Penatalaksanaannyeripadapunggung saat kehamilan bervariatif seperti penatalaksanaan farmakologimaupunnon farmakologis, Efek fisiologis kompres hangat dapat meredakan nyeri dengan merileksasi otot, memiliki efek sedatif dan meredakan nyeri dan kompres dingin dapat membuat area menjadi mati rasa, memperlambat kecepatan hantaran syaraf sehingga memperlambat aliran impuls nyeri. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat nyeri punggung ibu hamil trimester 3 setelah dilakukan kompres air hangat dan air dingin. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen tipe non-equivalent control group design. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester 3 yang memeriksakan kandungannya di wilayah kerja Puskesmas Rajapolah dan mengeluh sakit punggung dengan teknik accidental sampling jumlah sampel sebesar 56 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai intensitas nyeri punggung pada perlakukan kompres hangat sebesar 1.61 sementara intensitas nyeri punggung pada perlakukan kompres dingin sebesar 0.57. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa kompres dingin lebih baik dibandingkan dengan kompres hangat karena nilai rata-rata turunnya rasa sakit pada punggung sebesar 0.57. Kesimpulannya yaitu ada perbedaan tingkat nyeri sebelum dan setelah dilakukan kompres air hangat dan dingin di Wilayah Kerja Puskesmas Rajapolah, dan kompres dingin lebih baik dalam penurunan nyerinya dibandingkan dengan kompres hangat. Sarannya agar kompres dingin ini dapat diterapkan dan diajarkan kepada ibu hamil sehingga dapat membantu ibu dalam mengatasi nyeri punggungnya
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui kelompok teman sebaya terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kehamilan tidak diinginkan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan jenis penelitian pra eksperimen denganrancangan one group pretest-posstest. Populasi penelitian adalah seluruh remaja awal usia 10-14 tahun dan remaja tengah usia 15-16 tahun yang berjumlah 186 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dan diperoleh 65 orang. Hasil penelitian menunjukan rerata pengetahuan -19,41 dan rerata sikap -10,75. Perhitungan uji t menunjukan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui kelompok teman sebaya terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang kehamilan tidak diinginkan dengan nilai t hitung sebesar 14,909 > t tabel 2,000. Sedangkan untuk variabel sikap nilai Z yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan uji wilxocon sebesar -7,026 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 signifikan ρ<0,05 artinya terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui kelompok teman sebaya terhadap peningkatan sikap remaja tentang kehamilan tidak diinginkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan melalui kelompok teman sebaya dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang kehamilan tidak diinginkan. Kata Kunci : Remaja, pengetahuan, sikap, pendidikan kesehatan AbstracResearch objectives is to find the influence of health education peer groups their peers to knowledge and attitude teenagers about unwanted pregnancy.The method used is the method of experiment with the kind of research experiments with pre design group pretest-posstest one. The population in this research was all the teenager early ages 10-14 year the middle and teenager years the age of 15-16 which totaled 186 people, the sample collection technique use probability sampling techniques namely 65 people. The results showed mean knowledge -19,4123 and mean -10,7538 attitude. The calculation t show is the education health peer groups their peers on increased knowledge about unwanted pregnancy worth t count of 14,909 > t table 2,000. While the value for the z obtained from the results of by test wilxocon of -7,026 worth significantly by 0,000 significant <0,05 it means there were influence education health peer groups their peers on increased attitudes about teenager unwanted pregnancy.Based on the research done can be concluded that health education through groups their peers can increase of knowledge and attitudes about teenagers unwanted pregnancy.
