arabica coffee farmers, the number of respondents in this study was 60 people. The method used in the feasibility analysis is to calculate the R/C ratio, Return on Investment (ROI), NPV, IRR, Net B/C, and PP. Meanwhile, analyzing the sensitivity of farming is carried out using the method of increasing costs and decreasing the selling price of Arabica coffee in Simalungun Regency. Based on the feasibility analysis of the farming business carried out, Arabica coffee farming is categorized as still feasible to cultivate. Meanwhile, Arabica coffee farming is more sensitive to the decline in the selling price of Arabica coffee by 10% and 20%, respectively. The feasibility analysis and sensitivity analysis are one of the things that encourage people to continue cultivating Arabica coffee because based on the feasibility analysis and sensitivity analysis, Arabica coffee is suitable for cultivation.
Sampah merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan. Setiap aktivitas yang terjadi akan menghasilkan sampah. Sampah ada dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah dapat dikelola kembali dengan menerapkan 3 hal yaitu reuse, reduce, recycle. Proses pengelolaan sampah menerapkan sistem manajemen dimulai dari sampah terlebih dahulu dipilah menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Pengabdian ini dilakukan dengan pengelolaan sampah organik dalam upaya membantu petani dalam manajemen modal. Pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos dilakukan secara anaerob menggunakan EM4. Pengolahan sampah organik secara anaerob merupakan pengubahan sampah organik secara tertutup atau tanpa udara. Masalah yang terjadi dikalangan petani saat ini adalah kurangnya modal. Kurangnya modal tersebut sangat membebani petani karena subsidi pupuk telah dikurangi oleh pemerintah. Berkurangnya subsidi pupuk anorganik oleh pemerintah sangat memberatkan petani dalam menjalankan usahataninya. Petani dituntut untuk menambah modal dalam melakukan usahatani. Kondisi sekarang ini mendorong petani untuk mampu melakukan manajemen terhadap modal yang dimiliki. Modal memiliki banyak bentuk, salah satunya adalah modal uang yang digunakan petani dalam membeli pupuk. Penggunaan pupuk anorganik dapat diganti dengan pupuk organik atau digunakan secara bersamaan sehingga dapat mengurangi biaya dalam usahatani dengan demikian maka pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos membantu petani dalam manajemen modal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.