Tuna (Thunnus albacares) is a big pelagic fish with an extensive distribution from tropics to subtropics. It is categorized as highly economic fish and takes important role in promoting fisheries trades at the national and international level. This study was aimed at knowing the handline fishing rate and appropriate fishing season. The method used in this study was descriptive through case study approach. The study employed secondary data of Bitung oceanic fisheries port based on 5 year-fisheries log data, from 2011 to 2015. Results showed that the lowest fishing rate occurred in November 2013, 2.24 kg/hr/fisher and the highest was found in November 2011, 93.14 kg/hr/fisher. Based on fishing season, it was found that fishing season occurred in January, July, August, September, October and November. Keywords : fishing rate, season, tuna ABSTRAK Madidihang (Thunnus albacares) merupakan ikan pelagis besar dengan distribusi geografis mulai dari daerah tropis sampai sub tropis. Madidihang tergolong ikan bernilai ekonomis tinggi serta berperan penting dalam menggerakkan perdagangan hasil perikanan secara nasional dan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya laju tangkap madidihang dengan tuna hand line dan mengetahui musim yang baik untuk penangkapan madidihang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan dalam analisis laju tangkap dan musim penangkapan yaitu data sekunder yang di peroleh dari data log perikanan selama 5 tahun (2011-2015) yang tercatat di PPS Bitung . Hasil analisis laju tangkap diperoleh laju tangkap terendah berada pada bulan November 2013 yaitu 2,24 kg/jam/pemancing, sedangkan pada bulan November 2011 memiliki nilai laju tangkap tertinggi yaitu 93,14 kg/jam/pemancing. Berdasarkan hasil analisis musim penangkapan, diketahui bahwa musim penangkapan madidihang terjadi pada bulan Januari, Juli, Agustus, September, Oktober dan Nopember. Kata kunci : Laju tangkap, musim tangkap, madidhang
Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai pembelajaran perantara untuk menyampaikan pesan berupa kognitif, afektif dan psikomotorik. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kepustakaan Penelitian ini mempelajari dan mengkaji berbagai macam literatul kepustakaan mengenai referensi-referensi. Baik itu dalam bentuk buku, artikel, jurnal, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan pembahasan pada jurnal ini. media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan melalui berbagai saluran, seperti merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar yang efektif untuk menambah informasi baru pada diri siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dalam hal membantu murid atau peserta didik mendapatkan kemudahan dalam memperoleh informasi dalam belajarnya, ada banyak unsur yang harus diperhatikan Jika proses pembelajaran berhasil bila guru dapat memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal. Guru bertanggung jawab atas suksesnya kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi guru dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Masih banyak guru yang enggan untuk mengubah pemikirannya demi keberhasilan proses belajar mengajar.
Media pembelajaran dapat dikatakan suatu teknologi pembawa pesan yang dimana dapat digunakan untuk keperluan belajar. Media pembelajaran juga menjadi suatu komunikasi dan sarana fisik untuk menyampaikan informasi mengenai pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran, para pendidik menjadi lebih mudah untuk dapat menyampaikan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik sehingga media pembelajaran ini sangat dibutuhkan dalam proses terjadinya belajar mengajar. Lingkungan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran, dikarenakan lingkungan menjadi suatu kesatuan yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Di dalam lingkungan terdapat satu sistem kehidupan, yang dimana sistem kehidupan itu ada campur tangan manusia. Lingkungan tidak hanya memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi lingkungan juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dan juga pendidikan. Belajar tidak harus berfokus pada buku saja untuk media pembelajaran, para pendidik bisa menjadikan lingkungan sebagai media pembelajaran juga. Pada penelitian kali ini akan berfokus pada pembahasan mengenai pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP BP Al-Muthohhar. Dari hasil yang didapatkan pada penelitian ini, lingkungan sekitar menjadi sumber pembelajaran yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang sedang berlangsung, dengan menjadikan lingkungan sebagai media pembelajaran, yang dimana pendidik dan juga peserta didik turun langsung ke lapangan untuk dapat melakukan pembelajaran mengenai lingkungan tersebut. Pendidik dapat melihat keaktifan yang ada pada peserta didik untuk dapat menggali informasi-informasi mengenai segala sesuatu yang ada disekitarnya
Kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi karena telah terjadi penurunan kesadaran santri dalam pelaksanaan sholat berjamaah di Pondok Pesantren Fatahillah. Berdasarkan hal tersebut, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui penyebab penurunan dan peningkatan kesadaran santri terhadap pelaksanaan shalat berjamaah. Hasil dari kegiatan ini diperoleh bahwa sosialisasi yang diadakan terhadap santri mampu mendorong kesadaran tentang pentingnya sholat berjamaah dengan treatment kedisiplinan kegiatan pondok di pondok pesantren Fatahillah.
DTA Tegal Heas merupakan madrasah diniyah yang terletak di Rt.03 Desa Cihanjawar, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakrta. Pembelajaran di DTA Tegal Heas dilakukan sebanyak empat kali dalam satu minggu dan di setiap pertemuan pembelajaran hanya dilakukan mulai dari pukul 14.00 sampai dengan pukul 15.30. Para siswa di DTA Tegal Heas masih kurang kemampuannya terhadap seni kaligrafi Islam, karena pada dasarnya di DTA Tegal Heas sendiri belum ada pelatihan seni kaligrafi Islam secara khusus bagi para siswa. Dari permasalahan yang ada di DTA Tegal Heas tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan kegiatan pelatihan seni kaligrafi islam untuk meningkatkan kreativitas para siswa DTA Tegal Heas. Metode pengabdian yang dilakukan oleh penulis adalah menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Pelaksanaan program pelatihan sendiri dilaksanakan di DTA Tegal Heas dengan melibatkan para siswa DTA Tegal Heas sebagai aset utama pada program ini. Kegiatan pelatihan dilakukan sebanyak empat kali pertemuan secara bertahap. Berdasarkan proses pelatihan serta hasil kaligrafi dari para siswa, dapat disimpulkan bahwa dengan mengadakan kegiatan pelatihan seni kaligrafi islam dapat meningkatkan kreativitas para siswa DTA Tegal Heas.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.