Penatalaksanaan nyeri pada punggung saat kehamilan bervariatif seperti penatalaksanaan farmakologi maupun non farmakologis, Efek fisiologis kompres hangat dapat meredakan nyeri dengan merileksasi otot, memiliki efek sedatif dan meredakan nyeri dan kompres dingin dapat membuat area menjadi mati rasa, memperlambat kecepatan hantaran syaraf sehingga memperlambat aliran impuls nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat nyeri punggung ibu hamil trimester 3 setelah dilakukan kompres air hangat dan air dingin. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen tipe non-equivalent control group design. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester 3 yang memeriksakan kandungannya di wilayah kerja Puskesmas Rajapolah dan mengeluh sakit punggung dengan teknik accidental sampling jumlah sampel sebesar 56 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai intensitas nyeri punggung pada perlakukan kompres hangat sebesar 1.61 sementara intensitas nyeri punggung pada perlakukan kompres dingin sebesar 0.57. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa kompres dingin lebih baik dibandingkan dengan kompres hangat karena nilai rata-rata turunnya rasa sakit pada punggung sebesar 0.57. Kesimpulannya yaitu ada perbedaan tingkat nyeri sebelum dan setelah dilakukan kompres air hangat dan dingin, dan kompres dingin lebih baik dalam penurunan nyeri dibandingkan dengan kompres hangat. Sarannya agar kompres dingin ini dapat diterapkan dan diajarkan kepada ibu hamil sehingga dapat membantu ibu dalam mengatasi nyeri punggungnya
Latar Belakang: Kebijakan untuk mengurangi penyebaran penyakit corona virus 2019 (COVID-19) telah mengubah kehidupan ibu hamil secara drastis, sehingga stres dan kecemasan ibu meningkat. Di luar faktor sosiodemografi, kebidanan, dan kesehatan lainnya, stres dalam mempersiapkan kelahiran, serta adanya rasa khawatir dengan infeksi COVID-19 pada diri mereka dan bayinya, dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami kecemasan sedang atau berat. Selain itu, terdapat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi selama kehamilan, dan perubahan tersebut dapat berdampak pada stabilitas mental ibu yang dapat menyebabkan stres. Tujuan: Penelitian untuk mengetahui dampak stres atau kecemasan pada ibu hamil terhadap hasil preeklamsia dan asfiksia di Kota Tasikmalaya Tahun 2021. Metode: Rancangan Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan pendekatan kohort prosfektif. Sampel penelitian adalah Ibu hamil trimester ketiga yang ada di Kota Tasikmalaya kemudian di berikan kuesioner tentang kecemasan dengan menggunakan instrumen DASS 24 kemudian diikuti sampai akhir kehamilan dan persalinan untuk mengetahui preeklamsia dan asfiksia. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian kecemasan responden terdiri dari: skor 0-7 sebanyak 19 orang (23.8%), skor 8-9 sebanyak 18 orang (22.5%), skor 10-14 sebanyak 25 orang (31.2%), skor 15-19 sebanyak 13 orang (16.2%), skor >20 sebanyak 5 orang (6.2%) dengan rata-rata kecemasan 2.59 dan rata-rata preeklampsia yaitu 1.20 dengan nilai p sebesar 0,000 < 0,05. Hasil analisis pada luaran menggunakan Chi Square asfiksia di dapatkan rata-rata kejadian asfiksia pada bayi baru lahir yaitu 1.25 nilai p sebesar 0,000 < 0,05 yang menunjukan adanya dampak kecemasan terhadap kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Kesimpulan: Semakin rentan tingkat stres yang dialami ibu hamil, semakin rentan kemungkinan terjadi preeklamsia dan asfiksia pada bayi baru lahir. Rekomendasi: Diharapkan adanya optimalisasi dukungan dari pasangan, keluarga, dan pemberi pelayanan kesehatan bagi ibu hamil agar dapat mengurangi kecemasan dan mencegah efek negatif pada ibu dan janin.
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkaitdengan kontraksi uterus dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selamapersalinan. Nyeri persalinan menjadi penyebab terjadinya partus lama dengansumbangsih 5 % terhadap penyebab kematian. Penanganan nyeri persalinan dapatdiberikan dengan beberapa teknik non farmakologi yaitu Slow stroke back massage danendorphin massage.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Stroke BackMassage dan Endorphin Massage terhadap Penurunan Nyeri Persalinan di PuskesmasImbanagara Kabupaten Ciamis.Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian iniadalah Quasi eksperimental. Penelitian ini masuk dalam bentuk two group pretest posttest design. Populasi penelitian adalah semua ibu Inpartu Fase Aktif di Wilayah KerjaPuskesmas Imbanagara Kabupaten Ciamis sebanyak 32 orang. Teknik pengambilansampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling. Jumlah sampel padapenelitian ini yaitu 32 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok dengan 2 perlakuan yangberbeda.Hasil penelitian kedua teknik efektif menurunkan nyeri namun jika dilihat daripersentase setelah pemberian intervensi pada teknik Slow Stroke Back Massagesebagian besar nyeri sedang 62,5% lebih efektif dibandingkan penurunan nyeri padateknik Endorphin Massage sebagian besar nyeri berat 75%. Diperoleh nilai p-valuesebesar 0,03 karena p-value< α (0,05), maka Ho ditolak, yang berarti bahwa adaperbedaan pengaruh teknik Slow Stroke Back Massage dengan teknik EndorphinMassage. Penelitian ini direkomendasikan kepada bidan agar dapat memenuhikebutuhan ibu akan rasa nyaman dalam nyeri persalinan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.