ABSTRAKLapangan futsal indoor planet futsal merupakan salah satu fasilitas olah raga yang ada di daerah Rumbai. Sebagaimana fungsi dari lapangan futsal indoor ini, maka penggunaan pada malam hari tentunya menggunakan pencahayaan buatan. Pencahayaan buatan yang sudah terpasang berdasarkan pengalaman pengguna fasilitas ini masih kurang memuaskan dalam arti kurang terang. Pendapat tersebut diperkuat berdasarkan fakta hasil pengukuran nilai iluminasi lapangan futsal indoor kurang dari 100 lux. Maka pada peneliian ini, dilakukan analisa intensitas penerangan lapangan planet futsal Rumbai Pekanbaru dalam melakukan aktivitas permainan futsal pada malam hari, membandingkan hasil intensitas penerangan dengan standart penerangan lapangan dan menghitung energi listrik pencahayaan yang digunakan pada lapangan planet futsal Rumbai Pekanbaru. Dari hasil penelitian diperoleh intensitas penerangan rata-rata untuk tiap-tiap lapangan planet futsal Rumbai Pekanbaru sebesar 52,95 lux pada lapangan 1, 50,26 lux pada lapangan 2, 54,28 lux pada lapangan 3 dan 54,16 lux pada lapangan 4. Sehingga intensitas penerangannya masih rendah dan belum memenuhi rekomendasi pengukuran standart SNI 16-7062-2004.Kata Kunci: Intensitas penerangan, pengaturan pencahayaan ruangan ABSTRACT Futsal indoor futsal field is one of the sport facilities in Rumbai area. As the function of this indoor futsal field, then the use at night of course using artificial lighting. Artificial lighting that has been installed based on the user experience of this facility is still less satisfactory in the sense of lack of light. The opinion is reinforced based on the facts of indoor illumination field value measurement value less than 100 lux. So in this study, the intensity analysis of field lighting futsal Rumbai Pekanbaru in performing futsal game activities at night, comparing the results of the intensity of lighting with field lighting standard and calculate the electrical energy of lighting used in the field futsal planet Rumbai Pekanbaru. From result of research obtained by average lighting intensity for each futsal planet field Rumbai Pekanbaru equal to 52,95 lux at field 1, 50,26 lux in field 2, 54,28 lux at field 3 and 54,16 lux on field 4 So that the intensity of lighting is still low and has not fulfilled the standard measurement recommendation SNI 16-7062-2004.
Degradasi isolasi/penuaan merupakan salah satu penyebab utama kerusakan transformator. Bagian terlemah dari sistem isolasi adalah kerentanan terhadap kadar air, oksigen, terhadap panas berlebih dan tekanan mekanis. Pemburukan atau kegagalan isolasi dapat menyebabkan kegagalan operasi atau bahkan kerusakan transformator. Salah satu metode untuk mengetahui kondisi isolasi adalah dengan melakukan pengujian pengujian power factor (PF) atau Dissipation factor (DF) isolasi dan pengujian rasio belitan. Pengujian ini dilakukan berdasarkan standart IEEE C57.152-2013 dimana nilai standar pengujian 0,5 % dalam keadaan baik, apabila melebihi dari 0,5 % dianggap mengalami pemburukan. Nilai pengujian PF/DF untuk transformator IP954-T01 adalah 0,243 % masih kecil dari standart 0,5 % yang mengidentifikasi kondisi isolasi masih bagus. Sedangkan untuk pengujian PF/DF transformator IP254-T02 adalah 0,655 % lebih besar dari 0,5 % yang mengidentifikasi terjadinya penurunan kualitas isolasi. Pengujian PF/DF isolasi minyak untuk transformator IP954-T01 hasil uji dari tegangan 10 kV adalah 0,054 % dan IP254-T02 hasil uji dari tegangan 10 kV adalah 0,144 % masih kecil dari 0,5 % yang mengidentifikasi kualitas isolasi minyak masih bagus. Untuk hasil pengujian ratio belitan/tegangan untuk transformator IP954-T01 nilai persen deviasi belitan pada posisi Tap changer 3 bernilai 0,288 %, persen devisiasi masih kecil dari 0,5%. Sedangkan transformator IP254-T02 nilai pada posisi Tap changer 3 bernilai 1,440 % besar dari 0,5 % mengindikasikan adanya masalah pada belitan.
Peningkatan kebutuhan tenaga listrik dari tahun ke tahun menuntut tingkat keandalan yang lebih tinggi dalam penyediaan dan penyaluran dayanya. Keandalan suatu jaringan distribusi dari suatu penyulang dapat digambarkan melalui besaran dari indeks–indeks keandalan yang akan dibandingkan dengan indeks acuan yang digunakan di Indonesia yaitu berdasarkan pada Standar PLN untuk mengetahui tingkat keandalan dari jaringan distribusi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung tingkat keandalan sistem distribusi 20 kV pada Penyulang Okura di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Rumbai. Salah satu cara mengetahui indeks keandalan yaitu dengan metode FMEA, Failure modes sendiri mengarah pada suatu langkah ataupun mode yang mengalami kegagalan, sedangkan effect analysis mengarah pada suatu studi yang membahas tentang konsekuensi dari kegagalan tersebut dengan memperhitungkan laju kegagalan, repair time dan switching time dari setiap komponen dalam jaringan distribusi untuk mendapatkan indeks keandalan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode FMEA didapatkan nilai SAIFI sebesar 0,27 (kegagalan/pelanggan/tahun), nilai SAIDI sebesar 0,09 (jam/pelanggan/tahun) dan nilai CAIDI sebesar 3. Berdasarkan hasil perhitungan Peyulang Okura dikategorikan andal karena nilainya berada dibawah standar keandalan distribusi menurut SPLN nomor 59 tahun 1985.
ABSTRAK Exhaust fan adalah peralatan berupa sudu-sudu yang berputar dan memanfaatkan gaya sentrifugal untuk membuang exhaust gas hasil pembakaran bahan bakar solar engine diesel pada saat dilakukan tes pembebanan penuh. Dengan exhaust fan, gas karbondioksida yang dihasilkan oleh engine diesel memungkinkan untuk dibuang dengan cepat sehingga tidak memenuhi ruangan dan membahayakan bagi setiap karyawan. Pengoperasian exhaust fan dilakukan sesuai jadwal pengetesan engine. Exhaust fan tersebut digerakkan oleh motor induksi 3 phasa 30 kW dengan putaran nominal secara konstan. Pada saat pengetesan engine dengan nilai aliran gas buang yang rendah, exhaust fan tetap dioperasikan dengan kecepatan nominal. Operasional motor exhaust fan dengan kecepatan konstan seperti ini akan mengakibatkan konsumsi daya listrik yang relatif tinggi dari pada motor dengan kecepatan berubah-ubah sesuai kebutuhan. Sebagai pertimbangan hasil perhitungan untuk engine C 18 Caterpillar kapasitas 831 hp yang sebelumya membutuhkan operasional exhaust fan dengan daya 24,7927 kW nilai sama untuk semua model engine, setelah penggunaan VSD dapat dikurangi sebesar 14,35 % menjadi 21,2343 kW saja. Penelitian ini bertujuan mendapatkan probabilitas hubungan antara konsumsi energi listrik, frekuensi pada variable speed drive, putaran motor induksi dan nilai aliran udara pada cerobong exhaust fan. Nilai aliran udara exhaust fan tersebut akan disesuaikan dengan nilai aliran gas pembakaran yang dihasilkan oleh engine. Analisa optimasi motor exhaust fan ini sedianya akan menggunakan Matematic Analysis dan simulasi menggunakan simulink matlab sehingga diharapkan ada solusi untuk melakukan penghematan terhadap konsumsi daya motor, kemudian bisa diterapkan dalam semua pengoperasian motor yang ada di perusahaan. Kata kunci : variable speed drive, motor induksi, exhaust fan ABSTRACT The exhaust fan is a rotary blade device which produces centrifugal force to remove exhaust gas from diesel fuel combustion during a full load test. With exhaust fans, the carbondioxide gases that generated by the diesel engine allows to be disposed quickly so that it does not fill the room and harm to every employee. The operation of exhaust fan is carried out according to the engine test schedule. The exhaust fan is driven by a 3 phase induction motor of 30 kW with constant rotation. When testing the engine with a low Exhaust Gas flow value, the exhaust fan remains operated at rated speed. Operational exhaust fan with a constant speed like this will result in relatively high power consumption of the motor with the speed of change as needed. Considering the calculation results for C 18 engine Caterpillar capacity of 831 hp which previously required operational exhaust fan with 24,7927 kW of equal value for all engine models, after the use of VSD can be reduced by 14.35% to 21.2343 kW only. This study aims to obtain the probability of relationship between electrical energy consumption, frequency on the variable speed drive, induction motor rotation and the value of air flow in the exhaust fan chimney. The value of the exhaust fan air flow will be adjusted to the combustion gas flow value generated by the engine. The optimization analysis of this motor exhaust fan will be using Matematic Analysis and simulation using matlab simulink so it is expected there is a solution to make savings to motor power consumption, then it can be applied in all the motor operation in the company. Keywords: variable speed drive, induction motor, exhaust fan
Pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan kebutuhan ketersediaan sistem tenaga listrik. Pembebanan pada Transformator daya di Gardu Induk Garuda Sakti Pekanbaru terus mengalami kenaikan seiring bertambahnya waktu. Dikemudian hari kemungkinan transformator daya tersebut memiliki beban penuh atau melebihi kapasitasnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut salah satunya diperlukan proteksi beban lebih terhadap transformator daya yaitu dengan menggunakan rele arus lebih yang berfungsi sebagai relay Over Load Shedding (OLS). Pada saat terjadi beban lebih pada transformator daya, maka dilakukan pelepasan beban pada masing-masing penyulang yang sudah ditentukan dengan bekerjanya rele Over Load Shedding (OLS) apabila beban pada masing-masing transformator daya sudah mencapai nilai settingnya maka rele Over Load Shedding (OLS) akan mengirimkan signal trip ke coil PMT masing-masing penyulang untuk memberi perintah dilepas. Perhitungan setting arus OLS pada Transformator #TD1 adalah 1200 Amp dengan time delay 10 detik diperoleh nilai setting waktu sebesar 0,342 detik dan dengan time delay 15 detik diperoleh nilai setting waktu sebesar 0,514 detik, #TD2 adalah 1040 Amp dengan time delay 10 detik diperoleh nilai setting waktu sebesar 0,373 detik dan dengan time delay 15 detik diperoleh nilai setting waktu sebesar 0,560 detik, #TD3 adalah 1360 Amp dengan time delay 10 detik diperoleh nilai setting waktu sebesar 0,498 detik, #TD4 adalah 1360 Amp dengan time delay 10 detik diperoleh nilai setting waktu sebesar 0,332 detik dan dengan time delay 15 detik diperoleh nilai setting waktu sebesar 0,498 detik dan untuk waktu setting arus OCR bekerja adalah 0,883 detik pada Trafo #TD1; 0, 889 detik pada Trafo #TD2; 0,849 detik pada Trafo #TD3; dan 0,852 detik pada Trafo #TD4. Kata Kunci: Overload shedding, arus lebih, trafo daya, rele OCR
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.